Mungkin dia seseorang yang belum mengenal hubungannya
»»————><————««
"Eh, Gen! Gitar nganggur tuh," tunjuk Alin seraya menahan lengan Gendra yang ingin melangkah lagi, ia menunjuk sebuah gitar yang teranggur di sebelah kursi lewat jendela bening di ruang musik.
"Jangan ah, lo mau diintrogasi sama kakak kelas?" larang Gendra menggelengkan kepala.
"Sebentar kan nggak papa, gue pengen banget nih," keukeh Alin menarik-narik lengan Gendra agar menuruti kemauannya.
"Ya udah ayo, bentaran aja ya."
Alin mengangguk patuh, dengan seenaknya dia membuka pintu ruang band. Mendudukkan tubuhnya di kursi sebelah gitar itu, menyambar gitar di sebelah, meletakkannya di pangkuan. Memainkan beberapa petikan kecil, yang pasti Gendra tahu itu lagu apa saat memasuki intro.
Gendra menarik kursi plastik ke depan Alin, menempatkan lirik selanjutnya, setelah pas dirinya masuk.
Mimpi, adalah kunci
Untuk kita, menaklukan dunia
Menarilah, tanpa lelah
Sampai engkau, maraihnyaLaskar pelangi
Takkan terikat, waktu
Bebaskan mimpimu di angkasa
Warnai bintang di jiwaMenarilah dan terus tertawa
Walau dunia tak seindah surga
Bersyukurlah pada yang kuasa
Cinta kita di dunia, selamanyaLantas keduanya saling melempar tawa. Merasa geli karna mengingat dulu waktu SD. Alin menghentikan aksi main gitarnya.
"Gue masih inget gimana malunya lo karna gerogi."
"Udah ah, gak baek lo inget masa itu."
Tawa Alin kembali keluar. "Sorry, sorry gerogi," kata Alin menirukan suara Gendra dulu waktu SD.
Flashback
Di pagi hari, di mana acara pensi tengah berlangsung untuk perpisahan kelas enam. Acara hiburan setelah tarian dari adik kelas adalah suara Gendra yang kurang beruntung saat di lombakan dulu. Kini, perwakilan dari kelas enam itu menaiki panggung dengan pakaian basofi yang pas di tubuhnya.
Lalu terdengar suara tepukan tangan untuk memeriahkan suasana. Suara alunan musik kemudian terdengar, menandakan Gendra harus siap untuk mengeluarkan suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
•FLASHBACK• (TAMAT)
Teen FictionBelum direvisi dan belum dilanjut. Maklum kalau acak-acakan. Dia adalah semangatku, inspirasiku, penyanggaku sejak dulu. Kesalahan di masa lalu terdengar biasa, lalu kenapa dia memperbesarnya dan menyimpannya hingga kini? Membuatku semakin merasa be...