PROLOG

7.7K 266 126
                                    

Aku adalah anak broken home semenjak 5 tahun yang lalu..

Aku adalah anak yang selalu merasakan rasa sakit dalam hatiku dan ketakutan ketika Mama dan Papaku memarahiku dan membentakku. Entah mengapa, mungkin aku trauma dengan kejadian di masa laluku..

Aku adalah anak yang merasakan kepahitan dan liku-liku kehidupan dalam hidupku..

Aku adalah wanita yang merasakan penuh pengharapan kepada seseorang yang hatinya entah tertuju kepada siapa

Aku adalah anak yang merasakan luka yang menggores teramat dalam oleh ayah kandungnya sendiri.

Aku adalah anak yang bimbang ketika diberi pilihan antara ikut Mama atau Papa. Mereka bukan pilihan, sebenarnya yang aku inginkan adalah mereka bersatu dan kita bersama dalam satu atap..

Aku adalah anak yang menyaksikan Mama dan Papaku menandatangani surat cerai mereka, begitu sangat menyakitkan dan bahkan peristiwa itu selalu menjadi bayang-bayang duka yang melintas dalam ingatanku.

Dan aku adalah anak yang setiap saat dan setiap waktu selalu merindukan sosok seorang Papa yang harusnya menjadi pelindung, superhero, pahlawan bagi keluarganya, dan bahkan sosok cinta pertama dan figur seorang suami untuk putrinya.

Inilah aku, tak akan pernah ada orang yang merasakan apa yang aku rasakan. Keluargaku hancur sejak lima tahun yang lalu, bagiku kehancuran keluargaku membuat hidupku ikut hancur. Aku tumbuh besar menjadi remaja tanpa kasih sayang yang penuh dari kedua orang tuaku. Mama ku bekerja untuk menafkahiku, Papa ku pun bekerja pagi sampai malam, sehingga Papaku tak pernah memberikan perhatiannya padaku.

Dan aku? Siap tidak siap harus menerima orang baru dalam hidupku, yang nantinya ia akan menjadi Papa sambung, dan Mama sambungku. Namun sebanyak apapun kasih sayang yang mereka berikan padaku, dan sebesar apapun rasa cinta mereka padaku, tak akan pernah bisa menggantikkan posisi kedua orang tua kandungku dalam hatiku meskipun mereka sudah tak bersama lagi.

Setiap harinya aku merasakan kesendirian, walaupun disekelilingku banyak sekali orang yang dekat denganku. Namun mereka bukan segalanya bagiku, tak pernah ada diantara mereka yang mengerti lebih dalam perasaanku. Hanyalah keluargaku yang bisa mengerti semuanya, tetapi keluargaku hancur. Aku rasa aku rapuh, dan tak bisa bangkit lagi.

Saat aku berdiam diri dirumah, aku selalu salah dimata mama ku. Dan setiap kali kesalahan itu terjadi, aku semakin merasa bahwa aku adalah anak yang tidak berguna. Aku anak yang hanya bisa menyulitkan kedua orang tuaku. Aku anak yang membangkang pada mama yang rela bersusah payah untuk menghidupiku. Dan aku tidak pernah sedikitpun melakukan hal yang terbaik untuknya.

Terkadang aku bertanya-tanya dengan semua ini
Kenapa keluargaku harus hancur?
Kenapa harus aku?
Dan kenapa bukan orang lain saja yang hidupnya sempurna?

Aku rindu keluarga yang utuh
aku rindu melihat keluargaku yang setiap harinya selalu makan bersama, tertawa bersama, menonton, atau apapun itu yang penuh canda, tawa dan kebersamaan setiap harinya.
Aku rindu mama dan papa sedang berbincang berdua saat aku pulang sekolah..
aku rindu segalanya...

Mengapa keluargaku harus hancur?

mengapa cintaku harus tak terbalaskan?
dan mengapa tak ada sahabat yang katanya akan selalu ada?

Yang aku inginkan hanyalah cinta pertamaku kembali ke dalam hidupku dan tak akan pernah menorehkan luka dihati ku lagi.

Papa..
seorang papa adalah cinta pertama bagi anak perempuannya. Aku yakin pria yang tidak akan menyakitiku hanyalah Papa kandungku. Namun keyakinanku ternyata salah, Papa adalah cinta pertama yang mematahkan hatiku. Bahkan sampai sekarang aku jera mengenal apa yang namanya cinta. Aku trauma karena kisah runyam yang menghampiri kehidupanku. Ketika aku berniat untuk melangkah, semua kepahitan dan pengkhianatan Papa kepada keluarga ini selalu tersirat dalam benakku.

Alur Kehidupan [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang