pt. 64 : Pembalasan dendam

910 124 115
                                    

Orang berjubah hitam itu tersenyum miring pada Taehyun yang masih shock dengan kehadirannya.

Penutup kepalanya kali ini sudah dibuka. Membuat Taehyun hampir mati karena jantungan.

"K-kau... Membunuh orang?" Taehyun menatap orang itu tidak percaya. Seolah dia menolak takdir yang ada.

"Kenapa? Kau tidak percaya?" Orang itu tertawa remeh.

Taehyun menatap keduanya bergantian, tidak percaya. Kenapa mereka berdua tiba-tiba berubah drastis?

"Kau masih tidak percaya?" Tanya ulang orang itu. "Baiklah, akan kuceritakan dari awal."

"Jadi, aku dan Yuna itu sebenarnya setara denganmu. Seorang psikopat yang haus pembunuhan." Ucapnya mengawali cerita.

"Pertama untuk Yuna, dia adalah gadis psikopat berambut blonde dengan nama lengkap, Shin Yuna. Bukan Kang Yuna."

"Aku mengenalnya sebagai psikopat baru beberapa bulan yang lalu. Karena selama disekolah, aku hanya menganggapnya sebagai teman biasa. Penampilannya tidak menunjukkan bahwa dia seorang psikopat."

***

Flashback beberapa bulan yang lalu.

Perempuan dengan jubah panjang berwarna hitam itu berjalan menyusuri jalan ditengah gelapnya malam.

Tangan kanannya menggenggam pisau yang sangat tajam, karena baru diasah.

Langkahnya tiba-tiba saja berhenti didepan gang yang sangat sepi dan gelap. Dia baru saja mendengar suara erangan seseorang dan suara tusukan pisau.

Karena penasaran, dia pun melangkahkan kakinya masuk ke gang rawan itu.

Suara langkah kakinya terdengar begitu jelas. Sehingga menginterupsi kegiatan seseorang yang sedang asik membunuh orang itu.

Perempuan berambut blonde itu terkejut ketika melihatnya berdiri.

"S-siapa kau?" Tanya Yuna gelisah. Karena ini adalah pertama kalinya dia sedang membunuh orang lalu ketahuan.

Orang yang memakai jubah hitam panjang itu tersenyum tipis lalu membuka penutup kepalanya.

Membuat Yuna semakin terkejut ketika melihat siapa yang menangkap basah dirinya.

"Be-Bella?" Cicit Yuna terkejut.

Gadis itu benar-benar terkejut ketika melihat teman perempuannya yang terkenal akan kepolosannya itu berpenampilan seperti itu dan memegang pisau.

"Ya, ini aku. Kenapa? Kau terkejut? Tidak percaya ya? Apa kau perlu bukti? Baiklah, mari kita memutilasi korbanmu bersama-sama." Ucap Bella tersenyum miring.

Yuna meneguk ludahnya sendiri. Benar-benar tidak percaya.

"A-apa aku tidak salah lihat? Kau Bella bukan? Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Yuna penasaran.

"Tentu saja mencari korban. Aku kan sama denganmu. Derajat kita setara." Ucap Bella meyakinkan.

Yuna pun melangkah mendekati Bella. "Lalu apa yang kau mau? Wajahmu terlihat ingin membicarakan sesuatu,"

Bella tersenyum lebar, "Wah! Kau bisa membaca pikiranku? Hebat!"

"Bukan pikiran. Tapi aku bisa membaca ekspresi wajahmu," Ralat Yuna.

Bella terkekeh, "Sama saja."

Yuna mendengus mendengar itu. "Cepatlah. Apa yang mau kau bicarakan?"

Bella menunjukan smirknya, "Aku ingin kau membantuku untuk balas dendam pada seseorang."

Yuna pun mengernyit mendengarnya.

***

Taehyun benar-benar tidak percaya pada fakta ini. Siapapun, tolong tampar dia, dan bilang kalau ini hanyalah mimpi semata.

"Apa kau terkejut setelah mendengar ceritaku?" Ucap Bella menantang.

Entah kenapa tatapan Taehyun jadi melemah ketika maniknya bertemu dengan manik milik Bella.

Matanya menyayu, "Bella, apa maksud semua ini? Kenapa kau mau balas dendam? Apa salahku?"

"Salahmu? Banyak sekali." Jawab Bella.

Bella berjalan mendekati Taehyun.

"Pertama, kematian Ayahku. Kedua Ibuku. Dan yang terakhir, adalah Kak Yeonjun." Ucap Bella sambil menatap wajah Taehyun tanpa ekspresi.

"Aku ingin membalaskan dendam mereka padamu." Ucapnya lagi.

Seketika hati Taehyun terasa diremas-remas. Mendengar kenyataan ini, membuatnya terdiam ditempat.

Benarkah ini gadisnya yang polos? Benarkah ini Choi Bella?

"Aku tidak percaya kau akan berbuat seperti itu," Lirih Taehyun.

Matanya menatap Bella dengan sayu.

Bella tertawa kecil, "Tidak ada yang tidak mungkin didunia ini, Taehyun."

"Semuanya bisa memungkinkan."

Yuna yang melihat adegan itu, berdehem pelan.

"Apakah tugasku sudah selesai? Bolehkah aku pergi?" Tanya Yuna merasa tidak enak dalam situasi seperti ini.

Bella bergumam mengiyakan, "Kau boleh pergi."

Setelah Yuna pergi, Bella kembali menatap Taehyun.

"Baiklah. Sekarang waktunya untuk balas dendam," Ucap Bella berjalan mundur beberapa langkah.

Tangannya merogoh sesuatu dari saku jubahnya.

Taehyun membulatkan mata ketika Bella menodongkan pistol kearahnya.

"Ucapkan selamat tinggal pada dunia ini, sayang." Ucap Bella sebelum akhirnya menarik pelatuk ini, membuat Taehyun tersentak.

Laki-laki itu reflek menutup mata ketika suara cetekan pistol terdengar.

************************************

Kok pistol bunyi nya 'cetek?

Bella gimana sih? Niat mau bunuh apa nggak:D

Wkwkwk.

Tersedia 'kolom hujatan' disini.

Salam manis,
AFR❤

S(He) is Psycopath - Kang TaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang