Bab 62

221 21 7
                                    

"Siapa sih wanita itu Ma? Kasih tahu Ara, Ara mau datangin dan obrak-abrik kehidupan dia. Hidup dia juga harus hancur sama seperti kita. Ara akan cari tahu Ma siapa dia." dengan seketika emosi Ara meningkat. Ia ingin mengetahui siapa wanita yang dimaksud Mama, yang menjadi benalu dihubungan Mama dan Papanya. Bagaimanapun wanita itu sudah menghancurkan kehidupannya dan membuat perceraian itu ada diantara Mama dan Papanya.

"Dia harus tahu Ma, gimana rasanya ketika keluarga kita hancur karna ulahnya. Dasar perempuan murahan!" lanjut Ara.

Mama menggelengkan kepalanya pelan, Ia merasa terkejut dengan perkataan Ara.

"Sayang, nggak. Mama gak mau ada dendam dalam diri kalian meskipun hanya setitik debu. Mama sengaja gak pernah memberitahu siapa orang yang mengambil Papa dari kita. Bahkan namanyapun gak akan pernah Mama kasih tahu. Untuk apa kalian dendam pada dia? Toh, Papa kalian juga sudah berpisah lagi kan dengan wanita itu. Sudahlah masa lalu biarlah berlalu, yang sudah terjadi hanya dapat kita kenang dan jadikan pelajaran yang berharga dalam hidup kita. Tak ada manfaatnya jika harus menyesali apa yang telah terjadi, semua ini merupakan catatan takdir kehidupan kita yang sudah ditentukan Sang Pencipta." Mama menjeda ucapannya dan melanjutkan kembali.

"Lagian Mama sudah sangat bersyukur dengan kehidupan Mama yang sekarang, dulu Mama sangat kurus karna tersiksa batin oleh Papa kalian. Dulu Mama bekerja menjadi Asisten Rumah Tangga setelah berpisah dan sebelum berpisah dari Papa kalian. Dan dulu juga Mama gak sebahagia ini. Itu semua udah berlalu dalam hidup Mama. Semua itu hanya serpihan kenangan suka maupun duka yang akan selalu menempel dalam ingatan. Mama sudah ikhlas, meskipun Papa dan Mama sudah berpisah. Kalian masih bisa bertemu kan dengan Papa? Mama gak pernah larang untuk itu."

Kak Shelly mencerna setiap perkataan Mamanya, Ia hanya ingin mencoba membuat adiknya mengerti dengan semua yang Ia alami. "Ra, kamu tahu kan gimana sakitnya hati kamu karna Farid yang teramat sering melukai hati kamu? Kamu tahu Farid siapa? Dia bukan pacar kamu! Dia juga bukan suami kamu. Sedangkan Mama dan Papa jelas. Jelas Papa adalah suami sah Mama selama 21 tahun. Sulit dan bahkan sangat sakit bagi Mama untuk menerima semua ini. Buka mata hati kamu Ra!" Kak Shelly mengusap pundak kepala Ara, sorot matanya sangat tulus dan tenang, berharap seseoramg yang sedang Ia tatap perlahan hatinya akan meluluh.


Hati manusia dapat berbolak-balik, mudah meluluh bagaikan es yang mencair dan mudah pula membeku seperti es batu yang keras. Perkataan Kak Shelly sangat menyadarkan Ara, Ara sampai saat ini sangat tersakiti oleh perlakuan Farid, bahkan sulit sekali.untuk menghapus lukanya hingga sekarang, lalu bagaimana dengan Mama?

Ara menghela nafas pelan, Ia menaruh pas foto diatas bantal, dan mengusap air mata dipipinya. Ara menggenggam tangan Mamanya. Mata mereka saling bertatap. "Ma, maafin Ara. Ara khilaf, Ara gak pernah tahu sejauh ini perjuangan Mama untuk Ara. Sesakit ini perasaan Mama yang telah dilukai Papa. Ara yang egois disini Ma, Ara gak bisa ngertiin posisi Mama. Maafin Ara Ma, Ara rela berkorban apapun demi kebahagiaan Mama." Ara mencium punggung tangan Mamanya, air matanya menetes ditangan Mamanya. Mama meraih tubuh Ara ke dalam pelukannya, begitupun Kak Shelly, Ia mendekati Mama dan memeluknya.

Mama Arin, Kak Shelly dan Ara kini berpelukan. 3 wanita tangguh yang sama-sama berjuang untuk melawan bayang-bayang duka dan mencoba mengikhlaskan apa yang telah terjadi. Mama mengusap kepala kedua anaknya dengan penuh kasih sayang.

"Sayang, Mama mohon sama kalian. Seburuk apapun kelakuan Papa, sejahat apapun Papa melukai Mama. Kalian jangan pernah membencinya, karna tanpa Papa Roni kalian gak akan ada didunia ini. Dia masih tetap Papa kandung kalian, yang tak akan pernah bisa digantikan posisinya oleh siapapun. Kalian harus mencintai, dan menyayangi Papa sama seperti kalian mencintai Mama. Mama gak mau kalian membenci Papa kalian sendiri. Kenanglah kebaikan dan kasih sayangnya. Semua ini sudah takdir yang Allah tuliskan untuk kita, Papa dan Mama hanya dapat mengikutinya. Alur kehidupan inilah yang Mama terima. Rumit, namun indah pada waktunya. Jika Mama saja bisa memaafkan Papa. Mengapa kalian tidak? Mama sering berdo'a kepada Allah agar Papa kalian menemukan kebahagiaannya dan selalu diberi kesehatan agar selalu ada untuk kalian." perkataannya seakan menerobos ke dalam hati dan puncak otaknya. Kak Shelly dan Ara menatap lembut wajah Mamanya yang terbasahi air mata.

"Yaudah Mama mau balik ke kamar. Good night sayang." Mama Arin mencium kening Ara dan Kak Shelly. "Udah punya anak masih aja manja." oceh Mama pada Kak Shelly. "Mamaa." gerutu Kak Shelly kesal.

Mama meninggalkan Ara yang kini bersama dengan Kakaknya. Mereka saling bertatap muka. "Kak, apa sesakit itu ya yang dirasain Mama? Dulu Ara gak ngerti sama semua ini. Ara belum bisa mencerna masalah yang ada. Karna Ara terlalu memikirkan ego yang terlalu tinggi. Ego yang berpikir kenapa Mama sama Papa cerai? Kenapa gak orang lain aja yang ngalamin ini? Kenapa harus Ara? Dan kenapa Papa jahat?"

"Stttt! Papa itu gak jahat. Papa khilaf. Seburuk apapun Papa, kita akan selalu membelanya." Kak Shelly mengingatkan adiknya agar menjaga perkataannya meskipun penuh kekesalan dalan benaknya.

"Tapi perempuan jahat itu siapa ya Kak?" Ara memainkan jari jemarinya, otaknya berpikir.

"Kepo amat sih jadi orang."

Ara menghapus sisa-sia air mata yang masih menempel dipipinya. Ia menarik nafas ringan. "Kepo kali ini itu penting Kak! Demi kehidupan dan kesejahteraan!"

"Apaan sih? Ngaco banget! Udah ah dari pada ketularan ngaco, mending tidur." oceh Kak Shelly.

"Yaudah."

Kak Shelly memegang pipi adiknya dan menatapnya lembut.  "Ingat ya, akan ada terang setelah temaram." Kak Shelly menyunggingkan senyuman dan mengusap pipi Ara dan adiknyapun membalas dengan senyuman.

Kak Shelly kembali ke kamarnya. Kini kamar gadis itu kembali sunyi dan sepi. Mengapa keheningan terkadang selalu mengundang Rindu? Ara kembali mengambil pas foto yang Ia taruh diatas bantal. Sorot matanya menatap foto tersebut. Pipi yang sempat Ia keringkan dan bersihkan dari tetesan air mata kini kembali terbasahi.

"Aku benci dengan kenangan buruk yang selalu melintas dalam ingatan. Maafin Ara Pa, Ara sayang Papa. Papa adalah segalanya bagi Ara. Tanpa Papa, Ara gaakan ada didunia ini. I didn't miss a night not to miss you dad." Ara memeluk foto itu dan berbaring. Ia menarik selimutnya dan memejamkan matanya.

Malam panjang kini mengusik luka lama yang menyayat hati. Kenangan duka selalu menempel dalam ingatan. Kisah runyam kini kembali bercerita. Rindu selalu hadir disetiap kesunyian dan kehampaan. Malam ini kini terpenuhi rindu. Seburuk apapun perjalanan hidup seseorang tak akan mengubah waktu yang sudah ditentukan, waktu dimana kebahagiaan akan datang untuk menutupi kesedihan dan meninggalkan keterpurukan.

Perlakuan buruk yang selalu merasuki emosi dan jiwa kembali terkenang. Memaafkan seseorang yang telah melukai bukanlah hal yang mudah, tetapi mencoba dan terus mencoba memaafkannya memang tak ada salahnya. Mengapa tidak? Jangan sampai penyesalan yang akan datang menghampiri. Suatu saat kehilangan itu akan terasa sangat menyakitkan saat kamu mengingat kebaikannya dan satu peristiwa yang pernah dilalui dengannya.

Malam selalu mengundang rindu, dan rindu itu selalu menyakitkan. Malam juga selalu memancing keinginan, keinginan untuk bersama dengan seseorang.

Ara, gadis penyuka malam. Meskipun malam selalu membawanya dalam kenangan pahit. Namun Ia tetap menyukainya, karna dengan malam Ia dapat merasakan kehangatan, keheningan dan kehadiran seseorang yang sangat dirindukan.

----------------------

Alur kehidupan

Hallo Readers?
Jleb gak sih baca part ini?
Ada yang penasaran siapa wanita itu?
Comment yuk:))

Thank you for reading my story


Follow dulu instagram author
➡@saskyaptr
Dan instagram quotes by author
➡@_sebuahrasaaa

See you in the next chapter❤

Semoga suka ceritanya
Jangan lupa tinggalkan jejak yahh.
Vote⭐ and comment!!!
Ditunggu sarannya💖

Jangan sekedar datang dan pergi guys😌

Pasti bakalan di vomment back kok.
Terimakasih🙏❤

  Salamsayang


Saskyaputri♥

Alur Kehidupan [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang