Mencoba

15 0 0
                                    


"Aku pulang dulu ya, takut kesorean" ujar Kak Aldo.

"Ok, aku panggilin papa dulu" seruku sambil berlalu.

"Eh, udah mau pulang." ujar papa.

"Iya Om, takut kesorean" ujar Kak Aldo.

"Oh ya hati-hati dijalan" seru papa.

Aku antar Kak Aldo sampai halaman depan.
Kupandangi punggungnya hingga hilang dibelokkan depan.

*_*

Jaga jarak ya.

Entah saran Kak Aldo barusan membuatku jadi terngiang-ngiang.

Seperti tercuci otak gitu.

"Woi Nan, malah ngalamun. Jusnya nambah dong" seru Kevin.

"Ambil sendiri napa" celetukku.

"Heleh, kamu aja yang sekalian kedapur" seru Kevin.

"Ogah, punya tangan punya kaki, ya dimanfaatinlah" celetukku.

Aku berlalu menuju dapur.
Mencuci gelas kosong yang sudah terpakai.

"Dimintai tolong aja pelit" seru Kevin tiba-tiba.

"Hah, apaan. Tadi nggak pake M-I-N-T-A T-O-L-O-N-G kok. Kupingku masih normal Vin" elakku sewot.

"Heh, galak amat, kamu lagi PMS" cibir Kevin.

"Bodo" ucapku sambil berlalu.

*_*

"Nanda makan dulu" seru mama dari balik pintu kamarku.

Aku bergegas menuju dapur.

"Ma"

"Kamu masih disini?" tanyaku.

"Ya masihlah, kamu rabun apa gimana" cibir Kevin.

"Kevin makan malam disini, sekalian namatin main gamenya sama papa" ujar papa yang nampaknya seperti melakukan pembelaan.

"Udah sini deh, tinggal makan bareng kok ribut sih" ujar mama menengahi.

Gimana musti jaga jarak.
Orang dianya nemplok terus kaya cicak.

"Vin ada tugas, atau PR nggak buat besok?" tanya mama.

"Oh nggak ada Tan. Besok free" jawab Kevin santai.

"Walaupun nggak ada tugas, atau PR Nanda belajar ya" seru mama.

"Nggak disuruh juga Nanda belajar kok Ma" ujarku.

"Tumben" celetuk mama.

Kevin sama papa ngakak so hard.

"Takut jadi babu lagi Nan" ledek mama.

"Apaan sih, nggak banget deh alasannya" elakku.

Mereka tertawa renyah melupakan aku yang bersunggut-sunggut sebal.

*_*

Dor.dor
Ctas
Klang..
Bruk
Dor...dorrr..

"Berisik banget deh, nggak bisa belajarkan" gumamku sendiri.

"Pa kecilin volumenya. Nanda lagi belajar" teriakku.

Tak lama suara-suara itu mengecil.
Lebih tepatnya hilang.
Sepertinya sedang di pause.

"Belajar apa sih" seru Kevin.

"Udah deh nggak usah kepo. Keluar sana lanjutin maen" usirku.

"Disuruh papamu buat belajar bareng. Maennya nanti kalau udah belajar" seru Kevin.

Ok fix.
Kevin emang udah menjilma jadi siluman cicak.
Nempel mulu bawaannya.

"Ok, di ruang keluarga aja.
Aku ambil buku dulu" ujar Kevin sambil berlalu.

Ya kali disini.
Kampret lu mah.

Tentang RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang