pt. 5 : Jangan Buat Dia Baper

1.8K 256 29
                                    

AKU PENGEN BIKIN ALURNYA JADI SUSAH DITEBAK GITU GUYS.

JADI AKU KASIH TAU,
JANGAN TERKECOH SAMA PERAN DARI SI TOKOHNYA ITU. WKWKWK.

AKU USAHAIN CERITA INI BAKAL JADI CERITA SEMENARIK MUNGKIN.

*
*
*

BELLA

Aku benci psikopat. Benar-benar benci. Kenapa didunia ini harus ada psikopat?

Aku hampir tidak bisa tidur kalau kak Beomgyu tidak pulang semalam.

Bagaimana bisa mereka mendapatkan idline ku? Siapa yang memberitahunya? Kalau kakak-kakakku tidak mungkin.

Temanku, apalagi. Lalu siapa?

"Hei, Bella. Ngelamunin apa?" Aku sedikit terkejut saat ada seseorang yang menepuk pundakku.

Saat melihatnya, ternyata itu Hueningkai.
Ia mengambil tempat duduk disebelahku. Bel masuk istirahat belum berbunyi. Mungkin karna bosan, Hueningkai datang padaku.

Aku pun menggeleng, "Tidak."

"Yang benar? Daritadi kau murung terus ada apa? Cerita saja padaku." Ujar Hueningkai.

"Tidak, Kai. Tidak ada apa-apa."

"Jangan-jangan, kau jatuh cinta dengan seorang psikopat? Astaga! Kapan ketakutanmu itu hilang? Kenapa aku tidak tau?" Hueningkai kalau berbicara selalu ngelantur kemana-kemana.

"Ck. Kau ini apa-apaan sih! Aku tidak suka psikopat! Aku membenci mereka! Aku bahkan benci pada diriku sendiri. Kenapa aku harus tau psikopat itu apa?"

Dapat aku dengar, Hueningkai tertawa.

"Kau, cobalah untuk tidak takut. Mana mungkin dikota yang aman ini ada psikopat? Kalaupun ada, pasti mereka sudah ditangkap dan dihukum mati."

"Kalau kota ini kota aman, kenapa masih ada berita tentang mayat ditv? Siapa lagi kalau bukan ulah psikopat coba?" Aku tidak mau kalah debat dengan Hueningkai.

"Ya, mungkin itu keluarga mereka sendiri. Sekarang kan, jamannya orang saling benci-bencian. Apalagi dalam keluarga, pasti banyak konflik keluarga."

Aku menghela napas kasar.

"Tapi, saat diwawancarai, mereka terlihat bersedih saat melihat anggota keluarganya mati seperti itu. Siapa lagi yang mau disalahkan?" Aku emosi. Hueningkai memang senang sekali memancing emosiku.

"Bisa saja mereka itu sedang berakting. Seorang Pembunuh itu pandai sekali berakting." Kata Hueningkai.

Tapi memang benar juga. Walaupun aku anak polos, tapi aku tau. Psikopat itu memang pandai berakting.

"Termasuk aku." Saat Hueningkai melanjutkan kata-katanya itu. Aku sontak membulatkan mataku.

Lalu menatapnya penuh ketakutan.

"Kau percaya?" Hueningkai malah tertawa.

Oh, jadi dia sedang mengerjaiku tadi?

S(He) is Psycopath - Kang TaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang