Sisil menghampiriku sambil membawa dua mangkok batagor.Aku menunggui Kevin yang katanya mau meneraktirku.
Kulihat ia masih antri di bagian bakso.
Ku rogoh sakuku.
Ku keluarkan ponselku.
Sambil menunggu Kevin membawakanku bakso, aku berselancar di dunia maya.Kulihat ada 5 notifikasi, 1 pesan pada wall facebookku.
Kubuka ternyata cuma iklan dari grup-grup jual beli barang bekas.
Kusipitkan mata saat membuka satu pesan tadi.
Rio
Heloo, how are you?
Sisil menatapku aneh saat ku membuka pesan tadi.
"Ada apa Nan?" tanya Sisil padaku.
Mungkin ia tahu kalau ada sesuatu padaku.
"Gak apa-apa", jawabku cepat
Tak lama Kevin datang bersama dengan pesannya.
Tunngu dulu, ia hanya membawa nampan berisi satu mangkok bakso dan es jeruk."Lho, katanya kau mau traktir aku Vin?" tanyaku setengah sebal.
Sebal, aku sudah menunggu dan ternyata yang di tunggu nihil.
"Ow, lupa Nan," jawabnya enteng enteng aja.
OMG.
Lupa katanya."Bercanda Nan, nih traktiranku," Kevin menyodorkan sesuatu kearahku.
Yang ia keluarkan dari saku celananya.
"Wait, kucuma traktir aku teh kotak," protesku dengan cepat.
Kevin mengeluarkan sesuatu lagi dari saku celananya yang lain.
Sebenarnya bukan dari saku celananya yang lain, tapi lebih tepatnya dari sisi saku celananya yang lain.Srek.
Sari roti rasa coklat.
"Ini mah mana kenyang," protesku lagi.
"Udah makanlah, aku lupa bawa dompet tadi", perintah Kevin sambil memakan baksonya.
Kulirik Sisil, kuamati ia sedang asyik sekali makan batagor dengan saus kacang yang meleleh di mulut.
"Sil..." rajukku.
Yang di panggil malah pura pura gak denger.
Tapi aku yakin Sisil tadi pasti denger.
Saat gini aja pura pura gak peka.
Padahal tadi peka banget pas aku baca pesan FB.Sudahlah yang penting masih ada roti dan teh dari Kevin.
Aku memakannya, sambil melirik duo semprul dihadapanku yang gak peka nawarin aku sekedar untuk icip- icip.
Srott..srott..srott
Suara teh kotak pemberian Kevin yang udah kandas isinya.
Aku diam sejenak.
Tiba tiba saja muncul ide gila buat ngerjain duo semprul ini.Brak.
Aku pura pura jatuh pingsan saat hendak membuang teh kotak yang telah kandas isinya itu.
Kemudian terasa ada dua pasang tangan memegangi tubuhku, sambil mengoyang goyangkanku.
Saat itu juga aku langsung membuka mataku, dan langsung menyikat habis bakso milik Kevin yang emang tinggal dua biji itu.
Dan tak luput juga batagor milik Sisil.Pletak.
"Aduh.." rintihku sambil mengusap kepalaku.
"Dasar modus" ejek Sisil padaku.
Kevin hanya diam, sambil mamandang arah mangkok baksonya.
Saat itu juga aku ambil es jeruk milik Kevin.
Glek glek.
"Segar" gumamku.
Saat ini Kevin masih saja terdiam.
Tapi kali ini pandanganya beralih pada gelas es jeruk yang isinya sudah kandas masuk keperutku.
"Aduh.." jeritku seketika.
Kevin menjewerku.
Sepertinya ia sengaja kenapa ia diam saja saat aku menyikat habis bakso dan es jeruknya.
Agar bisa menjewerku rupanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Rasa
HumorNanda yang periang, cantik, pintar,suka menolong, dan rajin menabung di warung. Eitss... keceplosan. Maaf. Maaf. Saya ralat. Nanda yang sedikit diatas rata-rata. Iya hanya sedikit, mungkin cuma 5 cm diatas lutut. gak lah diatas rata-rata maksudnya. ...