Aku, Papa, dan Kevin

30 1 0
                                    

Akhirnya hilang juga bebanku hari ini.
Waktunya bobok cantik.

Aku melangkah girang.
Loncat sana loncat sini.
Udah kaya kelinci.

Aku sunggingkan garis bibirku, sambil senyam-senyum sendiri.

"Woi, kesambet kamu?" teriak Kevin membuyarkan imajinasiku.

Eh, iya aku lupa masih ada kupret yang satu ini dirumah.

"Udah, pulang ngih. Saya mau bobok cantik" ujarku sambil kemayu.

"Emang udah kedanan Kak Aldo ini bocah" celetuk Kevin.

Aku jitak pelan kepala Kevin.
Nggak tega kalau kenceng-kenceng.
Nanti otaknya sledeng. Nggak bisa dicontekin lagi dianya.

"Buruan deh, aku capek" ujarku. Kali ini sudah nggak kemayu lagi. Aku jengkel.

"Iya bentar, aku abisin munim dulu ngih" ujar Kevin.

Kriet.

"Eh, kamu udah dirumah Nan" seru papa yang baru datang entah dari mana.

"Udah, baru aja Pa" ujarku.

"Siang Om" sapa Kevin.

"Siang juga Vin" balas papa.

"Papa juga pesan OJnya satu Nan" pinta papa.

"Eh"

"Apa, masa nggak mau, Kevin aja kau bikinkan ta" protes papa.

"Oke deh" ujarku hendak berlalu.

"Nan" seru papa pelan tapi masih bisa aku dengar.

"Apa Pa?" tanyaku yang merasa terpanggil.

"Kok gelasnya ada tiga disini. Tadi ada tamu apa?" tanya papa yang masih mengamati gelas-gelas kosong di meja.

"Itu Om..."

"Diem kamu" bentakku ke Kevin.

Yang dibentak jadi bengong melongo. Dengan mulut berbentuk huruf O.

"Tadi teman Nanda mampir Pa" ujarku.

"Temen tapi demen" celetuk Kevin.

Reflek aku jambak-jambak rambut Kevin sampai rontok.

"Udah-udah Papa haus nih" seru papa menengahi perkelahian antara aku dan Kevin.

Aku miringkan tanganku dialis, lengkap dengan posisi yang tegap.

"Siap Pak laksanakan" ujarku

"Ok, laksanakan"  balas papa.

Kevin hanya ngakak.
Melihat aku dan papa main militer-militeran.
Dulu kami bertiga sering main militer-militeran waktu kecil.
Yah jadi kebawa begini deh.

Aku langsung balik kanan, ngacir ke dapur.
Buatin OJ buat papa tercinta.

"Om, Kevin balik dulu ya" pamit Kevin.

"Nggak nanti-nanti aja Vin?" tanya papa.

"Nggak Om, tadi pulang langsung kesini dulu nggak pamit sama mama." jawab Kevin.

"Yah, padahal Om mau ngajak kau ngobrol" dengus papa kecewa.

"Nanti malam Kevin kesini Om, aku siap dengerin curhatan Om" seru Kevin semangat.

"Ya oke lah kalau begitu," ujar papa.

"Kevin pamit Om, sampai babai, ketemu nanti malam Om" kata Kevin sambil berlalu.

"Nih, Pa. Eh, Kevin udah balik" ujarku menyodorkan OJ ke papa.

"Iya barusan, masih kangen apa?" ledek papa.

"Apaan sih Pa" ujarku.

"Eh, nggak kamu kenalin teman tapi demenmu itu ke Papa Nan" goda papa.

"Heleh, Kevin aja yang buat-buat cerita gaje" proresku.

"Oh, jadi belum bisa move on dari Kevin nih" ledek papa.

Aku tinju pelan lengan papa.
Yang punya kengan sok-sokan mengaduh lebay.

"Nanda tidur dulu ya Pa. Bye" ujarku sambil ngeloyor pergi.

"Eh, ini belum diberesin Nan" seru papa.

Aku tetap melangkah mebuju kamar, udah ogah bolak balik kanan mulu.
Capek.

Akhirnya bisa terlaksana juga bobok cantikku.
Negri kapuk I'm coming.

Maafin anakmu ini ya Pa, bisanya ngerepotin.
Aku sayang papa.

Tentang RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang