Bab 11

765 56 2
                                    

'Sahabatmu yang membuatmu menangis, bukanlah yang membuatmu tertawa.'

*********

Entah perasaan apa yang Ara rasakan saat ini, dia hanya merasa terkejut dengan hal yang baru saja dia dengar. Ara tidak mampu berkata apa-apa. Semuanya begitu sangat mengejutkan.

"Ara?" lirih Rina yang terkejut melihat keberadaan Ara. Kakinya terasa akan lepas saat menatap Ara yang sudah berkaca-kaca dengan tatapan dalamnya.

"Rina benci sama Ara?" tanya Ara, kini matanya nampak berkaca kaca.

"Iya Ra, gue benci sama lo!" telunjuk Rina saat ini sudah ada dihadapan wajah Ara. Tatapannya penuh kebencian.

"Apa salah Ara Rin?" Ara terlihat lesu dan kecewa.

"Lo gak pernah ngertiin perasaan gue Ra, Asal lo tau gue suka sama Angga dan lo sering bermesraan sama Angga didepan gue, padahal lo itu udah punya Egi kan? Hidup lo itu terlalu enak Ra, terlalu banyak orang yang sayang sama lo terutama gue. Dan perlu lo tau, kenapa Lo gak pernah ketemu Papa gue. Papa gue pergi ninggalin gue saat gue kecil. Dan dari kecil gue hanya punya Mama gue." jelas Rina dengan tangisnya, Rina meluapkan semua kekesalannya, semua unek-uneknya sudah dikeluarkan.

"Rin, A..ara.." Ara sangat terkejut dengan apa yang dibicarakan Rina, bahkan hati Ara sangat sakit dan untuk berbicarapun rasanya tidak sanggup. Lidahnya seketika kelu.

"Udahlah Ra, mungkin persahabatan kita cukup sampai disini!" ucap Rina lesu dan semudah itu memutuskan hubungan persahabatannya dengan Ara.

Disana Ara hanya terdiam kaku, tidak menjawab apa yang baru saja Rina katakan. Sedangkan Rina pergi dan meninggalkan Ara dalam keadaan amarahnya yang masih meningkat. Ia tidak peduli dengan apa yang baru saja ia lontarkan pada sahabatnya itu.

Rina yang baru saja keluar toilet, dengan matanya yang masih sembab dan menangis. Namun ketika Ia berlari dikoridor, ada seseorang yang tak sengaja menabraknya.

"Eh sorry, Rina?" suara Angga terdengar jelas.

"Gapapa ko." jawab Rina singkat, mencoba menghindar dari Angga. Dan memalingkan wajah dari hadapan Angga.

"Lo kenapa?" tanya Angga melihat Rina dengan sangat fokus.

"Gu.. Gue gapapa, yaudahh gue duluan." jawab Rina gugup.

"Matanya Si Rina kaya lagi nangis. Tuh anak kenapa ya." bisik Angga dalam hatinya.

Sedangkan Ara sedang mencuci mukanya, dia keluar untuk kembali ke kelas. Sesampainya dikelas, Ara duduk disamping Rina tanpa menyapa atau bahkan menoleh sedikitpun. Mereka sama-sama dingin sedingin es batu. Baru kali ini mereka seperti ini. Cinta sudah menghancurkan persahabatan nya.

Sepulang sekolah, Rina tiba-tiba menghilang, tanpa pamit pulang pada Angga, Ara dan Cindy.

"Ra, Si Rina kemana?"

"Gak tau," ketus Ara acuh.

"Yaudahh yuk kita pulang." ajak Angga menarik lengan Ara.

"Sorry Ga, gue kayanya gak bisa bareng lo deh." tolak Ara lembut melepaskan lengan Angga yang memegang lengannya.

"Why?"
"Gue mau bareng Kak Egi."

Alur Kehidupan [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang