Bab 24

537 41 9
                                    

'Buktikan ke semua orang kalo anak broken home bisa sukses!!!'

*********

"Mama?" panggil Ara yang baru menyadari bahwa Mamanya sudah datang dan kini sudah berada dikamar dimana disana terdapat Alif yang sedang terbaring lemah dan Ara yang sedang menunggu kesadaran Alif.

"Sayang, Alif kenapa?"

"Gak tau," Ara benar benar tidak tahu apa-apa mengenai semua yang terjadi pada sepupu lelakinya.

"Yaudahh Mama mau mandi dulu, terus mau bikin bubur buat Alif yah. Mama juga mau beli obat dulu. Kamu jagain Alif yah."

"Iya Ma,"

Alif membuka matanya secara perlahan, terasa sangat berat sekali seperti ada yang menghalangi.

Alif memegangi kepalanya yang terasa berdenyut denyut.

"Ra? Gue kenapa?" wajahnya terlihat sangat lemas dan bingung.

"Seharusnya Ara yang tanya, lo kenapa?" Ara baru menyadari apa yang diucapkan Egi tadi, mulut Alif terasa bau yang tak biasanya, matanya juga merah. Iya Ara baru ingat. Pasti Alif mabuk. Iyah mabuk.

"Gu...guee."

"Alif ke club malam?" tanya Ara penasaran, Ia ingin memastikan perkiraannya benar atau tidak.

"Iya," ketus Alif sedikit memejamkan matanya, seperti ada sedikit penyesalan yang telah Ia perbuat.

"Sadar Lif, plis ceritain semuanya." ucap Ara memohon seraya menggoyang-goyangkan badan Alif.

Alif membenarkan posisi duduknya dan menyandarkan tubuhnya menggunakan bantal. Ia mengumpulkan tenaganya untuk mengatakan semuanya.

"Udah 5 hari gue gak pulang ke rumah Ibu, gue pergi-pergian. Tiap malem gue ke club malam, sampe gue ngabisin beberapa botol. Gue juga gak makan nasi. Gue gak ke bengkel. Dan gue bener-bener ngerasa stress Ra." ujar Alif seraya menundukkan kepalanya.

"Kenapa lo lakuin semua ini?"

"Gue capek Ra, semenjak percerain Ibu sama Papa itu bener-bener ngebuat hidup gue hancur. Lo bisa liat diluar gue keliat tegar tapi hati gue hancur Ra. Gue ingin melampiaskan semua kekesalan gue, rasa sakit hati gue. Dan gue ingin ngilangin stres gue. Makannya gue ngelakuin semuanya."

"Tapi gak gini caranya, Ara sama kaya Alif. Kita korban perceraian. Ara juga pernah berfikir melampiaskan semuanya ke hal yang negatif. Tapi itu semua cuma bisa ngerusak masa depan kita bukan memperbaiki. Seharusnya Alif menggantikan semua dengan perubahan dan lebih baik lagi bukan gini." kata-katanya seakan menasihati sesuai dengan apa yang Ia alami bukan menggurui. Ia merasa sedih dengan apa yang dialami sepupunya.

Alif mengacak acak rambutnya, Ia merasa depresi. Ara meraih tangan Alif dan menggenggamnya.

"Jangan rusak masa depan Alif, buktikan ke semua orang kalo anak broken home bisa sukses." kata-kata Ara seakan menusuk kedalam lubuk hati Alif, menyadarkan semuanya.

Saat ini keadaan Alif sedang berbeda, tak ada kekasaran, usil yang ada pada dirinya sedikitpun. Ia benar-benar terlihat berbeda dari biasanya. Karna keadaannya yang seperti ini membuat Ara dapat bersikap lembut padanya.

Alur Kehidupan [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang