'Rasa nyaman itu akan ada seiring berjalannya waktu.'
*********
Selamat pagi
Semoga pagi ini menyenangkan dan indah. Pagi ini ada untuk melupakan kesedihan. Pagi yang cerah, bangkitkan sebuah gairah. Ara terbangun dari mimpi indahnya.Ara sudah siap membawa tas dan sudah selesai sarapan. Kini waktunya Ia berangkat ke sekolah, tanpa ada Alif yang menjadi tukang antar jemputnya ke sekolah. Ara keluar membawa sepatunya. Setelah selesai memakai sepatu Ia akan segera memesan ojek online, mungkin tak akan menunggu terlalu lama jika ada ojek online dekat daerah sini.
Ara terkejut saat melihat seseorang yang sudah duduk dimotornya dengan santai memakai seragam, terlihat sedang menunggu seseorang. Lelaki itu sudah ada didepan gerbang rumah dan menatap Ara dengan senyuman.
"Angga?" sapa Ara nampak terkejut melihat keberadaan Angga disini. Mau apa dia kesini? Siapa yang mengundang dia? Ara heran, dengan cepat Ia menghampiri Angga.
"Woyy hayu nanti telat, lama amat!" ajak Angga seraya protes pada Ara.
Ara menatapnya datar. Perkataannya seakan-akan menjelaskan bahwa Ia sedang menunggu dirinya.
"Ngapain kesini?" tanya Ara heran.
"Gue kesini jemput lo! udah jangan banyak komentar cepet. Ntar gue ceritain dijalan." ujar Angga mengajak Ara untuk segera berangkat ke sekolah. Karna perjalanan dari rumah Kak Shelly menuju ke sekolah lumayan cukup jauh. Maka dari itu sebaiknya harus memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.
Ara bergegas mengambil tasnya yang tadi Ia simpan diteras rumah ketika memakai sepatu.
"Iyaaa iya," sewot Ara.
"Kak, Ara berangkat ya. Dah Assalamu'alaikum." teriak Ara pamit kepada Kak Shelly yang masih menyiapkan bekal makan untuk Faiz, seraya berlari mendekati Angga.
"Wa'alaikumussalam," sahut Kak Shelly samar-samar dari dalam rumah.
"Yuuk," ajak Ara saat sudah menaiki motor Angga. Angga hanya membalas dengan menatap Ara.
"Lo keliat lebih cantik," puji Angga saat memandang wajah Ara. Ara terdiam mendengar ucapan Angga. Pipinya sedikit memerah. Pujian kecil yang dilontarkan Angga itu berhasil membuat dirinya salah tingkah.
"Apaan sih lo? Cepet berangkat. Udah jam berapa ini?" protes Ara mengalihkan pembicaraan. Ia tak ingin jika terus menerus salting.
"Baiklah Tuan Putri." balas Angga.
Angga dan Ara yang sedang berada diperjalanan menuju sekolah. Angga tiba-tiba mengerem mendadak. Sehingga dengan spontan membuat Ara mendekat padanya dan tangannya melingkar memeluk Angga dari belakang.
Angga tersenyum kecil, Ia melihat wajah Ara yang terlihat panik disalah satu spionnya. Angga memegang lengan Ara yang melingkar diperutnya, seakan mengunci lengan Ara agar tak dilepasnya.
"Yang bener dong," protes Ara.
"Tadi ada kucing lewat, masa harus gue tabrak?" balas Angga sedikit menyolot.
Ara menatap tangannya "Apaan sih lo?" Ara melepaskan tangannya yang Angga genggam dan melingkar memeluk Angga.
"Ma..maaf," ucap Ara gugup. Ia merasa malu.
Angga tersenyum kembali, wajah Ara saat ini sangat terlihat cantik dan lucu. Tidak secara langsung memberikan semangat pagi padanya. Mungkin hari ini Angga lupa tekadnya melupakan Ara dan Ia akan belajar dan berusaha mencintai Rina.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alur Kehidupan [REVISI]
Teen FictionJalan cerita kehidupan yang berliku Takdir kehidupan seseorang tak pernah bisa ditentukan oleh seseorang itu sendiri. Pasti ada yang berkuasa diatasnya. Dan Alur kehidupanku sudah ditentukan oleh Sang Maha Pencipta, aku hanya dapat menjalaninya dan...