Kyungsoo menggelengkan kepalanya saat baru saja ia sampai di rumah Mia untuk mengajaknya pergi. Walaupun itu ide dari Baekhyun yang sudah seenaknya membajak ponsel orang, setidaknya ia tidak mau membuat Mia berharap lebih.
Tapi kenyataannya, ia malah mendapati gadis itu baru bangun tidur. Keadaan rumahnya sepi karena ketiga anggota keluarganya pergi, dengan begitu kekasihnya ini seenak jidat merasa bisa bangun kapan saja.
“Aku … mandi dulu, ya?” ujarnya malu-malu, membuat Kyungsoo menatapnya malas dan mengangguk. Segera saja ia melesat ke kamar mandi dan bersiap secepat mungkin. Sementara Kyungsoo mengitari ruang tamunya sambil membunuh kebosanan.
Melihat-lihat beberapa foto yang memang sengaja dipajang untuk memamerkan keharmonisan pada tamu yang datang. Sesekali Kyungsoo tersenyum, keluarganya dengan keluarga Mia memang tak jauh beda. Memiliki keunikan satu sama lain.
Banyaknya anggota di keluarga Kyungsoo membuat rumahnya terasa ramai setiap saat, sedangkan keluarga Mia pun dengan karakter setiap orang yang nyaris berbanding ini membuat suasana pastinya menjadi sangat menyenangkan di setiap waktu.
Namun kegiatannya terganggu kala ia melihat Jooheon masuk ke halaman rumah Mia tanpa permisi. Segera saja ia mengunci pintu, membuat lelaki itu kesulitan masuk.
“Mia? Kau di rumah? Halo? Permisi?” Ketukan pintu dan panggilan Jooheon membuat Kyungsoo bersembunyi di balik pintu supaya tidak ketahuan bahwa ia ada di dalam rumah dan tidak memperbolehkan Jooheon masuk. Bukannya apa-apa, ia tak mau mantan Mia ini mengganggu acara mereka lagi.
“...”
“Sepertinya mereka pergi,” ujar Jooheon samar-samar sambil berlalu. “tapi kenapa ada mobil di depan rumahnya? Memangnya di sini bebas parkir apa?”
Kyungsoo mengintip dari jendela, menatap kepergian Jooheon sambil menghela napas lega. Jelas saja itu membuat Mia heran saat keluar dari kamarnya. Tapi saat ditanya, Kyungsoo malah mengalihkan topiknya.
Omong-omong, wajah Mia sekarang terlihat murung menurut Kyungsoo. Jadi ia memberanikan diri untuk bertanya, lalu gadis itu menceritakan sesuatu yang akan membuat acara mereka batal. Mia lupa kalau hari ini ia mengikuti kelas kepenulisan yang didapatkannya dari salah satu kenalan author.
Sayang sekali kalau dilewatkan karena anggota yang ikut kelas itu terbatas, apalagi mentornya penulis novel yang cukup terkenal. Walau Mia tak terlalu serius menggeluti dunia tulis-menulis, setidaknya ia ingin memperbaiki karyanya supaya para pembaca nyaman.
Melihat keinginan Mia itu membuat Kyungsoo mengelus pucuk kepalanya, ia tak masalah kalau acara mereka akan gagal jika untuk hal yang berguna. Jadi lelaki itu segera menganjurkan Mia untuk bergegas daftar dan ikut kelasnya.
Entah harus senang atau sedih mendapati respons kekasihnya, yang jelas Mia tahu kalau Kyungsoo orangnya lebih mementingkan kebutuhan daripada keinginan. Sungguh dewasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Wall
FanfictionKetika si pengendali mimpi bertemu dengan Author Fanfiction yang mengandalkan mimpi untuk tulisannya. Ada yang tahu jika mimpi sebenarnya bisa dikendalikan? Jika tidak, ayo berkenalan dengan Mia Melody. Gadis pengangguran yang punya pekerjaan sampin...