pt. 67 : Mengharapkan sebuah harapan

891 123 28
                                    

Yeji menatap Hyunjin dengan gelisah. Kedua tangannya memegang lengan Hyunjin. Tatapannya benar-benar seperti orang khawatir.

Hyunjin menghela nafas, "Jangan tergila-gila akan cinta, Yeji."

"Aku tidak tergila-gila padanya. Aku hanya sekedar mencintainya. Aku mohon, lepaskan dia. Bantu aku untuk menghilangkan semua bukti-buktinya." Ucap Yeji mendesak Kakak pertamanya itu.

"Tidak, Yeji. Aku tidak bisa. Sudah banyak penghianatan yang terjadi. Kini hal itu sudah tidak akan ada lagi. Kenapa kau tidak mengerti??" Hyunjin menatap Yeji dengan tatapan frustasinya.

Yeji membalas tatapan itu, "Lalu bagaimana dengan gadis yang sangat kau cintai itu? Apakah kau akan membelanya?"

"Dia penghianat, Kak. Coba kau pikirkan jika saja gadis itu masuk kedalam kehidupan kita. Mungkin akan banyak penghianatan lagi yang akan dia buat." Seru Yeji.

Hyunjin dibuat diam oleh adiknya itu. Sebenarnya ada diposisi Hyunjin itu membingungkan. Dia seperti ada ditengah-tengah jalur antara kanan dan kiri.

Lalu dia bingung ingin memilih arah yang mana. Yang akan bisa membuatnya nyaman, aman dan tentram.

"Tapi kita juga penghianat, Yeji. Kita telah mematuhi semua perintah Ayah yang konyol itu." Ucap Hyunjin membuat Yeji jadi diam juga.

"Kak... Aku mohon, pikirkan Taehyun dulu. Jangan sampai dia dihukum mati. Kalau perlu aku bisa menggantikan posisi Taehyun untuk----"

"YEJI!"

Yeji tersentak ketika Hyunjin menegurnya dengan keras.

Hyunjin mengatur nafasnya yang mulai naik pitam karena emosi.

"Jangan melakukan hal gila, Yeji. Meskipun aku membenci sikapmu, tapi kau adalah adikku. Ingat itu! Kita adalah saudara. Kita harus saling menjaga."

"Apalagi aku yang notabenenya Kakak laki-lakimu." Ucap Hyunjin dengan nada merendah.

Seketika Yeji dibuat terharu olehnya.

Jadi ternyata selama ini Hyunjin peduli padanya?

Air mata Yeji turun dengan deras begitu saja.

"Kalau begitu, bantu aku..." Lirih Yeji.

***

"Kau yakin, Taehyun?"

Taehyun mengangguk pada Hueningkai. Kini keduanya berada di sel yang berbeda namun masih bisa untuk sekedar bertatap muka atau mengobrol.

"Aku sangat yakin. Mungkin ini sudah takdirku." Ucap Taehyun pasrah dengan keadaan.

"Taehyun, aku menawarimu sekali lagi. Apa kau tidak mau kabur dari sini? Bersamaku? Lalu kita pergi ke tempat yang jauh." Bujuk Hueningkai.

Tapi Taehyun menggeleng, "Tidak bisa seperti itu. Bukti-bukti sudah kuat. Aku tidak bisa lari."

"Kalau pun aku kabur, hal itu akan percuma saja. Karena polisi pasti tetap akan mencari keberadaanku." Ucap Taehyun menolak ajakan Hueningkai.

Hueningkai pun menjatuhkan setetes air matanya. "Taehyun... Bagaimana jika aku ingin melihat wajahmu lagi? Bagaimana jika aku rindu padamu?"

Taehyun terkekeh mendengarnya, "Kau ini seperti pacarku saja."

"Aku serius."

Taehyun tersenyum tipis, "Kau tinggal melihat foto-foto ku. Gampang kan?"

"Mudah bagimu untuk mengatakannya. Tapi sulit bagiku untuk melakukannya." Ucap Hueningkai merasa sedih.

Sebentar lagi proses hukuman mati Taehyun akan berlangsung.

Menurut Hueningkai itu sangat tidak adil.

Taehyun dihukum mati, sedangkan Hueningkai hanya hukuman penjara selama 8 tahun.

Hei, apakah Taehyun akan menyusul kedua orangtuanya? Dan juga orang tua Hueningkai?

"Hei, Kamal. Kau harus kuat. Kau ini laki-laki atau bukan sih? Baru bicara padaku disini saja sudah menangis. Apalagi jika aku tinggal untuk selamanya?"

Sungguh, hati Hueningkai merasa terenyuh mendengarnya. Semudah itukah Taehyun menyerah? Semudah itu Taehyun mengucapkan bahwa ia tidak akan lama lagi didunia ini?

"Jangan bicara seperti itu." Tegur Hueningkai.

"Kalau pun aku tidak menyinggung hal itu, tapi tetap saja hal itu akan terjadi juga kan?"

Hueningkai menarik nafasnya dalam-dalam. Dia berdoa dalam hati, semoga besok Tuhan memberikan sebuah kebebasan untuk Taehyun.

Semoga Tuhan memberi Taehyun kesempatan untuk berubah menjadi normal.

Tuhan... Jika kau mengambil nyawa Taehyun, maka kau juga harus mengambil nyawaku.

******************************

Hueningkai nggak jahat ya teman-teman:)

Dia cuma tokoh figuran aja. Tokoh yang selalu menemani tokoh utama.

Eh tapi aku ngetik part ini sambil nangis tau.

Soalnya aku gak tega mau tiadain Taehyun 😭😭

Banyak yang sayang sama Taehyun.

Termasuk aku:v

Huhuhuhuhuhuhu....

Salam manis,
Taehyun-Bella❤

Salam cinta,
AFR💜

S(He) is Psycopath - Kang TaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang