Paper Wall - Tiga Puluh Empat

447 111 25
                                    

Jooheon terperanjat saat mendapatkan pesan bahwa Seulgi tak jadi pergi bersamanya karena takut mengganggu waktunya dengan Mia. Jooheon memilih diam dan panik sendiri, tak lupa mengedarkan pandangan kalau-kalau Seulgi mungkin masih ada di sekitarnya.

“Kau kenapa?” tanya Mia bingung.

Rasanya berat meninggalkan Mia yang keadaannya sedang butuh teman seperti ini. Sampai sekarang rasanya ia akan selalu merasa peduli pada mantan kekasihnya. Namun Mia sendiri yang pernah menasihatinya untuk mulai melihat Seulgi, dan sedikit-banyak ia sudah merasa bisa menerima kehadirannya.

Tapi sepertinya jika ia hanya duduk begini, masalah lain bisa muncul.

“Aku akan menghubungi Kyungsoo hyung agar kalian bicara. Maaf, aku ada urusan penting,” ujar Jooheon sambil memegang tangan Mia simpati. Gadis itu mengangguk sambil tersenyum kecil.

“Tak perlu. Aku bisa pulang sendiri.”

“Jangan begitu.”

Jooheon mengacak rambut Mia sekilas lalu berlari keluar, sambil menempelkan ponselnya untuk menghubungi kekasih Mia. Sambil menyesap kopinya, Mia bersiap untuk pergi. Dan selanjutnya ia mengirimi Kyungsoo pesan bahwa gadis ini akan pulang. Jadi Kyungsoo bisa mengabaikan panggilan Jooheon.














***

Shownu membuka pintu rumah selesai makan malam, ia menemukan Kyungsoo sedang merapatkan jaketnya. Memang akhir-akhir ini udara terasa dingin, cuacannya sulit ditebak. Berita cuaca di TV tidak bisa begitu saja dipercaya.

Anyyeonghaseyo,” sapa Kyungsoo membungkuk sopan yang dibalas tak kalah sopan oleh kakak Mia. “maaf mengganggu malam-malam begini, apa Mia ada di rumah?”

“Oh, dia belum pulang sejak tadi. Aku pikir dia bersamamu,” jawab Shownu menunjukkan raut terkejutnya. “apa mungkin dia terlalu asyik bersama Mira? Katanya hari ini ada urusan soal buku.”

Kyungsoo tersenyum tipis, Mia sepertinya berbohong. Jadi ia langsung pamit sambil menunjukkan raut seakan setuju dengan Shownu dan akan menemuinya untuk mengantarkan pulang. Kyungsoo segera memasuki mobil dan mencari keberadaan Mia dengan hanya mengandalkan nalurinya saja.

Soalnya ia sudah menanyakan ke beberapa kenalan teman kekasihnya, mereka tak tahu di mana Mia berada.

Di sela-sela fokusnya mengendarai, Mira menelponnya.

“Halo?”

Oppa? Kau di mana?” tanyanya yang hanya Kyungsoo jawab seadanya. Ia mengendarai untuk mencari Mia, begitu katanya. “Aku menelponmu untuk mengatakan sesuatu. Chanyeol oppa bilang beberapa hari kemarin, Mia sempat bicara dengan ibumu. Kau tahu?”

Kyungsoo tak menyahut, dugaannya ada yang tak beres soal ibunya dan kekasihnya ini. Setelah sambil berkeliling, ia memelankan laju mobilnya ketika melihat Mia sedang berjalan sendirian menuju Sungah Han. Di saat yang bersamaan, Mira menjelaskan apa saja yang sempat Chanyeol ceritakan padanya.

Sepertinya aku tahu kenapa dia tampak berbeda akhir-akhir ini,’ batin Kyungsoo.

Setelah panggilan ditutup secara tergesa, Kyungsoo segera mencari tempat parkir dan langsung melesat mencari Mia. Tak lama ia mengedarkan pandangan, tubuh mungil Mia tampak di pengelihatannya. Hanya termenung memandangi apa yang ada di depannya, walau sorot mata gadis ini hanya menunjukkan bahwa ia banyak pikiran.

Kyungsoo mendekat sambil mengembuskan napas lelah, ia cukup khawatir ketika Mia tak juga bisa ditemukan beberapa saat yang lalu. Tiba-tiba ia berdiri di samping kanan Mia dan bertanya, “Sudah makan?”

Paper WallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang