Ketika si pengendali mimpi bertemu dengan Author Fanfiction yang mengandalkan mimpi untuk tulisannya.
Ada yang tahu jika mimpi sebenarnya bisa dikendalikan? Jika tidak, ayo berkenalan dengan Mia Melody. Gadis pengangguran yang punya pekerjaan sampin...
Mia mengatur napasnya setelah berlarian untuk mencari Bok Sil, seperti orang bodoh saja karena tak melakukan persiapan atau memikirkan cara terbaiknya untuk memecahkan masalah. Ia hanya pergi begitu saja. Matanya berkaca-kaca sejak keluar dari villa, entah kenapa rasanya ia ingin terus menghindari masalah tanpa sadar.
“Aku harus menemukan Ko Bok Sil, tapi kemana aku harus mencarinya?” tanya Mia sendiri sambil mengedarkan pandangannya. Seketika ia diam ketika pertanyaan tanpa jawaban itu meluncur, melihat bajunya sendiri yang bergoyang karena anginnya cukup kencang. “Kenapa?”
Air matanya jatuh ke tanah, ia menunduk dalam-dalam supaya orang lain tak melihat tangisannya.
“Kenapa, Tuhan?”
Masalahnya dengan Hyo Jin tak kunjung menemukan titik cerah, tapi belum selesai sampai di sana, Mia harus menghadapi sosok yang sangat mirip dengan Jihyun dan keadaannya menjadi semakin kacau. Ia lelah harus tampak baik-baik saja di saat perasaannya khawatir bukan main.
Diam-diam Mia selalu merasa bahwa dirinya sudah tak punya rasa percaya diri di mata keluarga Kyungsoo. Di sisi Hyo Jin yang tak menyukainya, ia juga ragu jika Kyungsoo benar-benar mencintainya. Apalagi sekarang ada sosok yang terlalu mirip dengan mantan kekasihnya. Apa Kyungsoo bisa mengabaikan keberadaannya? Apa dia bisa hanya melihat Mia?
“Ko Bok Sil …” Mia berjongkok di pinggir jalan, memeluk lututnya sambil menenangkan diri. “... Ko Bok Sil.”
“Anu …” Mia berhenti terisak dan mengusap air matanya cepat, lantas ia mendongak dan menemukan seseorang sedang berdiri bingung menatapnya. “… mungkin aku salah dengar. Tapi … apa baru saja kau menyebut nama Ko Bok Sil?”
Mia mengangguk, tiba-tiba lelaki di sampingnya tersenyum dan ikut mengangguk.
“Mungkinkah kau yang bernama Mia?” tanyanya sambil mengulurkan tangan. Gadis itu bangkit dengan raut yang canggung, ia benar-benar waspada padanya. Apalagi dia tahu nama Mia di saat ia tak kenal siapa-siapa di pulau itu. “Ah, iya. Kemarin Bok Sil bercerita padaku bahwa ia bertemu seseorang di café ice cream. Aku pikir kalian saling kenal, jadi aku menyapamu.”
“Lalu … kau siapa?” tanya Mia menerima jabatan tangannya.
“Seo In Guk.”
“Siapanya Ko Bok Sil?” tanya Mia yang hanya dijawab dengan senyuman.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Kyungsoo keluar dari kamar ketika sore menjemput, faktor utamanya adalah karena Yeri mengetuk pintunya untuk keluar karena suruhan sang kakek. Ternyata hari akan berganti menjadi malam, Kyungsoo tak sadar ia mengurung dirinya cukup lama.
Geun Hyung mendekat kala presensi Kyungsoo menghampirinya dengan raut yang tak menyenangkan, lantas mengabaikannya dan bertanya, “Mia di mana?”