Bab 83

400 15 1
                                    

Suasana sekolah sudah ramai dengan siswa dan siswa yang berjalan dikoridor. Kali ini semuanya begitu sangat terasa berbeda. Ara saat ini duduk dikelas 12,  suasana kelas yang baru meskipun temannya masih sama. Namun tak ada lagi kakak kelas yang sering merasa semena-mena pada adik kelas dan membuat semua adik kelas tidak nyaman dengan perlakuan mereka. Karna saat ini angkatan Aralah Kakak kelas tertinggi.

Ara terus berjalan menyusuri koridor, Ia menoleh kanan dan kiri, kabarnya kelasnya pindah. Dan sudah pasti Ara mencari kelas yang saat ini akan Ia tempati.

"Ra?" panggil seseorang dibelakang Ara. Gadis yang merasa namanya terpanggil itu menoleh ke belakang. Ia melihat gadis berambut hitam panjang itu mendekatinya.

"Cindy?" sapa Ara balik.

Cindy memeluk Ara dengan pelukan penuh kerinduan.

"Gue kangen sama lo. Maaf yaa selama liburan gue gak nemuin lo. Gue ke rumah Nenek soalnya selama 2 minggu." ucap Cindy.

"Santai aja," balas Ara.

"Tapi sumpah beneran gue selalu do'ain yang terbaik buat lo Ra." ucap Cindy dengan sungguh-sungguh dan meyakinkan Ara.

"Iya Cindy." sahut Ara dengan pelan. Tingkah laku Cindy ini benar-benar membuat Ara gemas.

"Pengumuman-pengumuman upacara akan segera dilaksanakan. Untuk semua siswa dan siswi dimohon segera ke Lapangan Upacara. Terimakasih." suara speaker terdengar jelas ke setiap penjuru kelas. Semua siswa segera menyimpan tasnya dan membawa atribut upacara. Kemudian berlari ke Lapangan untuk melaksanakan Upacara Bendera.

"Upacara telah selesai dilaksanakan. Pasukan dibubarkan." ucap wanita yang bertugas sebagai pembawa acara dalam Upacara Bendera.

Semua siswa dan siswi bubar dan masuk ke dalam kelasnya masing-masing. Mereka kembali melaksanakan kegiatan belajar mengajar sebagaimana mestinya.

Hari ini Hari Senin Mata Pelajaran Fisika, Matematika dan Bahasa Inggris. Pelajaran yang benar-benar menguras otak karna harus berpikir dengan cepat dan tepat. Ara mencoba fokus dengan apa yang Guru sampaikan serta tugaskan padanya. Semangat belajarnya sudah kembali timbul, karna saat ini dia kembali duduk bersama dengan Rina sahabatnya dibaris kedua. Sedangkan Cindy duduk bersama dengan teman sekelasnya yang lain di baris pertama depan Ara.

Tanpa terasa setelah semua fokus pada pelajaran dan mengerjakan beberapa soal, akhirnya bel berbunyi menandakan waktu istirahat. Semua siswa berhamburan keluar kelas. Begitupun dengan Ara, Rina dan Cindy mereka berjalan melewati koridor dan menuju kantin.

Ara sudah memesan bakso kesukaannya, Rina memesan batagor dan Cindy memesan Mie Ayam dengan minumnya masing-masing yang sudah disiapkan disamping mangkuk makanan. Suasana kantin sangat ramai, karna banyak sekali siswa yang memesan dan membeli makanan atau bahkan minuman disana. Mereka menikmati makanan dengan lahapnya. Setelah selesai mereka berbincangh-bincang sembari menunggu bel masuk berbunyi.

"Gue seneng banget kalian udah akur." ucap Cindy, matanya menyorot pada Ara dan Rina, senyumannya sumringah.

"Kita itu akur terus dari dulu juga." sahut Rina. Ara tersenyum mendengar jawaban dari Rina.

"Gue kagum deh sama kalian."

"Harus!" jawab Rina dengan tegas.

"Eh Ra, lo udah putus ya sama Kak Egi? Btw gue baru tau nih, cerita dong." ucapan Cindy seketika membuat Ara sedikit terkejut sampai tersedak ketika dia sedang minum. Rina menenangkan Ara kemudian menggenggam tangannya dengan sentuhan yang lembut dan hangat.

"Gue gak mau luka lo harus kembali kebuka. Gak usah cerita kalo lo gak siap. Karna semua itu udah gak penting kalo harus diceritain lagi, yang seharusnya lo lupain semuanya. Pacar itu gak terlalu penting untuk lo saat ini Ra, karna sahabat lo bakalan selalu ada disamping lo kapanpun dan dimanapun lo butuh." perkataan Rina seketika membuat Ara kagum dan merasa tersentuh. Ara mengusap tangan  Rina dan Cindy.

Alur Kehidupan [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang