Cara

19 1 0
                                    

Halo.
Tentang Rasa update nih,
Jangan lupa tetap kepoin ceritanya ya!

Happy Reading

Sepertinya aku terlalu capek hari ini.
Aku tertidur di sofa ruang tamu bertemankan dengan empat gelas kosong, dan satu toples wafer.

"Papa" teriak mama dengan skill khususnya. Benar suara khas toa.

Yang diteriakin hanya menyipitkan mata, enggan berajak bangun.

"Pa, ya ampun deh, malah tidur lagi" teriak mama

"Papa capek Ma" ujarku.

"Ya kalo capek jangan tidur disinilah Pa, keliatan dari teras. Malu diliat orang" omel istriku

Karena aku malas dengan suara bising barusan.
Aku putuskan untuk pergi ke kamar.
Mau bobok ganteng.

"Pa nanti malem.."

"Nanti malem Papa ada acara Ma" ujarku masih dengan tubuh yang nyawanya masih berterbangan didunia mimpi.

"Ih, nggak bisa ditunda Pa" tawar istriku

"Enggak Ma" jawabku sambil ngeloyor menuju kamar.

Brug!

Sengaja aku jatuhkan diriku ke atas kasur.
Aku kembali kedunia mimpi.

*_*

"Bangun Pa udah sore, katanya tadi ada acara" ujar istriku

Aku hanya menyipitkan mataku, melirik jam dinding yang berada tak jauh dari tempatku tertidur.

Aku pejamkan lagi mataku, ini terasa berat sekali.
Entah terasa ada yang mengandulinya.

"Pa, bangun deh" seru istriku setengah jengkel

Aku masih tak bergeming.

"Adaw, sakit Ma" ujarku mengelus-elus lenganku yang ia cubit kecil plus diplintir.

Sedikit berbekas merah.
Nyerinya masih terasa snut-snut.

Ternyata istriku punya 1001 cara membangunkanku.
Salah satunya dengan mencubit.
Berarti ia masih merahasiakan 1000 cara yang tersembunyi.

Aku bangkit dari kasur, sambil sesekali menguap lebar.

"Mama udah masak, kalau nanti mau makan malam tinggal dipanasin aja Pa" ujar istriku sambil membolak-balikkan baju dilemarinya.

Nampaknya aku sadar, kenapa istriku membangunkanku.
Ia tak mau suaminya nanti tertindih baju-baju yang seabrek yang ia jungkur balikkan dari almari.

Aku pergi menuju kamar mandi untuk cuci muka.

Aku kaget setengah mati saat bertemu Nanda didapur.

Ia basah kuyup, mengigil kedinginan. Bibirnya juga sedikit membiru.

"Eh, kau kenapa Nan?" tanyaku setengah khawatir.

"Di-diguyur mama pake a-air es Pa" jawab Nanda sambil mengigil.

Aku langsung ngakak.

Ini cara yang lain untuk membangunkan kami kalau udah ngebo.
Alias tidur yang sulit dibangunkan.

Aku terkekeh-kekeh.
Ternyata aku masih beruntung.

"Yeh, ma-malah ngakak lagi" protes Nanda.

"Udah sana mandi, nanti kau demam" ujarku sambil membawakan termos air panas.

"Pake ini ngih, biar anget" saranku.

Nanda hanya mengangguk pelan.
Mungkin sudah nggak ada daya untuk bersuara.

Masih tersisa 999 cara lagi.
Tiba-tiba aku bergidik ngeri.
Jangan-jangan istriku itu adalah seorang psikopat.

Oh God.
Jika benar istri hamba itu psikopat.
Lindungi hamba dan anak hamba Tuhan.

Haloo Readers

Jangan lupa vote and comment ya!

Terima kasih ;)

Tentang RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang