EPILOG

670 18 7
                                    

Hari demi hari telah berlalu mengalir seperti air. Waktu terus berlanjut tanpa pernah berhenti. Hidup terus berlalu meski perjalanannya berliku-liku. Terkadang kehidupan itu membawa kebahagiaan dan terkadang pulang membawa kesedihan yang begitu memilukan.

Tanpa terasa setahun berlalu, Ara menikmati sekolahnya saat sedang duduk dikelas 12. Setelah melewati Ujian Akhir Sekolah, Ujian Sekolah, Ujian Nasional dan seleksi-seleksi menuju ke Perguruan Tinggi akhirnya semuanya sudah selesai dilalui Ara dengan begitu mulusnya. Waktu telah mengubah segalanya, kini Ara tumbuh menjadi gadis yang kuat, ceria dan sehat.

Semua siswa dan siswi sudah menerima Surat Kelulusan. Dan semuanya Lulus tanpa ada syarat apapun. Mereka semua bersorak ria karna akhirnya setelah 3 tahun perjuangan, mereka telah selesai bersekolah di SMA kebanggaan yaitu SMA Taruna Bangsa.

Hari ini adalah hari perpisahan. Semua siswa sudah tampan dengan memakai kemeja putih yang dilapisi jas hitam diluar dan berhias dasi serta celana hitamnya. Rambut mereka dirapikan dengan minyak rambut dan sepatu mereka begitu mengkilat. Sedangkan semua siswi sudah berdandan cantik dan anggunnya.

HAPPY GRADUATION!!
HAPPY GRADUATION!!
HAPPY GRADUATION!!

Acara sudah selesai setelah beberapa jam berlalu. Mereka pulang dan menikmati detik-detik akhir bersama para sahabatnya.

Rina sudah bergandeng tangan dengan Angga, sedangkan Ara dan Cindy masih berdiri tanpa lelaki yang menggandeng tangannya. Kabarnya tepat hari ini, Cindy akan mengenalkan lelaki yang saat ini sudah memikat hatinya pada sahabatnya.

Mobil terparkir dihadapan mereka. Siapa lagi jika bukan Farid, Farid turun dari mobil dengan membawa buket bunga mawar berwarna pink dan putih dan memberikannya pada gadis cantik yang sudah tersenyum manis menatapnya.

"Buat Ara?"

"Buat siapa lagi dong, perempuan yang Farid sayang kan cuma kamu." ucap Farid dan memberikan bunga tersebut pada Ara, Ara kemudian menerimanya dengan senang hati.

Ara mencium harum bunga yang indah "Makasih." ucapnya.

"Sama-sama."

"Semuanya mau bareng ke Cafe naik mobil?" tanya Farid.

"Gue sama Angga aja." jawab Rina.

"Ntar kita ketemu disana aja langsung." ucap Cindy.

"Bener? Cowo lo bakalan jemput?" tanya Rina meyakinkan.

Cindy mengangguk. Ara masuk ke dalam mobil bersama Farid, Rina menuju motornya dengan Angga, dan Cindy masih menunggu lelaki yang Ia tunggu. Rencananya mereka akan menuju Cafe untuk merayakan kelulusan mereka dengan membawa pasangan mereka masing-masing. Setahun berlalu hubungan Ara dan Farid berjalan begitu saja, mereka sangat dekat, penuh perhatian, dan penuh kasih dan sayang. Namun sayang, Farid masih saja belum mengutarakan isi hatinya yang sebenarnya. Bisa dibilang, hubungan mereka masih tanpa kepastian. Ara memang sebenarnya begitu ingin menanyakan kepastian hubungan mereka, Namun sayang Ara tak seberani itu dan dia takut dengan pertanyaannya itu Farid akan meninggalkannya seperti dulu lagi. Lagi pula, kali ini Farid hanya dekat dengan Ara saja, dan Ara percaya akan hal itu. Yang terpenting Farid selalu ada disampingnya dan tak ada lagi wanita selain Ara yang selalu ada untuk Farid.

Tak berapa lama mereka sampai ditempat yang mereka tuju, Cafe yang berada diujung jalan. Suasana didalam sudah ramai pembeli, suara band yang bernyanyi dengan suara indahnya mengiringi setiap orang yang menikmati hidangan di Cafe tersebut.

Rina dan Angga sudah sampai di Cafe lebih dulu, karna berkendaraan motor lebih cepat melaju dari pada mobil. Setelah beberapa menit, Ara dan Farid datang dan ikut bergabung dan duduk bersama Rina dan Angga. Setelah menunggu 10 menit akhirnya orang terakhir yang ditunggu-tunggu datang. Cindy berjalan menghampiri keempat orang yang sedang duduk menunggunya sembari menggandeng tangan lelaki.

Alur Kehidupan [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang