Bella kini sudah duduk di kedai kopi bersama dengan Nara. Mereka memesan dua cangkir kopi.
"Kenapa kau bisa mengenalku?" Tanya Bella memulai percakapan.
"Karena aku adalah teman sekaligus dokter untuk Beomgyu," Jawab Nara.
Bella mengernyit, "Apa? D-dokter?"
Nara mengangguk kecil, "Beomgyu adalah pasienku. Dia sering sekali memiliki jadwal bersamaku,"
Kini air mata Nara telah lolos dari kelopak matanya. Sementara Bella masih syok mendengar hal itu.
"A-apa maksudmu? Kenapa kau bilang bahwa... Bahwa Kak Beomgyu adalah pasienmu?" Ujar Bella tidak percaya. Bahkan hatinya enggan menerima kenyataan itu.
Nara tertunduk. Gadis itu terisak, "Maaf... Aku juga ikut bersedih. Tapi, aku sangat menyayanginya. Aku tidak bisa melihatnya seperti itu."
Hati Bella mencelos. Kenapa selama ini Beomgyu tidak cerita? Kenapa dia selalu diam? Apakah selama ini dia diam, karena hal ini?
Bella menarik nafasnya, enggan menangis didepan Nara.
"Kak Beomgyu mengidap penyakit apa?" Bella memberanikan diri untuk bertanya.
Nara diam sejenak, sekedar untuk memantapkan hatinya. "Kanker darah,"
Hati Bella kini mencelos mendengarnya. Gadis itu pun langsung menangis. Air matanya mengalir deras.
"Ba-bagaimana bisa?" Bella benar-benar tidak bisa percaya kenyataan ini.
Nara menunduk lagi. Dia tidak menghiraukan perkataan Bella. Tapi Nara berusaha untuk bercerita, apa yang sebenarnya terjadi.
"Beomgyu pernah bilang kalau dia mempunyai satu adik perempuan. Dan namanya adalah Choi Bella." Ucap Nara sambil membayangkan wajah Beomgyu.
"Dia bilang, Bella sangat mencintai laki-laki itu. Si psikopat kejam. Awalnya Beomgyu tidak bisa menerima takdir itu, bahwa kalian akan bertemu kembali dengan Taehyun."
Bella terkejut ketika Nara juga mengenal Taehyun.
"Kau... Mengenalnya?"
Nara menatap Bella sebentar, lalu tersenyum tipis. "Beomgyu yang cerita. Dia juga pernah memperlihatkan padaku foto kalian berdua."
"Pada awalnya, Beomgyu memang tidak bisa menerima takdir itu. Tapi... Setelah melihatmu yang bahagia ketika bersamanya... Beomgyu jadi sadar. Itulah cinta. Cinta bisa merubah segalanya." Ucap Nara.
Bella tertunduk mendengarnya. Gadis itu diam-diam kembali meneteskan air matanya.
"Beomgyu semakin lama, semakin merasa bersalah ketika dia mempunyai keinginan untuk memisahkan kalian berdua."
"Karena bagaimanapun juga, kematian Ayah kalian terus menghantui pikirannya, apalagi saat Taehyun ternyata kembali ke kehidupan kalian."
"Tapi sekarang aku-----"
"Aku tau," Potong Nara cepat. "Kau sudah membalaskan dendam Ayahmu. Aku juga tau, kalau sebenarnya kau ini tidak sepolos yang orang-orang kira."
Bella mengatupkan bibirnya. Bella tidak akan bertanya kenapa Nara bisa tau. Karena pasti jawabannya, Beomgyu yang cerita.
"Beomgyu selalu menangis ketika dia melihat kalian berdua semakin dekat." Ucap Nara.
"Kenapa?"
"Karena dia semakin berat hati ingin memisahkan kalian. Beomgyu tau, kau hanya berpura-pura mencintainya. Tapi, dia merasa kalau hatimu berkata lain. Hatimu sebenarnya memang mencintai Taehyun." Ucap Nara.
Bella menangis lagi. Gadis itu benar-benar tidak kuat mengetahui fakta ini. Bahkan dia membenci dirinya sendiri karena telah mencintai Taehyun.
"Beomgyu benar-benar bingung saat itu harus berbuat apa. Tapi pada akhirnya, dia hanya bisa pasrah mengikuti takdir." Ucap Nara.
Nara kemudian menaikan satu sudut bibirnya tipis, "Hanya itu... Hanya itu yang ingin aku sampaikan padamu. Aku dan Beomgyu berharap, bahwa kau dan Taehyun akan kembali bersama. Meski takdir menentangnya."
Bella mengelap air matanya menggunakan punggung tangan. Lalu tatapannya datar.
"Aku dan Taehyun tidak akan bersama lagi. Karena aku tidak pernah mencintainya." Ucap Bella menolak.
Nara tersenyum menatap Bella. "Kau yakin? Kau yakin tidak mencintainya?"
Bella hanya terdiam. Tidak bisa berkomentar apa-apa. Seolah dirinya tidak mempunyai kata-kata lagi.
"Bella," Nara menggenggam tangan Bella. "Ini adalah permintaan Beomgyu sendiri. Apa kau mau Beomgyu sakit hati karena kau tidak memenuhi permintaannya?"
Bella kembali terdiam.
"Saat di Rusia, Beomgyu mengatakan hal itu padaku. Dia sangat menyayangimu. Dia ingin kau bahagia, Bella." Bujuk Nara.
Air mata Bella pun kembali menetes. Gadis itu kembali menangis. Tapi sesaat kemudian, Bella seperti menyadari sesuatu.
"Tunggu sebentar," Jeda Bella dengan suara seraknya. "Kalau kau disini, lalu Kak Beomgyu?"
"Bukankah dia ada di Rusia? Lalu kenapa kau disini? Kau bilang dia sakit kan? Kenapa kau membiarkan nya sendirian? Apa yang kau lakukan?!" Bentak Bella membuat Nara agak sedikit terkejut.
"Bella, tenanglah... Dengarkan aku dulu,"
Bella menggeleng, "Tidak! Kau sudah keterlaluan! Aku ingin bertemu dengan Kak Beomgyu. Cepat antarkan aku ke bandara."
Bella mengguncang tubuh Nara sehingga gadis itu tergoyang-goyang.
"Bella, dengar dulu,"
"Aku tidak peduli! Antarkan aku kesana! Aku ingin----"
"Bella, Beomgyu ada disini. Di apartemenku," Sela Nara cepat. Membuat Bella terdiam.
"Apa maksudmu? Kak Beomgyu disini?" Tanya Bella. "Lalu tunggu apa lagi? Ayo ke apartemenmu."
Nara menggeleng pelan, "Tidak. Kau tidak boleh bertemu dengannya dulu."
"Kenapa?"
"Karena dia tidak ingin keluarganya khawatir... Dia bahkan menyuruhku untuk tutup mulut mengenai penyakitnya, tapi... Aku tidak tega melihat kalian." Lirih Nara sedih.
Tubuh Bella rasanya lemas. Ingin jatuh.
Kenapa? Kenapa Beomgyu terlalu banyak berkorban? Apa yang membuatnya ingin berkorban seperti itu?
"Bella," Nara memegang bahu Bella. "Kau harus tutul mulut untuk sementara mengenai hal ini."
"Beomgyu bilang, dia akan menemui kalian besok, pagi-pagi. Dan permintaanku yang terakhir, bersikaplah seperti biasa, pasang wajah bahagia ketika bertemu dengannya. Jangan sampai ada air mata yang keluar." Ucap Nara.
Bella menundukkan kepalanya. Merasa sangat Sedih.
Kenapa firasat Bella mengatakan bahwa dia akan kehilangan satu Kakak lagi?
************************************
Monmaap aja ya, dua part ini gaada moment Taehyun-Bella.
Soalnya emang alurnya begini.
Tungguin ajalah. Nanti juga setelah ini, bakal banyak momen Taehyun-Bella dipart-part berikutnya:)
Salam manis,
AFR❤
KAMU SEDANG MEMBACA
S(He) is Psycopath - Kang Taehyun
Mystery / Thriller"Dia itu psikopat. Tapi aku mencintainya." -Choi Bella. "Aku memang psikopat. Punya masa lalu yang kelam, dan ingin balas dendam. Tapi dendamku terhalangi, karena aku mencintai seorang gadis." -Kang Taehyun. 'KESALAH PAHAMAN, BISA MENIMBULKAN PEPERA...