Malam ini aku enggak belajar.
Aku sudah chek satu-satu mapel buat besok.Enggak ada PR.
Soal PKN, sudahlah istirahat dulu.
Aku enggak mau nanti botak gara-gara belajar mulu.Aku habiskan waktu malamku bersama mama dan papa.
Mumpung papa pulang dari dinas luar kotanya."Nan, buatin Papa kopi dong" pinta Papa.
"Mama aja Pa, Nanda lagi nanggung" jawabku asal.
"Wah, mosok Papa pulang malah enggak diperlakukan dengan baik nih" rayu papa.
Sudahlah, akupun berjalan menuju dapur dan membuatkan secangkir kopi panas.
"Ni Pa, kopinya, dan ini gulanya" kataku sambil memberika secangkir kopi dan setoples gula.
"Enggak kau satuin Nan gulanya?" tanya Papa.
"Enggak biar nanti Papa kira-kira sendiri saja gulanya" jawabku enteng-enteng saja.
Tak lama setelahnya mama keluar dari dapur membawa senampan martabak mie.
Itu makanan favorite papa.
Udah lama juga sih enggak makan martabak mie.Aku yang mencium aroma wanginya si martabak langsung mencomotnya satu.
Satu berhasil mendarat mulus diperutku.Plak!
"Aduh Ma sakit.." gerutuku.
"Kamu makan enggak kira-kira, nanti ludes kalau kamu makan sambil nontoni TV begitu" omel mama.
Aku hanya tersenyum kecut, sambil memijat-mijat tanganku yang tadi di 'gaplak' mama.
"Nan, ganti nonton berita aja" kata Papa.
"Chanel apa Pa?" tanyaku.
"Ya kamu cari-cari saja acara beritanya, nanti kalau Papa bilang stop kamu stop ya ganti chanel nya" tutur papa.
Klik..klik..klik..klik..klik..klik..klik..klik..klik..klik.
Entah mengapa rasanya aku seperti sedang dikerjain.
"Pa, ini sudah dua kali muter-muter sampe chanel yang semula" protesku.
"Ya udah, nonton kartun lagi aja" jawab papa enteng banget.
Oh My God.
Anak sendiri juga dikerjain.Akhirnya ku setting ke chanel film kartun favoritku.
Aku ngakak.
Saat anjing dan kucing dikerjain sama tikus.
Iya benar aku sedang nonton tom and jery.Kasihan si anjing ikut dapat peran tapi namanya gak tersohor.
Udah kaya telor mata sapi.
Telornya si ayam yang tersohor si sapiTing tong. Ting tong.
"Bukain sana Nan, pintunya" suruh mama.
Aku langsung ngacir.
Karena lagi iklan.
Kalau enggak ya nanti-nanti dulu.Kreet.
"Kamu, masuk deh" pintaku mempersilakan tamuku ini.
"Siapa Nan?" tanya mama teriak-teriak.
"Kevin Ma" jawabku.
Kevin menatapku sebal.
Entah itu membuat suasana hatiku ingin nonjok dia.
Maunya apa coba, bertamu pas aku lagi sibuk nontonin kartun favorite terus mukanya ditekuk begitu."Aku ambilin minum deh, kamu mau minum ta" tanyaku.
Yang ditanya tetap aja diam.
Akupun langsung ngacir kedapur buatin es jeruk.
"Nan, suruh gabung sini aja Kevinya" seru Papa saat aku melewati ruang keluarga.
"Ok Pa" jawabku sambil ngeloyor pergi.
Kusodorkan segelas es jeruk tadi.
Tapi ia tak merespon."Kamu kesambet?" tanyaku heran.
Yang ditanya tetap saja diam.
"Kalau kamu tetap diam, aku tinggal lho" ancamku.
"Mau kemana, belajar PKN lagi?" tanya Kevin.
Aku menggelengkan kepalaku.
"Aku lagi nonton sama Mama dan Papa" jawabku.
"Ha? Serius Papamu balik Nan?" tanya Kevin.
Entah mengapa ia jadi sumrigah banget.
Mungkin ia lupa kalau tadi datang dengan muka ditekuk.Kevinpun langsung ngacir ke ruang keluarga sambil membawa segelaa es jeruk tadi.
Akupun menyusulnya."Om, kapan pulangnya?" tanya Kevin.
"Tadi sore Vin," jawab papa.
"Om, jadi duelkan?" tanya Kevin.
"Duel apa Vin?" tanya Papa bingung.
"Lah, Om lupa, kitakan udah janji mau main PS kalau Om pulang" tutur Kevin.
"Ow,iya Om lupa, besok ya Vin" kangsen papa.
"Ok Om" jawab Kevin.
"Kamu kemari ada perlu sama Om, apa sama Nanda Vin?" tanya papa.
"Tadinya mau ngajaki Nanda keluar Om, tapi enggak jadi" jawab Kevin.
"Kalau mau jalan-jalan enggak apa-apa, tapi jangan malam-malam pulangnya" kata papa setengaj menasehati.
"Serius Pa, Papakan baru pulang mosok Nanda tinggal?" tanyaku.
"Enggak apa-apa Nan, kalian kan udah gede. Sudah sewajarnya kalau mau kencan" ujar papa setengah melucu.
"Ih Papa, siapa juga yang pacaran. Kevin udah punya pacar kok Pa" sangkalku.
"Eh, kau enggak pacaran sama Kevin?" tanya papa.
"Iya Pa" jawabku.
"Nan hati m-hati lho..." ujar papa.
"Hati-hati untuk apa Pa?" tanyaku enggak paham.
"Besok kau dicakar-cakar sama pacarnya Kevin kalau dia melihatmu jalan sama pacarnya" jawab papa.
"Papa lupa kalau aku jago berantem" sangkalku.
"Oh iya lupa, tapi jadi cewek jangan bar-bar ya Nan" ujar papa.
Akupun pergi bersama Kevin setelah berpamitan dengan papa dan mama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Rasa
HumorNanda yang periang, cantik, pintar,suka menolong, dan rajin menabung di warung. Eitss... keceplosan. Maaf. Maaf. Saya ralat. Nanda yang sedikit diatas rata-rata. Iya hanya sedikit, mungkin cuma 5 cm diatas lutut. gak lah diatas rata-rata maksudnya. ...