Kuletakkan segelas es jeruk yang nampak mengugah selera.
Aku hanya dapat menelan ludah.Duh, harusnya tadi buat dua.
Penyesalan emang slalu datang belakangan.Glek. Glek!
Kulihat Kevin benar-benar menikmati segarnya es jeruk.
"Eh, ilermu itu buruan dilap, nanti banjir" ujar Kevin yang membuyarkan lamunanku yang penuh penyesalan.
"Apaan, ya kali banjir air liur" cibirku.
"Kamu mau?" tanya Kevin sambil menyodorkan segelas es jeruk miliknya walau sudah tak lagi utuh.
Seketika mataku langsung berbinar.
Bibirku merekah dengan senyum yang tersungging di wajahku.
Aku hendak mengiyakan tawarannya.
Tapi..."Eits..."
Glek. Glek. Glek. Glek!
"Nih" seru Kevin menyodorkan segelas es jeruk yang sudah kandas.
"Apaan, nyebelin tauk" gumamku.
"Hahaaa. Harusnya ekspresimu tadi aku foto buat kenang-kenangan. Terus disitu ada tulisannya tergiur es jeruk dari C-O-G-A-N" seru Kevin sambil ngakak so hard.
Aku manyun.
Aku fokus kembali pada menu utamaku.
Bakso."Yah, udah dingin" gumamku.
"Punyaku juga" seru Kevin.
"Siapa yang nanya" gertakku.
"Lha itu tadi cuma sekilas info, biar sekalian dipanasin" ujar Kevin sambil manyun-manyun.
"Ih, mending langsung tak makan aja" gumamku.
Aku langsung menyerbu bakso yang ada dimangkok tanpa ampun.
Yah, walau udah dingin.Kulihat Kevin juga melakukan hal yang sama.
Jadi kami seperti berlomba makan bakso yang udah dingin.*_*
"Oi pinjam hp!" seru Kevin.
"Ada dikamar, ambil sendiri sana!" seruku yang lagi mager.
Tak perlu disuruh dua kali Kevin langsung mengambil hpku.
*_*
Triiingg......
"Halo" jawab Kevin yang saat itu sedang mainin COC dihpku.
"Eh, siapa?" tanyaku kepo mode on.
Kevin hanya mengisyaratkan agar aku diam dulu.
"Iya bener ini nomornya Nanda, lha kamu siapa?" tanya Kevin.
"Pacar" jawaban dari sebrang.
"Eh.." seketika Kevin menoleh kearahku dengan tatapan meremehkan.
Aku yang lagi mode kepo pun langsung menyambar hpku.
"Haloo" ujarku.
"Pacaarrr..." seru dari sebrang.
Aku yang udah tahu dari siapa lawan bicara Kevin barusan langsung aku putuskan panggilan telponnya, walau sebenernya aku belum tahu siapa orangnya. Mode Kepoku langsung menguap begitu saja.
"Siapa Nan, kok nomornya disembunyikan?" tanya Kevin yang saat ini gantian mode kepo.
"Entah," jawabku sekenanya.
Triiiing....
Aku tenggok ponselku yang berdering.
"Heleh, masih nomor yang diprivasi" gumamku.
Aku langsung merejeknya.
Triiingg.....
"Halo, siapa sih ngaku-ngaku pacar segala" bentakku yang saat itu lagi sebal pake banget.
"E-eh Nan, i-ini aku A-aldo" jawab Kak Aldo gugup.
Seketika aku langsung panik.
Aku tatap layar hpku disana bertuliskan Aldo."M-maaf Kak, kirain..."
"Haaahaha" tawa Kevin pecah.
"Diam kamu" bentakku.
"Oke. Aku ganggu ya?" tanya Kak Aldo.
"Kevin kok Kak, yang aku suruh diam" jawabku yang saat itu lagi kacau balau karena udah marah-marah gaje.
Sekali lagi tawa Kevin pecah.
"Oh, habis kamu dari tadi nggak bales pesanku Nan" ujar Kak Aldo.
"Maaf tadi abis belajar, terus keriduran" elakku membela diri, aslinya mah aku lupa nggak bales.
"Ow, ya udah dilanjut dulu belajarnya" seru Kak Aldo.
"Eh, kok tahu Kak, kalau aku lagi belajar?" tanyaku.
"Iya soalnya kamu lagi sama Kevin, kalau sama aku jadi kencan deh" jawab Kak Aldo receh.
"Ih apaan" ujarku.
"Udah dulu ya, sampai babay.." seru Kak Aldo.
Tut.
Apaan korban komik.
Sampai babay segala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Rasa
HumorNanda yang periang, cantik, pintar,suka menolong, dan rajin menabung di warung. Eitss... keceplosan. Maaf. Maaf. Saya ralat. Nanda yang sedikit diatas rata-rata. Iya hanya sedikit, mungkin cuma 5 cm diatas lutut. gak lah diatas rata-rata maksudnya. ...