➹ P R O L O G ➹

1.1K 22 0
                                    

"Bumi berputar seperti roda berporos yang tak akan pernah berhenti berputar. Sebuah ingatan hanya menjadi indra untuk menerawang masa lampau"

•••

"Aku bisa jadi apa yang kamu inginkan," ujar cewek bertubuh mungil menatap lekat lelaki di hadapannya, berharap selalu, sudah menjadi makanan sehari-hari. Tapi tak kunjung diberi balasan, kurang apakah dirinya dalam memperhatikan cowok tersebut. Cowok itu yang kurang peka atau dirinya yang kurang berjuang?

"Berhenti mengikuti aku!" tegas cowok bertubuh kekar dengan dada bidangnya, dia tak terlalu suka dengan tingkah cewek itu. Namun, dibalik itu semua seakan dirinya telah membiarkan dia masuk ke kehidupannya. Semacam ada hal lain yang mendorong dirinya untuk selalu dekat dengan dia. Lalu hari selanjutnya, dirinya yakin akan jarang sekali bertemu cewek di depannya ini. Karena sebentar lagi akan lulus.

"Oke, jika itu mau kamu, aku akan berhenti berbuat itu. Dan terima kasih karena sudah mau berteman denganku selama tiga tahun terakhir ini. Terima kasih juga karna mau membantu dalam ejekan mereka." Kemudian dia melenggang pergi, meski hatinya bercampur aduk, menentang perkataan yang keluar tadi, dirinya harus mampu menghapus ingatan tentang cowok itu. Dan berpikir bahwa masih banyak cowok di luaran sana.

To: Gendra Avrilo Akbar

Aku tahu kamu risih dengan tindakanku, maaf. Mulai saat ini aku tidak akan mengganggu hidupmu lagi. Setelah lulus aku berharap bisa pisah sekolah, aku tahu alasan kamu membantu aku. Karna kamu merasa kasihan bukan? Aku bukan tipe orang yang suka dikasihani, tapi di saat kamu memarahi mereka yang selalu merendahkan aku, aku merasa ada pelindung yang selalu ada disisiku. Karna itulah aku suka ke kamu, selain ganteng dan pintar. Hati kamu juga baik. Oke, banyak yang beranggapan bahwa aku parasit di hidup kamu. Bukankah alasan mereka selalu mengejekku karna aku selalu ada di dekatmu? Seharusnya kamu sadar itu. Aku rela dihujat mereka hanya untuk mengetahui seluk beluk kamu. Tapi kamunya nggak PEKA!

To: Alinda Windia Wahyu

Dekat denganmu membuatku tahu akan semua. Apa itu arti melindungi seseorang dan menentang yang salah. Darimu juga aku merasa belajar bagaimana menjadi seorang kakak yang baik. Kamu sudah kuanggap sebagai adikku di sekolah. Aku tidak pernah menganggapmu sebagai parasit seperti apa yang mereka bilang padamu. Di luar aku memang diam, bukan berarti aku tidak memperhatikan gerak gerikmu, justru aku terlalu peka untuk menanggapi sesuatu dari cewek. Anggaplah aku ini calon playboy nantinya. Kamu harus tahu satu hal, bahwa aku akan selalu mengingatmu.

Ketika sebuah kenangan kembali terulang di memori saat tempat tersebut dilintasi bayang-bayang masa lalu

— Aderia

•FLASHBACK• (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang