Bab 18

587 44 8
                                    

'Aku mencintaimu tanpa sebab Ra.'

**********

15.00
Egi baru saja selesai menjalani hukumannya, saat ini Egi dan Ara sedang duduk untuk beristirahat sejenak dikursi taman belakang. Namun Bu Eris memanggil Egi, Ia adalah wali kelas Egi.

"Ada apa Bu?" Tanya Egi sopan.

"Kamu bisa ikut ke Ruangan Ibu?"

Egi Menatap Ara sebentar, memberi isyarat agar Ia menunggu saja disini. Ara mengangguk mengiyakan isyarat Egi.

Egi dan Bu Eris sudah sampai di ruang Bu Eri yang letaknya tak jauh dari Mushola, namun sangat jauh dari taman belakang.

"Egi, Ibu kecewa sama kamu, selama kamu sekolah disini dari kelas 10 sampai 11, kamu tak pernah berbuat kesalahan, bahkan kamu sangat dipandang sebagai siswa yang baik disini, kamu adalah panutan setiap siswa dan kamu adalah Mantan Ketua Osis yang masih dihargai sampai sekarang." Ucap Bu Eris, seakan mengeluarkan bebannya.

Egi mengangguk. Tidak menjawab, karna Ia tahu, Bu Eris pasti akan melanjutkan pembicaraannya.

"Tapi sekarang apa? Baru aja kamu menginjak kelas 12, kamu sudah seperti ini. Ibu denger kamu bolos bareng kan sama pacar kamu? Itu udah jadi trending topic disekolah kita. Kamu ini apa apaan sih?" tanya Bu Eris nada bicaranya meninggi.

"Maaf bu, ini gak ada urusannya sama pacar saya, saya akan memperbaiki semuanya. Permisi Bu!" jawab Egi dingin dan tenang, Ia menyalami Bu Eris tanpa dipersilahkan, Ia pergi keluar untuk pulang.

"Astaghfirulah, Ibu belum selesai bicara" ucap Bu Eris istighfar.

**********

Egi menghampiri Ara dan langsung menggandeng Ara untuk segera pulang. Tanpa ada kata-kata yang diucapkan Egi, Ara merasa heran.

"Kak Egi?" lirih Ara.

"Apa?" ketus Egi.

"Kenapa? Ada yang salah? Kak Egi dimarahin ya sama Bu Eris karna Ara? Maafin Ara yah Kak." nyerocos Ara tanpa berhenti untuk mengambil nafas.

"Stttt berisik!"

"Kok gitu sih Kak." sahut Ara kesal.

Tanpa jawaban Egi memberi isyarat agar Ara segera menaiki motornya, untuk pulang.

Ara kembali berbicara ketika sudah sampai dihadapan rumahnya.

"Kak Egi cape yah?"

"Nggak,"

"Kenapa Kak Egi harus pacaran sama Ara? Kan jadinya gini Kak Egi sial." ucap Ara kesal, Ia benar benar merasa tak berguna dan hanya bisa menyusahkan Egi, apalagi setelah Ia mendengar bisik-bisik teman sekelas Egi yang tak enak didengar oleh telinga.

"Karna gue cinta sama lo." jawab Egi tenang, wajah yang tadi menegangkan sekaligus kelelahan kini telah berdamai kembali.

"Kenapa Kak Egi bisa cinta sama Ara? Ara itu cuma bisa nyusahin doang."

"Sttttt!" telunjuk Egi lagi-lagi berdiri dihadapan bibir Ara.

"Aku mencintaimu tanpa sebab Ra," ucap Egi memperjelas kata-katanya dengan nada yanh lembut.

Alur Kehidupan [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang