Aku istirahatkan mata dan otakku.
Lelah seharian bertempur melawan soal-soal yang kelewat susah. Pake banget."Nanda" panggil mama yang entah sejak kapan sudah berada sisampimgku.
Aku sedikit terbelalak.
Bagaimanapun itu terlalu mengejutkan.Aku langsung mengamankan tubuhku, bersembunyi dibalik selimut.
Aku takut insiden raket listrik kembali menghujam lagi.
"Panas-panas gini kok selimutan. Kamu sakit Nan?" tanya mama.
Iya siang ini memang sangat panas.
Jadi pengap dibalik selimut setebal ini."Makan dulu, nanti mama minta tolong anterin kue ke tempat Kevin ya" pinta mama.
Yah, pantesan nggak kenapa-kenapa, ternyaya ada maunya.
Aku langsung muncul kepermukaan setelah mendengar kata K-U-E
"Kue Ma?" tanyaku.
"Giliran kue aja langsung peka." ledek mama.
Aku hanya tersipu malu.
Aku lekas ganti baju, cuci muka, cuci tangan langsung deh otw makan.
*_*
Baru aja mau keluar rumah, si Kevin udah duluan nyamperin aku.
"Eh, mau kemana?" tanya Kevin bingung.
"Emm, kerumahmu. Nih bawa sendiri" ujarku sambil menyodorkan 2 bungkusan yang dikemas dengan paper bag.
"Lha malah dijadiin babu" gerutu Kevin.
Aku hanya melempar senyum sepintas.
"Belajar dirumahku aja" ajak Kevin.
"Ha.."
"Sana ambil bukumu, aku tunggu ya" ujar Kevin sembari duduk di sofa.
Bener-bener deh, tamu rasa tuan rumah banget.
"Lho kok cepet Nan?" tanya mama
"Belum Ma, ini baru mau berangkat. Ambil buku dulu, disuruh Kevin sekalian belajar" ujarku sambil berlalu.
*_*
"Lha yang bener aja deh, mosok cuma pake bambu" protesku.
"Heleh, bilang aja males ngitung ta kamu" cibir Kevin.
Dunia IPA itu memang aneh.
Ngitung gaya aja harus begaya gitu.
Tembok didorong, situ sehat.
Terus gulingin batu besar dengan bambu yang sumpah kecil banget. Nggak patah itu bambu."Oi ngalamun aja, udah sana dikerjain" ujar Kevin membuyarkan pemikiran ilmiahku.
"Apaan sih, ganggu aja" protesku.
"Bahasa Inggris kamu jago ta, jadi nggak perlu belajar" ujar Kevin seraya membuka buku kumpulan rumus IPA.
Sumpah niat amat, sampe punya kumpulan rumusnya.
Aku aja rumus satu nggak paham-paham.Orang pinter gitu amat ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Rasa
HumorNanda yang periang, cantik, pintar,suka menolong, dan rajin menabung di warung. Eitss... keceplosan. Maaf. Maaf. Saya ralat. Nanda yang sedikit diatas rata-rata. Iya hanya sedikit, mungkin cuma 5 cm diatas lutut. gak lah diatas rata-rata maksudnya. ...