O.K.E halo kalian para pembaca Paper Wall hingga akhir~
Biar rapi bahasanya, sekarang Mimu mau berterimakasih dulu karena kalian yang membaca sampai akhir mendukung tulisanku ini. Terima kasih karena banyak dari kalian yang memberikan semangat, dukungan, apresiasi sama cerita ini, dll.
Sampai bingung apa aja, intinya Mimu sayang kalian! Kyakkkk!
Kemudian Mimu ingin minta maaf, huweeeeee… sejujurnya cerita ini enggak Mimu tulis dari hati yang paling dalam. Oke ini alay bahasanya tapi baca aja dulu.
Mimu akui bahwa inti cerita ini unik karena mengangkat soal dunia mimpi, sub-genre pun agak mengarah ke Fantasi, jarang banget dipakai di dunia fanfiction apalagi Kpop. Permasalahannya aja enggak terlalu mainstream, inti permasalahan Paper Wall ini tuh … seputar dunia mimpi.
Like … ini gimana cara mengendalikan mimpi, gimana tersesat di sana, gimana kecanduannya, dan lain-lain. Padahal cuman modal baca info Lucid Dream dan pengalamanku soal Dream Induce, Mimu merasa mereka mix.
Mimu suka idenya. BENERAN EXCITED BANGET PAS DAPET IDE INI.
But, gaya penulisanku sama seperti cerita Cette Sourire. Ini kali kedua Mimu menulis tanpa hati yang kuat. Tidak ada perasaan menggebu yang pol sampai ceritanya bisa meledak (dalam artian bisa bikin aku dan kalian bener-bener puas). MIMU AKUI HUHU DAN MAAFKAN DAKU AKAN HAL INI.

KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Wall
FanfictionKetika si pengendali mimpi bertemu dengan Author Fanfiction yang mengandalkan mimpi untuk tulisannya. Ada yang tahu jika mimpi sebenarnya bisa dikendalikan? Jika tidak, ayo berkenalan dengan Mia Melody. Gadis pengangguran yang punya pekerjaan sampin...