Nonton

18 1 0
                                    

Aku berlari-lari kecil menuju kamar mandi.
Aku bergegas mandi.
Pasalnya aku mau keluar bareng Sisil, dan juga Kevin.
Papa memberikanku ijin pergi bareng Kevin karena nggak cuma berdua, ada Sisil sebagai penyelamat.

Ting   tong.

Aku yakin itu pasti Kevin, soalnya siapa lagi yang berkunjung jam segini.

"Eh, Kevin silakan masuk" seru mama.

"Bentar ya, Tante panggilin Nanda dulu" seru mama.

Duk. Duk. Duk.

"Cepet Nan, Kevin udah nunggu, nanti pulangnya jangan sampai lebih dari jam sepuluh ya" ujar mama sambil ngedor-gedor pintu kamarku.

Aku rasa pintu kamarku harus  diganti jadi pintu besi deh, biar nggak digedor-gedor seenaknya sendiri.

*_*

"Mau nonton apa?" tanya Sisil.

"Horor" jawabku spontan.

"Romance" jawab Kevin keras.

Sisil hanya memandang sebal ke arahku dan Kevin.

"Kaliankan sudah aku beri waktu seharian untuk nentuin mau nonton apa, kalian ngapain aja deh" omel Sisil.

Aku dan Kevin hanya nyengir kuda.

"Oke nonton My Stupit  boyfrend aja ya" paksa Sisil.

Aku dan Kevin hanya saling berpandangan, saling berbisik.

"Emang pacarmu oon ya Sil" ledekk kami bersamaan.

"Oon, yang oon itu kalian, itu juduk film, bukan malah pengakuan" tangkas Sisil mantab.

"Nggak ah Gerbang Neraka aja" usulku.

"Jangan",tolak Kevin.

Sengaja aku pilihin genre horor, karena Kevin takut hantu.

"Atau Pengabdian Setan aja" saranku lagi.

Kevin makin pucat, ia bahkan berkeringat dingin.
Ia sudah mulai parno walau aku hanya menyebut judul filmnya saja.

"Komedi aja" kata Sisil.

"Hmm..."

"Aku yang ngajak nonton lho, kalau nggak mau kalian bayar sendiri aja" ancam Sisil.

"Yach", seruku

Akhirnya kami bertiga menonton film yang disarankan Sisil.

Bagus kok.
Buat menghibur diri sendiri yang tak kunjung menemukan pasangan hidup.
Woi, kejauhan deh.
Menemukan pacar maksudku.

*_*

Setelah nonton sebenarnya Sisil ngajakin mampir ke mall.
Tapi aku dan Kevin langsung menolak tegas permintaan makhluk satu itu.
Sisil kalau belanja nggak kira-kira, nggak kalah sama ibu-ibu pemburu diskonan.
Seabrek gitu.

*_*

Aku dan Kevin memutuskan untuk pulang , karena sudah diwanti-wanti sama mama jangan pulang malam-malam.
Kalau enggak aku kena hukuman tidur diluar.
Ya nggak mau lah aku.
Mosok donor darah secara cuma-cuma nggak dapat imbalan.
Donor darah ke nyamuk maksudnya.

Aku yang mulai menggantuk saat dalam perjalanan pulang hanya menyandarkan kepalaku di punggung Kevin.
Mungkin nanti akan ada pulau baru yang tergamar jelas baju Kevin.
Iya aku baru aja merangkai iler.

Tentang RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang