Lira dan Bella berjalan mondar-mandir dirumah bahkan sesekali mereka keluar untuk ke restoran kecilnya mengambil beberapa bahan yang diperlukan.
"Satu..dua..tiga.." Bella menghitung kotak yang didalamnya sudah ada makanan yang tersedia beberapa lauk dan nasi putih.
"Semuanya berapa, Kak?" Tanya Lira baru selesai mencuci tangannya.
"Eum, sudah pas. Semua sudah komplit. Sekarang tinggal diantar kerumahnya Bibi Reyna," Ucap Bella merasa lega.
Saat ini sudah jam setengah 4 sore. Sedangkan, Bibi Reyna perlunya jam 5. Jadi masih ada waktu.
"Ayo, Lira. Bantu aku mengangkat ini semua kedalam mobil." Pinta Bella yang diangguki oleh Lira.
Mereka pun berjalan sembari membawa kotak makanan yang ditumpuk tiga ke mobil.
Selesai memasukkan kotak makanannya, Bella pun segera masuk kedalam mobil lalu berpamitan dengan Lira.
Tapi ada sedikit hambatan karena handphone Bella bergetar.
Bibi Reyna
Bibi Reyna share a location
Bella, makanannya dibawa langsung ke tempat yang aku berikan alamatnya.
Tidak usah terburu-buru juga.Bella
Ah iya, Bi
Akan aku antar kesana"Siapa, Kak? Bibi Reyna?" Tanya Lira. Tadi gadis cantik itu sempat melirik ke Handphonenya Bella.
Bella mengangguk, "Iya. Dia bilang makanannya tidak usah diantar kerumahnya. Tapi pada alamat yang dikirimnya."
Lira memanggut-manggut, "Oh, Yasudah. Hati-hati ya, Kak,"
Bella tersenyum tipis, "Iya. Dah,"
Lira melambai kecil pada Bella. Kemudian mobil Bella pun menjauh dari halaman rumah.
Ketika mobil Bella berjalan, tepat dibawah mobilnya ada Hueningkai yang sedang tidur terbaring di tanah.
Lira menghampiri Hueningkai yang baru saja duduk itu.
"Bagaimana? Berhasil?" Tanya Lira dengan wajah antusias.
Hueningkai mengangguk mantap, "Berhasil! Aku yakin jarak 25 kilometer lagi, mobil Bella akan mogok."
Lira tersenyum lebar, "Bagus."
"Oh iya, memangnya kenapa sih? Kau menyuruhku untuk merusak mesin mobilnya Bella?" Tanya Hueningkai penasaran.
Lira langsung tersenyum penuh arti, "Dengar ya, sebenarnya aku kenal dengan Paman Shiregar."
Hueningkai agak terkejut mendengarnya, "Hah? Kau mengenalnya?"
Lira mengangguk, "Iya. Tadi aku sudah menghubungi Paman Shiregar. Dia bilang, dia ingin mempercepat pertemuannya dengan Taehyun, yang awalnya dia janji akan bertemu malam hari, kini dia mengubahnya jadi sore hari."
"Oh.. pantas, tadi siang Taehyun sudah bersiap-siap." Ucap Hueningkai baru menyadari.
"Lalu apa gunanya aku merusak mesin mobilnya Bella?" Tanya Hueningkai lagi.
Lira menghela nafas sabar, "Dasar bodoh.. kau tidak mengerti juga ya?"
"Aku menyuruhmu merusak mesin mobil Kak Bella, karena pasti mobil itu akan mogok dijarak yang kau sebutkan tadi. Lalu setelah itu dia akan meminta bantuan pada seseorang yang aku yakin, Kak Taehyun akan lewat jalan itu dan membantunya,"
"Simple kan? Aku cerdas kan?" Ucap Lira membanggakan dirinya.
Hueningkai tersenyum lembut, "Iya-iya, gadis cantikku memang cerdas,"
Lira langsung pede setelah dibilang seperti itu. Membuat Hueningkai ingin menciumnya. Tapi Lira menahan wajah Hueningkai dengan telapak tangannya.
"Kenapa?" Tanya Hueningkai mencibir.
"Wajahmu kotor, hitam semua." Ungkap Lira.
Hueningkai mencibir, "He! Yang kotor itu wajahku, bukan bibirku,"
"Terserah,"
Sedetik kemudian, Lira tersentak ketika sebuah kecupan mendarat dibibir nya.
Ya bagaimana tidak kaget? Ini kecupan pertamanya dengan Hueningkai.
***
Tepat di jarak 23 kilometer, Bella menjalankan mobilnya dengan santai. Tidak ada hambatan sama sekali.
Gadis itu berjalan menggunakan mobilnya, melika-liku, berbelok dan menyela kendaraan lain.
Dan tepat di jarak yang ke 25 kilometer, mobil itu tiba-tiba berhenti. Berkali-kali Bella menyalakan gasnya, tapi tidak ada hasil.
Mobilnya tetap saja mati. Hal itu membuatnya harus keluar dari mobil.
"Sial! Kenapa mati?" Gerutu Bella, kesal.
Gadis itu kemudian, berdiri didepan mobil sambil melambai saat ada mobil lain yang lewat.
Sudah tiga ada mobil atau kendaraan lain yang lewat, tapi tidak ada yang mau berhenti membantunya.
Bella menghela nafas, "Kenapa harus siap begini? Mobilku mogok lagi,"
Kali ini mata Bella kembali menatap ke depan, dimana ada sebuah mobil berwarna hitam akan lewat.
Bella langsung mendapat secercah harapan. Dia pun melambaikan tangan.
Mobil hitam itu berhenti didepan mobil putih milik Bella.
"Hei, apa kau bisa membantuku? Mobilku mogok," Ucap Bella meminta tolong pada seseorang yang ada di dalam mobil.
Tapi orang itu tak kunjung keluar dari mobil.
Membuat Bella bingung harus berkata apa.
"Aku mohon... Bantu aku. Aku harus buru-buru. Mobilku mogok, disini bengkel jauh jangkauanku," Ucap Bella lagi.
Sepertinya orang yang ada di dalam mobil itu sedang memantapkan hatinya dulu.
Lalu pintu mobil itu terbuka.
Bella tersentak ketika melihat orang itu keluar.
"Taehyun?"
************************************
Ihhhh aku geregetan😬
Aku yang ngetik, aku sendiri yang geregetan. Wkwk.
Cing, yang mau dabel update 🙋
Nanti aku ketikin part selanjutnya.
Salam manis,
AFR❤
KAMU SEDANG MEMBACA
S(He) is Psycopath - Kang Taehyun
Mystery / Thriller"Dia itu psikopat. Tapi aku mencintainya." -Choi Bella. "Aku memang psikopat. Punya masa lalu yang kelam, dan ingin balas dendam. Tapi dendamku terhalangi, karena aku mencintai seorang gadis." -Kang Taehyun. 'KESALAH PAHAMAN, BISA MENIMBULKAN PEPERA...