Kriiiiiing.......
Sengaja aku setting alarm pagi-pagi buta.
Aku ingin sedikit merefres otakku.
Setelah seharian kemarin digenjleng sama materi-materi untuk ulangan.Sebenarnya Kevin melarang belajar lagi.
Tapi apa dayaku, akukan bocah yang sering nyemilin micin.
Makanya agak sledeng.*_*
"Nanda" udah ditunngu tu sama Kevin" ujar mama.
Akupun bergegas menuju ruang tamu.
Dengan senyum sejuta watt, aku melangkah penuh kepercayaan diri."Kayaknya udah siap tempur ni" celetuk Kevin.
Aku hanya melemparkan senyum terbaikku.
Enggan menjawab."Ma, kami berangkat sekolah dulu ya" pamitku sambil mencium tangan mama.
Kevin tersenyum jahil kearahku.
Entah tapi ini pemandangan yang unik buatku.*_*
Klek!
Baru saja tiba dipakiran sekolah, Kak Aldo sudah menarik tanganku.
Entah pagi ini aku seperti melihat sosok lain dari Kak Aldo.
Tidak seperti biasanya."Kamu kenapa malah jaga jarak ke aku Nan?" tanya Kak Aldo langsung ke intinya.
"Hah."
"Udah, jangan pura-pura bego." seru Kak Aldo yang mulai sebal.
"Kak, bukannya kakak sendiri ya, yang bilang kalau aku harus jaga jarak sama Kevin. Tapi pikirkan dulu Kak, aku dan Kevin itu udah temenan sejak kecil. Gimana rasanya dijauhin tanpa sebab gitu. Dan bodohnya kenapa aku mau menjauhinya cuma gara-gara istilah cinta-cintaan." tuturku panjang lebar.
Kak Aldo hanya diam.
Matanya agak memincing.
Rahangnya nampak mengeras.
Giginyapun mulai bergemelutuk.
Deru dan detak jantungnya seolah aku bisa mendengarnya.Ia meradang.
Tak apa jika ia marah padaku.
Asal jangan merusak hubungan pertemanku dengan Kevin.Aku hendak berlalu meninggalkannya.
Buru-buru Kak Aldo menahan langkahku.
"Aku belum selesai bicara" ujar Kak Aldo dingin.
Aku diam, menunggu ia berbicara.
Tak satu katapun terucap dari mulutnya.
Aku bosan.
Berlalu meninggalkannya.
Kutoleh ia, bukan sebagai kode untuk minta dikejar.
Cuma aku memberi isyarat bye.Selamat tinggal.
"Kenapa?" tanya Kevin.
"Ah enggak" seruku
"Ayo." ajakku.
"Kamu tak apa?" tanya Kevin memastikan.
Aku mengagguk mengiyakan.
Kamipun berjalan mamasuki halaman sekolah.
Dan disusul suara teriakkan yang maha dahsyat."Nanda..." teriak Sisil.
Aku menoleh, bahkan Kevin yang tak dipanggilpun menoleh.
"Si Tarzan udah teriak-teriak aja pagi-pagi gini" cibir Kevin.
Sisil yang tak terima dikatain Tarzan segera menempeleng kepala Kevin.
Benar-benar indah pemandangan ini.
Apapun alasannya.
Aku nggak akan mengabaikan mereka.
Meskipun itu menyangkut tentang virus merah muda yang dinamakan C-I-N-T-A.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Rasa
HumorNanda yang periang, cantik, pintar,suka menolong, dan rajin menabung di warung. Eitss... keceplosan. Maaf. Maaf. Saya ralat. Nanda yang sedikit diatas rata-rata. Iya hanya sedikit, mungkin cuma 5 cm diatas lutut. gak lah diatas rata-rata maksudnya. ...