Jomblo

30 2 0
                                    


Ku renggangkan kedua tanganku keatas.
Ku lemaskan otot-otot jariku.
Sesekali aku 'jetuti' jemariku.

Akhirnya.
Minggu pagi yang cerah.

Ku tengok rumah Kevin yang tak jauh dari rumahku.
Aku hanya menengoknya dari jendela kok.

Hmm.
Tumben, biasanya Kevin sudah ramai mengajakku lari pagi.

Ya, untung deh.
Berarti bisa santai-santai di rumah.

Ku berdiri didepan kaca.
Kupandangi wajah baru bangun tidurku.

Ada bekas-bekas iler, mata masih ada belek.
Nafas juga masih bau nafaa naga.
Padahal nggak pernah ketemu naga, apalagi nyium nafasnya.

Pokoknya pencitraan saja deh.
Intinya jelek amat.

*_*

Setelah cuci muka, aku turun mau sarapan.
Enak banget ya, bangun tidur langsung sarapan.

"Eh Nan, nggak lari sama Kevin?" tanya papa.

Aku hanya menggelengkan kepalaku tak menjawab, ruhku masih tertinggal di negri kapuk, dan masih setengah merem melek.

"Semalam kamu juga nggak kencan sama Kevin?" tanya papa.

Seketika aku langsung terbelalak.

"Siapa juga yang pacaran sama Kevin" sangkalku cepat.

"Eh, anak Papa masih jones" ledek papa.

Aku hanya manyun.

"Eh Papa anak sendiri kok di godain" seru mama yang baru keluar dari dapur sambil membawa sewakul nasi goreng.

"Asyik nasgor" seruku kegirangan.

Entah otruku ini hanya menautkan kedua alisnya masing-masing, bukan alisku kok.

"Girang banget, segitu cintanya kau sama nasi goreng Nan" ledek Papa.

Aku cuek, hanya langsung menyendok nasgorku ke dalam mulutku.

"Hari ini ada acara nggak Nan?" tanya Mama.

"Enggak Ma" jawabku masih dengan nasgor dimulut.

"Ditelan dulu deh Nan, pelan-pelan" ujat Papa.

"Nanti ikut Mama kepasar ya" ajak Mama.

"Ogahlah Ma, kalau kepasar" jawabku setelah meneguk air putih.

"Tuh, Pa anak satu tapi ngeyelnya minta lagi" gerutu Mama.

Minta lagi.
What? Mama ngekode Papa minta dedek bayi.

"Boleh Ma" canda papa.

Mereka hanya ngakak.
Menyisakan aku yang 'melongo' sendiri.

"Nanti kepasarnya sama Papa aja deh" pinta papa.

"Oh, bener nih Pa?" tanya mama setengah manja.

Tiba-tiba saja perutku berasa penuh.
Seperti sudah kenyang, padahal baru setengahnya.

Aku menyudahi sarapanku.

"Kok udah Nan?" tanya papa.

"Kenyang Pa, kenyang liat adegan mesra ala sinetron" ledekku.

Mereka hanya ngakak.
Saling berbisik.
Kemudian serempak bilang,

"Sinetron yang ngikut-ngikut kami"

Bodo ah, males debat sama papa Yang udah dibantu mama.

Dasar mereka sama nggak pekanya dengan Kevin, menganggu ketentraman kaum jomblo.
Seakan dunia milik berdua, yang lain cuma numpang.

*_*

Akupun balik kanan, ke kamar menyelesaikan salinan materi PKN yang tinggal sedikit nanggung.


Tentang RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang