Bab 76

199 15 1
                                    

"Farid lupa."

"Lupa apa?"

"Harusnya Farid ada disamping kamu, bukan malah didepan kamu." Farid melangkah dan mendekati Ara, dia menggenggam tangan Ara dan mereka berjalan bergandengan. Ara saja belum pernah diperlakukan seperti ini oleh Egi.

Setelah mereka berdua mengisi perutnya yang keroncongan. Ara mengajak Farid untuk segera pulang, karna hari sudah mulai sore. Rasanya tubuh Ara juga lemas sekali. Farid mengajak Ara untuk menuju ke toko baju. "Mending kita kesini dulu." ajak Farid.

"Mau ngapain? Baju Ara udah banyak."

Farid memilih dan mencari-cari dress yang menurutnya pantas untuk digunakan Ara, sedangkan Ara hanya berdiri mematung melihat kelakuan Farid. Pandangan lelaki itu terfokus pada dress purple selutut yang tergantung disamping Ara. Farid membawa baju itu dan memberikannya pada Ara. "Cobain!" suruh Farid, Ara mengangguk malas dan menurut kemudian segera masuk ke ruang ganti dan mencoba baju tersebut.

Setelah beberapa menit akhirnya Ara keluar dari Ruang ganti. Ia memutar kan badannya dihadapan Farid, gaun selutut yang Ia kenakan bergerak dengan indahnya. Farid melongo melihat Ara "Cantik." ucapnya singkat.

"Makasih Farid." jawab Ara, raut wajahnya sangat terlihat bahagia karna gaun indahnya.

"Sama-sama."

Farid segera membayar gaun tersebut ke kasir. Ara keluar dari toko mengenakan gaun itu. Pilihan Farid tidak salah, Arapun sangat menyukain dress itu.

"Sekarang kemana lagi?"

"Ke salon." sahut Farid.

"Mau ngapain?"

"Kamu harus nyalon Ara."

"Ara udah cantik Farid," balas Ara dengan percaya diri yang sangat tinggi. Baru kali ini ada lelaki yang mau mengajak Ara pergi ke salon.

"Kamu harus lebih cantik dari sekarang." jawab Farid sedikit memuji Ara dengan perkataannya. Ara kembali  menurut, meskipun Ia tidak mengerti mengapa Farid harus mengajaknya ke salon, lagian hari ini tidak ada acara apapun meskipun hari ini adalah hari ulang tahunnya.

Setelah 1 jam lebih menunggu, akhirnya gadis itu keluar dan berdiri dihadapan Farid. Dia tersenyum manis pada lelaki yang masih saja fokus pada ponselnya. Farid menyadari bahwa ada gadis yang berdiri dihadapannya, Ia kemudian menatap gadis itu dari kaki hingga rambutnya. Gadis itu adalah Ara, dia begitu sangat cantik dengan dandanannya yang sederhana seperti puteri. Dress purple sangat menempel ditubuhnya dan membuat seseorang terasa enak memandangnya.

Farid menggeleng-geleng kepalanya, Ia merasa tak percaya jika Ara dapat menjadi secantik ini.

"Gimana?" tanya Ara membuyarkan lamunan Farid yang terus menatapnya.

"Luar biasa, tiba-tiba ada bidadari didepan Farid." jawabnya dengan polos.

"Gombal," cetus Ara.

"Pacarnya cantik ya mas," ucap seorang pegawai salon memuji Ara dihadapan Farid.

"Iya mba, pacar siapa dulu dong." jawab Farid sedikit tertawa kecil. Ara tersenyum pada pegawai salon tersebut kemudian mengambil tasnya dan menuju ke kasir.

Alur Kehidupan [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang