Marah

18 0 0
                                    

Kriiing...... Kriiiing......

Suara bel masuk telah dibunyikan.

Aku berlari-lari kecil, semoga Pak Eko belum menutup gerbangnya.

Blam.

"Pak, bisa bukain nggak, akukan nggak telat banget" ibaku.

Pak Eko hanya berlalu menuju pos jaganya.

Aku hanya bisa mendengus kesal.

Terpaksa deh, harus manjat.

Hap.

Memanjat juga termasuk skiil rahasiaku.
Hanya beberapa orang saja yang tahu.

Aku langsung ngacir aja.
Sebelum Pak Eko menemukanku.

"Eh, kamu masih bisa masuk. Bukannya Pak Eko sudah siap dari setengah tujuh tadi ya" celetuk Sisil.

Aku enggan menjawab.
Mau nafas dulu.

"Nggak nebeng aku sih tadi" cibir Kevin.

Aku hanya manyun.

Tak lama kemudian Bu Dwi masuk.

"Berhubung Lab. Komputernya masih dipakai kakak kelas, hari ini kita teori saja" seru Bu Dwi.

Para murid hanya berhuh ria.

"Minggu kemarin teori sekarang teori. Lha kapan prakteknya" celetuk Asep.

Bu Dwi tidak menanggapi.
Hanya ledak tawa para murid yang merespon.

Kriiing....

"Hore..." ujar para murid.

Bu Dwi mengakhiri jam belajarnya.

"Kantin Sil" ajakku.

Aku langsung mengandeng Sisil ikut berhamburan dengan murid lainnya.

"Hey, kalian nggak kekantin bareng aku" ujar Kevin menyusul.

Aku hanya tersenyum kecut.
Tak berkomentar.

"Eh Nan, kamu kemarin kok dikemput papamu. Katanya udah dijalan. Tapi kok aku papasan ya di gang dekat rumah" seru Kevin.

Aku pura-pura nggak denger.

"Nanda" panggil Kak Aldo dari  salah satu tempat duduk yang ada dikantin.

Aku bergegas menghampirinya.

"Udah pesen Kak?" tanyaku.

"Udah. Aku pesen bakso. Kamu mau pesen apa?" tanya Kak Aldo.

"Emm.. Bakso malang aja Kak" ujarku sambil duduk.

"Ok ditunggu ya" ujar Kak Aldo seraya bangkit dari kursinya.

Aku hanya melambaikan tangan ke Sisil.
Memberi kode aku pisah dulu sama kalian.

Sisik manyun.

"Kamu yang pesen ya Vin" pinta Sisil.

"Heh, kok aku lagi. Sekarangkan giliran Nanda" sangkal Kevin.

"Itu Nanda udah nempel ke Kak Aldo" ujar Sisik sambil menudingku.

"Heleh, kamu saja sana" perintah Kevin.

"Kamu aja deh. Aku mager" jawab Sisil.

Kevinpun bangkit dari kursinya.
Ia sedikit ngedumel nggak terima.

Kulihat Kak Aldo berpapasan dengan Kevin.
Ia tersenyum manis ke Kevin.
Untung Kevin cowok, kalau cewek mah udah jatuh hati dianya.

"Sori ngerepotin Kak" ujarku sambil menerima pesananku.

Tentang RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang