DDR

19 1 0
                                    


Dengan sengaja aku mendaratkan tubuhku dikasur.
Lelah.
Seharian berkecimpung dengan soal-soal.

Nuuuttt.....nuuuttt....

Ponselku berdering.
Aku bangkit dan menyambarnya.

Agak sedikit tercenggang sih.

Sisilia.

Nan, km pts dg Kk Aldo?.

Kirain berita penting, tauknya cuma hoax.

Siapa yang pacaran sama siapa deh.
Nyebelin tauk.

*_*

Tok..tok..tok...

"Udah tante aja yang bangunin" seru mama.

Kevin hanya begidik ngeri saat mama menyangking sebuah raket nyamuk.
Iya raket listrik.

"Nanda awassss..." teriak Kevin.

Entah sepertinya tubuhku agat tersedot.
Mungkin karena lagi mimpi ya, jadi merasa terpanggil.

Dreetzz..

"Eh, adaww.." pekikku.

Mama hanya menyeringai buas penuh kemenanagan.

Kevin hanya tersenyum kaku.

Kuusap-usap lenganku, akibat kena setrum dadakan.

"Mamaaa...." teriakku.

"Lha salah sendiri, ngebo" ledek mama.

Aku langsung manyun, sementara Kevin malah ngakak.

*_*

"Bukan, bukan pake rumus yang itu" ujar Kevin.

"Lha."

"Yang ini ni."

"Lha, ribet amat sih" gerutuku.

Kevin hanya menatapku sebal.

"Kami apalin dulu deh, model soalnya, kemudian cocokkan dengan rumus yang tepat" bimbing Kevin.

Sumpah deh,
Kimia itu menyakitkan.
Aku udah kaya zombie yang cuma bergerak monoton.

"Nan.. bengong mulu" ujar Kevin.

"Ahhh... pusing tahuk. Aku nggak suka kimia" teriakku.

"Lha situ suka nyemilin micin, berarti harus suka kimia." ledek Kevin.

Entah yang itu tadi ngena banget.

*_*

"Bang, TUMBAS" teriakku.

Hehe.
Karena kelamaan berfikir, otakku jadi aus.

"5000 dua ya" pesanku.

Aku membeli cilok.
Oke cilok bukan cinlok.
Beda sehuruf beda makna.

"Lha malah jajan." maki Kevin.

"Bodo"

"Mau nggak" seruku sambil menyodorkan bungkusan cilok yang satunya.

"Gratis ta" ujar Kevin.

"Nggak besok harus digantiin" gurauku.

"Heleh, nggak deh" tolak Kevin.

"Hehe, becanda. Nih" sodorku sekali lagi.

"Nanti malam nggak udah ngoyo." celetuk Kevin.

Aku tersedak.

"Ow, ambigu banget sih kalau ngomong tu" ujarku yang masih terbatuk-batuk.

"Ambigunya dimana?" tanya Kevin memasang muka berseri-seri kaya sunlight.

"Ngoyo." ujarku.

Kevin terkekeh.

"Emang ya kamu kebanyakan nyemilin micin jadi oon. Ngoyo belajarnya Nan, kamu mikir apa sih. Dasar DDR" seru Kevin.

"Hah, DDR apaan?" tanyaku

"Daya Dong Rendah" ledek Kevin.

Aku hanya diam menahan malu.

Sumpah dah, bikin salfok deh.

Tentang RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang