Paper Wall - Tujuh Belas

499 135 28
                                    

Kyungsoo turun dari mobil sambil mengedarkan pandangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kyungsoo turun dari mobil sambil mengedarkan pandangannya. Sengaja ia tak ingin menjemput Mia, egonya berkata tak sudi. Mereka janjian di depan mall dan gadis itu benar-benar ada di depan mall. Kyungsoo kira ia akan masuk ke dalam dan duduk-duduk santai sambil menunggu, ini polos atau bodoh sih? Pikirnya.

“Di sini panas,” sapa Kyungsoo membuat Mia tersentak karena sibuk memainkan ponselnya. Daritadi ada penjual balon gelembung yang membuat Mia tertarik dan memotretnya tiada henti hingga tak sadar bahwa gurunya sudah tiba. Sebelum sampai di depannya, Kyungsoo sempat mengumpat dalam diam karena hatinya dengan sangat tiba-tiba berkata Mia lucu dan menggemaskan.

Tentu saja setelahnya ia menepis dengan bilang bahwa Mia tak tahu umur dan bertingkah memalukan.

“Aku tahu, lantas kenapa lama sekali?” tanya Mia sewot sambil memasukkan ponselnya. Belum sempat Kyungsoo mengajaknya masuk, ia mendapati Jooheon mendekat sambil memberikan minuman dingin.

“Oh, hyung sudah sampai?” tanyanya sambil terkekeh-kekeh. Kyungsoo menatap Mia untuk meminta penjelasan, tapi gadis itu hanya menggerakkan kepalanya ke samping dan menggeleng. Malah gadis itu segera berlenggang masuk ke dalam mall dan tak acuh.

Jooheon dan Kyungsoo membuntuti, sampai mereka tiba di bioskop.

“Aku ingin menonton filmmu!” seru Mia kepada Kyungsoo.

“Bisakah yang lain saja? Kenapa harus filmku?” tanya Kyungsoo menolak. Mia menggeleng kuat dan memesan tiket begitu saja. Dengan malas-malasan Kyungsoo mengeluarkan uangnya dan membayar.

“Aku bayar sendiri!” ujar Jooheon mengeluarkan uangnya. Mana mau dia dibayari, gengsi dong di depan Mia. Begitu pikirnya. Setelah memesan popcorn dan minuman untuk camilan di studio, ketiganya masuk. Seketika Jooheon terdiam di lorong ketika otaknya mulai bertanya-tanya, ia membaca judul di tiketnya. “Aish, gelap!”

Setelah masuk dan mencari tempat duduknya, ia melotot ke arah Mia dan menjitaknya. “Yak!”

“Kenapa film horror?!” seru Jooheon membuat beberapa pasang mata jadi tertuju ke arahnya. “Mia, kau tahu sendiri kan aku ini benci horror!”

“Terus kenapa kau membeli tiketnya kalau tak mau?” tanya Mia yang dengan santainya memasukkan popcorn ke dalam mulut. “Sudahlah, duduk saja. Jangan buat aku dan sutradara film ini malu karena ulahmu.”

“Kita bisa menonton yang lain, Mia. Comedy, drama, atau apa begitu?” bujuk Jooheon dengan wajah memelasnya. Mia menggeleng kuat sebagai penolakan. “Aku yang bayar, deh!”

“Kasihan Kyungsoo sudah bayar yang ini.”

“Aku yang ganti. Lagipula mana ada sutradara menonton filmnya sendiri?” tanya Jooheon mulai menarik-narik tangan Mia untuk berdiri bak anak kecil. “Ayolah~ ya? Ya? Ada film bagus loh tadi. Aku jamin kau akan suka.”

Paper WallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang