Paper Wall - Delapan Puluh Tiga

342 77 10
                                    

Hari ini Mia sudah berdandan dengan rapi, tak seperti biasanya yang dengan bangga mengenakan pakaian tidur bermotif panda atau teddy bear. Sejauh mata memandang, Mia bisa dibilang layak dipanggil perempuan saat ini. Shin Hye saja sampai melongo di tempat melihat putrinya berubah setelah ia mengungkapkan perasaannya pada sang pujaan hati.

Aigoo aigoo~ kenapa tidak dari dulu saja kau begini, eoh? Seharusnya kalau kau mencintai Kyungsoo, tak perlu ada drama-drama segala,” ledek ibunya sambil mengambil pakaian kotor di keranjang kamar Mia. “bodoh sekali, kau hampir melepaskan pria tampan yang mapan. Berpikirlah lebih matang, eoh?”

Augh! Berisik sekali eomma, ini masih pagi!” rutuk Mia berhenti merapikan pakaiannya di depan cermin. “Aku tahu sempat bertindak bodoh, aku juga menyesal. Tapi … cih, siapa sih yang mendukung anaknya untuk tidak berhubungan lagi dengan orang yang ibunya sudah pernah menjelekkanku di masa lalu?”

Sindiran Mia membuat Shin Hye berdeham sebentar, sejenak ia ingat dendamnya pada ibu Kyungsoo.

“Dia sudah menjadi baik sekarang,” katanya pelan sambil melengos.

Tak lama dari sana, Kyungsoo mengiriminya pesan bahwa ia sudah hampir sampai ke rumah Mia. Mereka terlalu buru-buru hari ini, jadi bisa dipastikan bahwa lelaki tersebut takkan bisa memberi salam pada orang tua kekasihnya.

Dengan rusuh ia memakai sepatu, Shownu yang melihat itu lantas mengerutkan keningnya.

“Mau ke mana? Kau harus menemaniku mengecek persiapan pernikahan siang ini,” kata Shownu di ambang pintu.

“Ah, apa aku belum mengatakannya padamu? Aku ada rapat penting hari ini, mungkin aku bisa menemanimu, tapi sedikit terlambat. Tidak apa-apa?” tanya Mia berdiri dengan kaki yang tak sabar untuk segera pergi.

“Ya ya ya, terserah kau saja,” jawab kakak Mia sambil mengacak rambut adiknya yang langsung merengek karena takut jadi jelek.

“Pokoknya begitu, aku pergi dulu!” pamit Mia memberikan Shownu flying kiss genit sambil terkekeh. Shownu hanya menggelengkan kepalanya, tak menunjukkan reaksi seperti biasa yang akan berpura-pura jijik akan tingkah Mia barusan. Lagipula sebentar lagi mereka akan berpisah, Shownu ingin menikmati perannya sebagai seorang kakak. Apalagi keceriaan Mia sudah kembali, ia menemukan karakter sang adik yang sebenarnya.

“Hati-hati! Jangan lupa kerjakan tugas dan lulus dengan nilai memuaskan!” kata Shownu melambai.

Aish, benar juga! Aku punya tugas kuliah, huwaaa, menyebalkan sekali!” rengek Mia berlari ke depan pagar karena melihat mobil Kyungsoo baru saja melintas melewati rumahnya. Dan Shownu hanya tertawa sambil kembali masuk ke dalam rumah.















***

Sesampainya di tempat, Mia dengan buru-buru melepaskan seatbelt dan keluar. Ia mengabaikan pertanyaan Kyungsoo yang kebingungan akan tingkah rusuhnya. Ketika ia keluar pun, Mia sudah menghilang entah ke mana.

Cih, dia ini kenapa?” gumam Kyungsoo menghampiri rekan kerjanya yang sedang berdiri menyambutnya di depan sebuah gedung perusahaan. Mereka tampak berbincang sebentar sampai akhirnya sama-sama berjalan memasuki ruangan rapat.

Begitu dipersilakan masuk, Kyungsoo bisa melihat wajah girang Mia di belakang tubuh Hyungwon yang sibuk memberi sambutan akan kehadiran mereka. Melakukan beberapa basa-basi sambil duduk di kursi masing-masing.

Kyungsoo yang melihat Mia tersenyum begitu, mau tak mau jadi ikut melengkungkan bibirnya secara tipis. Kebahagiaan sejak di acara pernikahan temannya tak juga bisa ia lupakan sampai sekarang. Melihat Mia di depannya secara nyata adalah hal yang membahagiakan.

Paper WallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang