Bab 20

618 47 7
                                    

'Kamu orang yang sangat ahli dalam melukai.'

*********

Ara mengingat semua kejadian setengah tahun yang lalu saat Ia mengakhiri semuanya dengan Farid.


Flashback off

Ara yang sudah menunggu Farid di Taman Bunga Rizal selama kurang lebih 15 menit. Akhirnya Farid datang menghampirinya. Tatapan mereka bertemu.

"Ada apa Ra?"

"Farid, Ara boleh minta sesuatu sama Farid?"

"Boleh, apapun itu gue bakal kasih."

"Ara minta kita gak usah kenal lagi. Dan Ara ingin Farid menjauh dari Ara. Dan pergi dari kehidupan Ara." Ara menatap lurus ke depan, rasanya Ia sudah tak sanggup lagi jika harus menatap lawan bicaranya saat ini.

"Kenapa Ra? Kok tiba-tiba?" tanya Farid tak berdosa dan tak merasa bersalah.

"Ara tau, dimata Farid Ara cuma wanita murahan yang gak punya harga diri dan terus ngejar-ngejar Farid. Farid berfikir gitu kan? Banyak orang yang bilang tentang itu Rid. Dan banyak orang yang bilang kalo Farid itu sebenernya benci sama Ara. Lalu kenapa Farid berusaha mencintai Ara? Apa karna iba? Ara gak butuh semua itu." Ara melemparkan boneka yang dahulu pernah diberikan kepadanya oleh Farid saat Ia ulang tahun.

"Farid sadar gak sih? Selama ini Farid selalu nyakitin Ara. Kita sahabatan dari kecil. Dan udah 1 tahun setengah Ara dan Farid sangat begitu dekat, dan Farid selalu buat Ara jatuh cintakan? Seakan-akan kita ini berpacaran. Farid sering mengatakan Cinta kan sama Ara? Tapi nyatanya apa? Farid tetep punya pacar? Bahkan selama 2 tahun setengah Farid udah ganti pacar 5 kali kan? Farid tau hati Ara benar-benar sakit. Terus Ara dianggap apa sama Farid selama ini? Simpanan? Atau pelampiasan?" Ia melanjutkan ucapannya.

Farid terdiam, Ia menatap Ara yang kini sudah menangis terisak-isak dihadapannya. Ia terlihat begitu sangat rapuh.

"Keluarga kita udah deket, selama 6 bulan Farid mendekati keluarga Ara. Untuk apa? Bahkan sampe sekarang Mama dan Papa Ara itu sangat menganggap Farid penting dikeluarga kita. Tapi nyatanya? Farid jahat kan?" Ara benar-benar meluapkan semua keluh kesalnya, rasa sakit hatinya yang begitu mendalam Ia keluarkan dengan sekuat dan semampunya.

"Ra pliss, gue bisa jelasin semuanya."

"Udah gak ada yang harus dijelasin. Kalo Farid emang gak cinta sama Ara, terus kenapa Farid bersikap baik sama Ara dan selalu buat Ara jatuh cinta sama Farid. Farid juga pintar mengambil hati orang tua Ara. Udah cukup yah, Ara capek. Ara harap ini adalah pertemuan terakhir kita. Dan kita ga akan pernah dipertemukan lagi, kecuali kalo kita Jodoh. Tapi Ara ga berharap Farid adalah jodoh Ara." ucap Ara dengan begitu mempertahankan dirinya.

Ara meninggalkan Farid sendirian disana. Farid tidak mengejar Ara. Ia terdiam kaku dengan apa yang baru saja Ia dengar dari bibir Ara.

Ia sadar, selama ini Ia selalu membuat Ara jatuh cinta padanya. Ia sangat begitu dekat dengan Ara, Namun nyatanya Farid tetap mempunyai pacar tanpa memikirkan perasaan Ara yang lembut. Ia juga mendekati keluarga Ara. Dan Ia tak percaya semuanya akan seperti ini.

Flashback on

Ara terdiam, membayangkan apa yang terjadi antara Ia dengan Farid. Ia menangis tersedu-sedu. Rasanya Ia ingin melupakan semuanya. Menghapus memori diotaknya tentang Dia. Setelah Papanya yang Membuatnya sakit hati kini Farid membuatnya sakit hati kembali. Seakan-akan Ara sudah tidak mau mengenal lelaki. Lelaki hanya bisa membuatnya hancur.

Alur Kehidupan [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang