Seminggu berikutnya.
Chanyeol menghela napas bosan saat Kyungsoo tak biasanya mondar-mandir di depan kasurnya. Meski dia benci Kyungsoo tampak seperti orang mati yang apa-apa diam saja kerjanya, melihat sutradara ini bolak-balik justru menjadi hal yang berkali-kali lipat menyebalkan di matanya.
“Sebegitu kagetnya membaca berita Paper Wall akan dibuat film?” tanya Chanyeol malas.
“Tanpa merundingkannya denganku?” tanya Kyungsoo berhenti berjalan.
“Bukannya sejak awal sudah berunding?” tanya Chanyeol lagi sambil memeluk bantalnya.
“Lalu tanpa memberitahuku?” ralat Kyungsoo membuahkan respons decakan dari lawan bicaranya. Entah kenapa terkesan konyol karena mereka melakukan pembicaraan tapi malah terus melemparkan pertanyaan.
“Kau juga. Dari awal tidak memberinya peringatan apapun, tiba-tiba muncul sebagai calon sutradara yang akan menggarap ceritanya,” sahut Chanyeol. “anggap saja impas.”
“Ck!”
Kyungsoo mendudukkan dirinya dengan jengkel di kursi dan melipat kedua tangan di depan dada, keningnya mengerut hebat. Mia ini memang benar-benar membuatnya selalu repot.
“Daripada kesal tak jelas begini, kenapa tidak ke rumahnya saja?” tanya Chanyeol melemparkan bantal di dekapanya, kepalang heran.
“Kalau ada, aku tak mungkin ke sini.”
Chanyeol mengangguk, ia memang tak tahu kenapa Kyungsoo tiba-tiba datang ke rumahnya tanpa memberitahu. “Kalau begitu cari di tempat yang memungkinkan.”
“Maksudmu aku harus mencarinya ke tempat di mana selama ini ia tinggal?” tanya Kyungsoo serius yang dibalas anggukkan santai oleh Chanyeol. “Cih, kalau sejak awal tahu… aku takkan menunggunya selama tiga tahun. Di minggu pertama dia pergi, aku pasti akan langsung menyeretnya untuk berhenti bersembunyi.”
Chanyeol bergidik, benaran bergidik karena jawaban tersebut. Entah kenapa kalau banyak pikiran begini temannya bakalan berubah menjadi sangat mengerikan. Lihat saja cara berpikirnya, menyeret Mia? Memangnya dia apa? Anjing? Kucing?
Namun seakan diingatkan, Kyungsoo akhirnya bangkit sambil menyambar kunci mobilnya di atas meja. “Ke mana?”
“Ke tempat di mana selama ini dia tinggal,” jawab Kyungsoo yang disusul oleh Chanyeol dengan gerakkan paniknya. Takut benar-benar Mia akan diseret.
“Bukannya kau tak tahu di mana dia tinggal?” tanya Chanyeol sibuk sendiri mengambil jaketnya dan berlari ke luar rumah. Kemudian dengan senyum sinisnya Kyungsoo menjawab santai.
“Dia sendiri yang pernah mengatakannya padaku, di mana dia tinggal selama ini,” jawab Kyungsoo membuka pintu mobilnya dan berhenti sejenak. “ah, tidak. Dia sendiri yang memberitahuku bersama siapa dia tinggal.”
“Memangnya siapa?” tanya Chanyeol ikut masuk ke dalam mobil.”
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Wall
FanfictionKetika si pengendali mimpi bertemu dengan Author Fanfiction yang mengandalkan mimpi untuk tulisannya. Ada yang tahu jika mimpi sebenarnya bisa dikendalikan? Jika tidak, ayo berkenalan dengan Mia Melody. Gadis pengangguran yang punya pekerjaan sampin...