Paper Wall - Empat Puluh Tiga

402 96 57
                                    

“Jihyun …?”

Beberapa menit terbuang sia-sia hanya karena matanya tak bisa lepas dari presensi Boksil. Perempuan itu sendiri masih sibuk menikmati pemandangan di jembatan yang membuat matanya tak bisa berhenti berbinar. Setelah sekian lama, akhirnya ia bisa berlibur ke tempat yang begitu diminati banyak orang.

Pandangannya terus menatap ke sekeliling, sampai ia sadar Kyungsoo menatapnya dari kejauhan. Boksil mengangguk pelan sambil tersenyum canggung, buru-buru ia alihkan lagi tatapannya. Namun begitu, entah kenapa muncul perasaan bahwa tatapan lelaki tadi tak kunjung lepas darinya.
Akhirnya ia berbalik lagi menatap sang empu, Kyungsoo masih di sana memandanginya.

DEG!

Augh, kenapa dengannya?” tanya Boksil sendiri mulai ketakutan. Dia mulai berjalan ke arah yang berlawanan untuk meninggalkan jembatan. Mulanya pelan saja sambil sesekali melihat ke belakang, namun kakinya berubah cepat otomatis ketika Kyungsoo mulai mengikutinya dengan langkah yang besar-besar.

Sampai akhirnya Kyungsoo tiba-tiba menarik tangan Boksil hingga berbalik dan memeluknya dengan erat. Boksil sendiri membulatkan mata dan memukul Kyungsoo sebisanya.

“Yak! Lepaskan! Siapa kau?!” teriaknya sambil mengedarkan pandangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yak! Lepaskan! Siapa kau?!” teriaknya sambil mengedarkan pandangan. Ketika terlepas, Kyungsoo terperangah dan menatapnya tak percaya. Di depannya tampak jelas sosok Jihyun, namun pribadinya tak menunjukkan bahwa ia adalah seseorang yang dikenalnya.

“Jihyun.”

“Ha?” Boksil mengacungkan jarinya ke depan Kyungsoo dan melanjutkan kalimatnya. “Jangan berbuat yang macam-macam, ya! Kita di tempat umum, kau bisa aku teriaki sebagai orang mesum!”

Kyungsoo seakan menulikan pendengarannya, ia hanya terlalu tak percaya melihat seseorang yang entah bagaimana bisa semirip Jihyun di depannya. Sedangkan Boksil sendiri mundur perlahan sebagai bentuk ingin melarikan diri dari lelaki aneh yang tiba-tiba memeluknya ini.

“Mungkin kau salah orang!” ujarnya lalu berbalik dan lari begitu saja.

Kyungsoo tak mengejarnya, otak dia masih bisa mencerna bahwa perempuan tadi bukanlah Jihyun. Apalagi gelagatnya yang tak mengenal Kyungsoo, sudah pasti bahwa Boksil hanya mirip dengan mantan kekasihnya.

Tapi apa mungkin hanya mirip? Entah kenapa Kyungsoo merasa Boksil bahkan bisa dikatakan sebagai duplikatnya. Simetri wajahnya, suaranya, tatapannya, bahkan perasaan ketika memeluknya pun nyaris sama.

Kaki Kyungsoo bergerak, mengejar Boksil yang sudah hilang dari pandangan.



















***

In Guk meliriki Mia yang sejak mereka bertemu terus mengembuskan napas. Boksil juga bukannya pulang karena hari sudah malam, sekarang malah entah pergi kemana tanpa kabar. Sebelumnya perempuan itu sudah mengajak In Guk untuk bersenang-senang, sayang sekali kedatangannya ke Jeju bukan untuk hal itu. Ada pekerjaan yang harus diurusnya.

Paper WallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang