"Kemana?" tanyaku.
Yang ditanya hanya diam
Nampak seperti ngomong sama patung deh.Kevin memberi isyarat kepadaku tanda segera cepat membonceng.
Kevin membawaku dijalanan yang lengang.
Sepi.
Padahal ini malam sabtu.
Menuju akhir pekan.
Mungkin karena sekarang sering diadakan razia satpol PP."Vin"
Yang dipanggilpun tak juga merespon.
Tapi ia sedikit memlankan laju motornya."Vin" panggilku untuk kesekian kalinya.
Tapi ia tak merespon, cuma semakin melambatkan laju motornya memutari alun-alun kota.
Aku yang sebal dikacangipun meninju bahu Kevin.
Yang punya bahu hanya mengaduh pelan, tak memberikan respon dan berkomentar.
Sepertinya matanya sedang mencari-cari sesuatu.Tak lama setelah memutari alun- alun, entah sudah berapa kali juga aku nggak menghitungnya.
Ada sosok berbaju putih melambai-lambaikan tangan kearah kami.
Mungkin juga sambil berteriak, tapi aku tak begitu mendengar ia berkata apa."Vin, kai ketemuan sama mbak kunti bawah pohon beringin itu?" tanyaku sambil menunjuk suatu objek yang samar-samar setengah manusia atau setan.
Aku nggak liat kakinya menapaki tanah soalnya.Kevin hanya menganggukan dagunya pelan.
"Hei, kamu yakin kenal dia, buka setankan?" tanyaku
"Bukan" jawabnya datar.
Ia pun menghidupkan motornya menghampiri sosok berbaju putih di bawah pohon beringin.
"Sudah lama Vin?" tanyanya pada Kevin.
"Belum kok Kak" jawab Kevin ramah.
Tampaknya sosok yang dipanggil 'kak' oleh Kevin itu agak terperanjat melihat keberadaanku di belakang Kevin.
"Kamu ajak dia Vi, apa tak mengapa?" tanyanya lagi.
"Tak apa Kak, dia nanti jadi penangkal satpol PP kok" jawabnya receh banget.
"Vin, kamu jadikan aku obat nyamuk?" tanyaku yang mulai curiga.
"Kalau obat nyamuk aku udah bawa autan, kau aku jadikan penangkal Satpol PP aja" jawab Kevin renyah.
Aku hanya termangu mendengar jawaban kupret ini.
Mereka hanya bercanda renyah, mulupakan aku yang berada disisi mereka.
Ini benar benar merepotkan.
______________xxx__________________
Aku pulang sambil pasang muka BT.
Bayangkan hampir 3 jam aku menemani si Kupret itu kencan.Akukan ngerasa kaya jones banget, cuma nemenin orang pacaran sambil gigit-gigit kuku.
Kubuka sosmedku, aku mau update status galau,
Anjir cuma jadi kambing congek.
Dan saat statusku aku publikasikan, ternya eh ternyata Kevin juga bikin status.
Ya jadi atas bawah gitu statusku sama statusnya Kevin.Bukan nding lebih tepatnya statusnya Kevin tapi ia menandai suatu nama di statusnya.
Yah, bahkan di status FB-pun tetap jadi kambing congek.
Tung.
Ada notifikasi dari FB.Kevin menyukai status Anda.
Tung.
Ada notifikasi dari kupret lagi.
Yang ini komentar.Cie yang jadi kambing congek, btw makasih ya tadi.
Anjir, kenapa sih dia.
Aku hanya membalasnya dengan emotikon devil.
Bodo amat.
Aku murka tingakat iblis lucknut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Rasa
HumorNanda yang periang, cantik, pintar,suka menolong, dan rajin menabung di warung. Eitss... keceplosan. Maaf. Maaf. Saya ralat. Nanda yang sedikit diatas rata-rata. Iya hanya sedikit, mungkin cuma 5 cm diatas lutut. gak lah diatas rata-rata maksudnya. ...