Bab 5

1.3K 87 11
                                    

'Sangat mudah bagimu membuatku jatuh cinta kembali'

*******

Hari Selasa, semua siswa belajar seperti biasa. Ara dengan Rina sedang duduk di dalam kelas tanpa Cindy, kali ini mereka melewati jam kosong sebelum istirahat karena guru mata pelajaran tersebut sedang sakit dan tidak memberikan tugas apapun.

Mereka berdua sibuk bermain ponsel, sedangkan para siswa yang lain sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

Derap langkah seseorang mendekati Ara, “Ra, gue minta tolong dong,” ucap Angga yang tiba-tiba sudah berdiri di samping Ara dengan keringat dingin di pelipisnya.

“Apa?” tanya Ara yang masih fokus pada benda yang ia pegang tanpa menoleh pada seseorang yang ada di sampingnya.

“Gue butuh obat,” lirih Angga dengan suaranya yang pelan. Ara menoleh pada sahabatnya, ia beranjak dari duduknya dan sedikit panik melihat kondisi Angga saat ini.

“Lo kenapa? Kok pucet?” tanya Ara kemudian memegang lengan Angga yang begitu dingin.

“Duduk dulu deh,” suruh Rina kemudian membantu Angga untuk duduk di tempatnya. Angga menurut dan tertunduk lemas, “Gue sakit Ra, mau kan lo ke UKS untuk minta obat,” ujar Angga sembari memegangi kepalanya yang sedikit pusing.

“Kenapa gak sekalian ke UKS aja sih?” tanya Rina yang juga ikut khawatir.

“Gue gak mau, kalo gue ada disana tar banyak orang yang bilang gue lebay Cuma pusing dikit ke UKS,” jelas Angga, ia masih sempat memikirkan cibiran orang lain saat kondisinya sendiri juga tidak baik.

“Emang apa pentingnya sih omongan orang?” tanya Ara dengan sedikit kesal pada pemikiran sahabatnya.

“Yaudah Ra, lo mending ke UKS aja deh biar Angga gue yang jagain disini,” suruh Rina.

“Gak paham banget ya Rin sama pemikiran ni orang, lagi sakit aja masih peduli sama omongan orang lain. Emangnya mereka bakalan tanggung jawab kalau lo kenapa-napa,” protes Ara tanpa henti.

“Bawel banget sih lo Ra, cepetan gue udah gak kuat,” gumam Angga. Ara kemudian keluar kelas dan segera menuju UKS dengan cepat.

“Lo emang bawel Ra, tapi gue sayang,” bisik Angga pelan sembari memandangi Ara yang kini sudah jauh dari pandangannya. Rina yang duduk di depan Angga mendengar semua apa yang dikatakannya. Angga tidak pernah tahu, setiap kali ia memberikan perhatian lebih pada Ara, sikap Rina seketika berubah.

Ara bergegas dengan langkahnya yang cepat, ia khawatir pada sahabatnya yang jarang sekali sakit. Ia melewati koridor di wilayah kelas XII IPA I.

Brukkk

“Sorry sorry,” ucap seorang lelaki yang berada di hadapan Ara. Lelaki itu berlari keluar kelas tanpa melihat apakah ada orang atau tidak di depan kelasnya. Karena sedang bermain-main dengan teman sekelasnya, ia sampai menubruk Ara yang sedang berlari-lari kecil.

Ara terjatuh di lantai, “Aduh,” ringisnya kesakitan karena tangannya yang berusaha untuk menopang tubuhnya.

“Butuh bantuan?” tanya lelaki itu kemudian mengulurkan tangannya. Ara menerima bantuan itu kemudian bangkit.

Alur Kehidupan [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang