Kyungsoo mengerutkan keningnya ketika mendapati Mia tengah melamun di depan rumahnya sendiri, duduk-duduk sambil meletakkan tangannya di atas keyboard laptop. Jadi ia langsung mendudukkan diri saja di sampingnya setelah turun dari mobil, bermaksud membuatnya sadar.
Tapi Mia masih melamun.
“Kau bercanda, kan?” tanya Kyungsoo yang setelahnya membuat Mia tertawa. Ia menoleh ke arahnya dan meminta maaf. “Kau hanya melamun?”
“Ya, begitulah. Ada satu dan lain hal yang membuatku melamun,” jawab Mia sambil menutup laptopnya, mencoba fokus saja pada Kyungsoo. Kekasihnya ini hanya mengangguk paham, sebelumnya Mia sudah menceritakan soal pertengkarannya yang sangat tiba-tiba dengan Jooheon. Mungkin itu salah satu yang dilamuninya, begitu pikir Kyungsoo.
Tapi daripada memperkeruh suasana karena Kyungsoo sedikit-banyak khawatir pada Mia, ia memilih diam. Dia adalah lelaki normal. Saat Mia menceritakan ketika Jooheon mengaku menyukainya, ia merasa posisinya terancam. Apalagi mereka pernah menjalin hubungan sebelumnya.
Namun Kyungsoo mencoba untuk percaya padanya, ia tak ingin memperumit masalah.
Jadi untuk menghilangkan awan mendung yang seakan menghiasi kepala gadis itu, Kyungsoo menyerahkan sebuah bingkisan.
“Halmeoni memberikan ini untukmu,” ucapnya memperhatikan Mia yang sibuk berbinar-binar sendiri. Ia sampai tak mengerti, kenapa bisa mood Mia berubah secepat ini. “apa isinya?”
“Kau tidak membukanya?” tanya Mia bingung, Kyungsoo menggeleng sebagai jawaban. “Halmeoni memberikanku kimchi, apa dia membuatnya?”
“Hm, kemarin halmeoni membuatnya dengan eomma.” Mia mengangguk sambil menyimpan kimchi itu di meja. “Aku heran. Kau menggunakan cara apa untuk menarik simpati beliau? Dia sampai sering menanyakanmu kalau aku sedang mengobrol dengannya.”
“Entah, tapi aku juga nyaman dengannya,” jawab Mia dengan lagak yang bangga. “apa halmeoni sehat?”
Kyungsoo menghela napas dan menggeleng pelan, kemudian memberitahukan bahwa kesehatan Yuh Jung sedang tak baik sekarang. Mendengar itu, Mia meminta izin untuk bertandang ke rumahnya. Ia ingin membesuk Yuh Jung.
Sebenarnya Kyungsoo tak masalah, hanya saja Hyo Jin mungkin akan kembali bertanya-tanya soal hubungan mereka. Jadi ia hanya menyetujuinya dulu tanpa tahu apa yang akan dilakukannya jika itu terjadi.
Tapi sebelumnya, ponsel Kyungsoo berdering dan orang yang mereka bicarakan ternyata menelpon. “Halo?”
“Kyungsoo? Apa titipan halmeoni sudah kau berikan pada Mia?”
“Sudah. Halmeoni ingin mengobrol dengannya?” tanya Kyungsoo sambil mengeraskan suara ponsel. Lalu kedua perempuan itu berbincang sebentar dengan hangat. Mendengar antusias neneknya yang selalu muncul hanya di depan Mia dan dirinya, membuat perasaan lelaki itu bahagia.
Selain di depannya, ternyata ada orang lain yang membuat neneknya senang. Yaitu Mia, kekasihnya.
***
Pukul 2 malam. Mia terbangun dari tidurnya karena merasakan haus, lantas ia segera ke dapur mengambil air minum. Sesekali ia juga mengingat kejadian yang dimimpikannya barusan, kebetulan jadwalnya bersama Suho EXO.
“Walau aku belum pernah naik helicopter pribadi, setidaknya Suho sudah mengajakku dalam mimpi,” gumamnya sambil berbalik menuju kamar. Namun ia menemukan Shownu sedang tertidur di sofa ruang tengah dengan posisi televisi yang menyala. “heol, robot-nim! Kenapa kau tidur di sini?”

KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Wall
FanfictionKetika si pengendali mimpi bertemu dengan Author Fanfiction yang mengandalkan mimpi untuk tulisannya. Ada yang tahu jika mimpi sebenarnya bisa dikendalikan? Jika tidak, ayo berkenalan dengan Mia Melody. Gadis pengangguran yang punya pekerjaan sampin...