Bab 77

201 15 1
                                    

Happy birthday to you
Happy birthday to you
Happy birthday, happy birthday
Happy birthday to you
Suara alunan nyanyian terdengar begitu ramai dengan ditemani tiupan terompet.

Ara menutupi wajahnya dengan telapak tangannya. Ini semua benar-benar sangat mengharukan. Farid melepaskan tangan Ara yang menutupi wajahnya, "Nanti cantiknya ilang." ucapnya berbisik pelan.

"Tiup dong sayang." pinta Mama mendekatkan bolu blackforest kesukaan Ara yang sudah diberikan lilin yang menyala.

"Make a wish dulu dong." ucap Kak Shelly. Ara menurut, Ia berdo'a dan berharap sesuatu sesuai dengan keinginannya. Setelah selesai, kemudian Ia meniup lilin-lilin yang menyala menghiasi kue bolu tersebut.

"Suapan pertama untuk siapa?" tanya Kak Shelly.

"Untuk Mama dong." Ara menyuapi Mama Arin dan menciumnya. Setelah itu Ara menyuapi Ayah Beni, Kak Shelly dan Faiz.

"I love you ateu," ucap Faiz setelah mendapatkan suapan dari Ara, suaranya yang menggemaskan membuat Ara terkekeh pelan dan mencium keningnya.

"I love you too Faiz." sahut Ara dengan lembut.

"Selanjutnya untuk siapa?" tanya Kak Shelly.

Ara kebingungan, siapa lagi orang yang harus Ia berikan suapan. "Tuh orang disamping yang udah bawa jalan-jalan gak akan disuapin." goda Mama pada Ara, memaksudkan tujuan itu pada Farid.

"Mama," lirih Ara.

Ara kemudian menyuapi Farid, mata mereka kembali saling bertatap. Farid menatap Ara dengan begitu sangat dalam. Rasanya perasaan yang telah memudar kembali menghampiri perasaan Ara.

"Pantes aja ya Farid suruh Ara nyalon dan beliin dress ini, karna emang bakalan ada pesta." ucap Ara sedikit mencibir Farid.

"Gapapa dong," sahut Mama Arin.

"Makasih semuanya, Ara sayang kalian."

"Sama yang disebelahnya sayang gak?" tanya Kak Zaky menyindir Ara.

"Kak Zaky apaan sih," rengek Ara sedikit malu.

"Coba tebak siapa yang datang?" tanya Kak Shelly pada Ara.

"Siapa?" tanya Ara. Sebenarnya ada beberapa orang yang dia harapkan datang dihari ulang tahunnya.

"Ara, happy birthday sayang." ucap seseorang dibelakang Ara yang baru saja datang. Ara berbalik ke belakang, dan melihat siapa yang baru saja datang.

"Papa?" Ara berlari memeluk Papanya, begitupun Papa Roni membalas pelukan anaknya dan mencium kening anaknya begitu sangat manis.

"Selamat ulang tahun nak, do'a terbaik Papa selalu untuk kamu. Papa selalu menyayangi dan mencintai kamu."

"Makasih Papa," Ara kemudian menghampiri wanita berdress cream dengan rambut panjangnya yang terurai yang berdiri disamping Papanya. "Bunda?" tanya Ara pada wanita itu.

"Iya sayang, ini bunda istri Papa kamu." Bunda Dila kemudian memeluk Ara dengan penuh ksih sayang. Setelah beberapa tahun perpisahan kedua orang tuanya, baru kali ini Ara merasakan bagaimana rasanya kasih sayang dari Bunda sambung, apakah dia mampu menyayangi sangat tulus anak yang bukan lahir dari rahimnya? Dan bahkan tak ada hubungan darah dengannya sekalipun.

Alur Kehidupan [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang