pt. 4 : Sebuah Permainan

1.8K 216 13
                                    

Happy Reading;)

{¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤♡¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤}

Malam ini Bella sedang duduk meringkuk dipojokan kasurnya. Tepat disaat ia mendapat pesan dari psikopat tadi sore, Ia langsung berlari ke kamarnya dan mengunci pintu kamar rapat-rapat.

Ia benar-benar membenci fakta bahwa ia sedang sendiri dirumah.

Bahkan handphone nya saja ia tinggalkan didekat tangga, saat ia menjatuhkannya tadi.

"Kakak, kalian kemana? Aku takut, disini sendirian...." lirihnya.

Air matanya telah lolos jatuh mengalir ke pipinya yang mulus itu.

Bella benar-benar takut terhadap psikopat. Mengingat dirinya pernah diancam oleh seorang psikopat sewaktu kecil dulu.

Yatuhan, semoga tidak ada satupun dari mereka yang mendatangiku. batinnya yang diakhiri dengan isakan.

Tiba-tiba suara knop pintu kamar Bella berbunyi dan bergerak. Itu artinya, ada seseorang diluar sana.

Ceklek ceklek.

Orang itu berusaha untuk membuka pintu kamar Bella.

Sedangkan Bella, ia hanya terdiam. Dirinya ingin bertanya 'siapa diluar?' Tapi takut. Takutnya yang masuk adalah salah satu dari seorang psikopat.

Dug Dug Dug.

Orang yang berada diluar sana mencoba mendobrak pintu kamar Bella.

Bella semakin takut.

Dia semakin mengeratkan pelukannya dengan kakinya.

Lalu menyembunyikan wajahnya diantara kedua lututnya itu.

Dug Dug.

Bruk!

Pintu kamar berhasil dibuka.

Sementara Bella tidak berani menampakkan wajahnya itu. Ia justru semakin takut.

"Bella!"

Orang itu segera berlari ke arah Bella dan memeluknya.

"Kak Beomgyu?"

Syukurlah, itu bukan siapa-siapa.

Tapi ternyata kakaknya sendiri. Beomgyu.

"Bella, kau kenapa? Ada apa denganmu?" Tanya Beomgyu setelah melepaskan pelukannya dengan sang adik.

Bella mengontrol tangisannya dulu sebelum menjawab.

"Seseorang telah memberiku sebuah pesan. Dan itu-------

Belum selesai Bella mengatakannya, Beomgyu sudah lebih dulu memeluknya.

Seperti sudah tau apa yang ingin Bella ucapkan.

"Kau tenang dulu, kami sudah pulang. Dan aku berjanji tidak akan meninggalkanmu sendiri dirumah lagi." Ucap Beomgyu.

Beomgyu melepaskan pelukannya.

Ia menangkup pipi gembul sang adik. Sembari menghapus air matanya.

"Sudah, jangan menangis lagi."

"Berjanjilah, jangan pernah biarkan aku sendirian lagi." Ujar Bella.

Beomgyu mengulas senyuman manisnya lalu mengangguk.

"Aku berjanji."

Bella akhirnya bisa sedikit tenang. Meskipun tidak sepenuhnya tenang.

"Sudah malam, lebih baik kau tidur." Suruh Beomgyu.

"Tapi, kakak harus menemaniku disini." Pinta Bella.

Beomgyu menghela napasnya, "Kau ini sudah besar Bella, bukan anak kecil lagi."

"Tapi aku masih takut."

"Yasudah, aku akan menemanimu, tapi saat kau sudah tidur nyenyak aku boleh pergi tidur dikamarku sendiri kan?"

"B-baiklah."

Beomgyu mengelus surai panjang milik Bella.

"Sekarang tidurlah." Suruh Beomgyu lagi.

Bella pun membaringkan tubuhnya dikasur. Lalu membenarkan posisi selimutnya.

Beomgyu hanya duduk dipinggiran kasur sambil mengelus-ngelus lembut kepala adiknya hingga tertidur.

Setelah beberapa lamanya, akhirnya Bella terlelap dan memasuki alam mimpi.

Beomgyu menghela napas lega. Ia segera beranjak dari kasur milik Bella dan pergi keluar.

Tapi niatnya terurungkan saat ia mengingat bahwa Bella mengatakan ada yang memberinya sebuah pesan.

Lalu Beomgyu merogoh saku celananya dan mengambil sebuah benda berbentuk persegi panjang itu.

Ya, sebelum masuk ke kamar Bella, Beomgyu melihat handphone sang adik tergeletak diatas anak tangga. Ia pun segera mengambilnya dan menaruh disaku celananya.

Beomgyu pun membuka pesannya.

Iam_Psycho
Halo sayang
Sudah berapa lama kita tidak bertemu?
Mau main bunuh-bunuhan tidak?


Tepat setelah membaca pesan itu, Beomgyu meremat handphone Bella. Tanda ia sedang kesal.

"Taehyun, awas saja kau." Raut wajah Beomgyu kini dipenuhi oleh amarah.

Dirinya tidak akan membiarkan siapapun mengambil sang adik darinya.

Karena Bella adalah satu-satunya adik perempuan yang Beomgyu punya.

Adik bungsu yang dia sayang.































































"Selamat, kalian akan masuk kedalam permainanku. Kita tinggal tunggu tanggal mainnya." Seseorang itu tersenyum miring.



***

Ku apdet lagi ;)

Dan aku tercyduk, karena tidak teraweh. Hehe.

Oke,
Vote dan komennya ya kawan-kawan!

Didukung ceritanya.

S(He) is Psycopath - Kang TaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang