'Mencoba biasa saja ketika terluka adalah hal tersulit dan menyakitkan'
**********
17.13
Mentari sudah tenggelam dan cahaya merah pada waktu senja sudah nampak. Ara dan Egi sudah tiba dihadapan rumah Ara, saat ini mereka menghabiskan waktu bersama. Karna saat ini mereka adalah sepasang kekasih.
"Thanks for time sayang." ucap Egi dengan penuh keromantisan.
"Iyaaa." Ara membalas dengan senyum yang merekah. Ia yakin seiring berjalannya waktu ia akan mencintai Egi.
Egi pergi dan Ara terseyum seraya memandangi punggung kekasihnya yang kini semakin menjauh dari pandangannya.
"Lo dari mana?" tanya Alif yang sudah ada didepan pintu, ternyata tanpa Ara sadari Alif sudah sedari tadi diam disana menunggu Ara pulang.
"Bukan urusan lo."
"Gue nungguin lo dari tadi."
"Buat?"
"Lo mau gue kelaparan?"
"Kebiasaan lo, awas!" Ara membungkukan badannya untuk masuk kedalam lubang dibawah tangan Alif. Alif merentangkan tangannya dipintu, sehingga menghalangi untuk Ara masuk ke dalam.
"Peka juga lo." sinis Alif.
Alif memasuki rumah dan mengikuti Ara yang sudah ada didapur.
"Ternyata tuh anak udah jadian sama si Egi." umpat Alif karna tadi melihat Egi yang tampak memberikan perlakuan manis pada Ara.
Setelah selesai membuatkan nasi goreng untuk Alif. Ara segera masuk ke kamarnya. Ara merebahkan tubuhnya dikasur, matanya menerawang ke dinding-dinding langit kamarnya. Jika ada yang tau, kamar Ara serba berwarna pink, mulai dari cat dinding, gorden, jam, sprei dan barang lainnya. Itu adalah warna kesukaannya mungkin bisa dinilai lebih feminim bagi seorang wanita. Ara juga menyukai kartun animasi, yaitu hello kitty.
Ara membuka ponselnya, yang sedari tadi tidak Ia sentuh.
8 called missed
"1 panggilan tak terjawab dari Angga
7 pangilan tak terjawab dari Kak Egi," keluh Ara.Ara mengirimkan pesan pada Kak Egi.
Ara; Ada apa Kak?Hanya beberapa detik saja pesan Ara terkirim. Egi langsung menelfonnya.
Ara?
Apa Kak?
Thanks ya buat hari ini
IyaaaaYaudahh sana tidur
Nggak ahh, belum ngantuk
Jelass belum ngantuk lah orang yang bahagia mah
Siapa yang bahagia?
Lo lahh
Kenapa harus bahagia?Abisnya dari tadi senyum senyum sendiri

KAMU SEDANG MEMBACA
Alur Kehidupan [REVISI]
Fiksi RemajaJalan cerita kehidupan yang berliku Takdir kehidupan seseorang tak pernah bisa ditentukan oleh seseorang itu sendiri. Pasti ada yang berkuasa diatasnya. Dan Alur kehidupanku sudah ditentukan oleh Sang Maha Pencipta, aku hanya dapat menjalaninya dan...