3. TERLALU FOKUS SALSHA

1.4K 82 11
                                        


"Diem atau gue cium lo disini."

Salsha terdiam mendapat ucapan tegas Iqbal menjadi diam membisu.

"Kok lo ngancem si." Ucap Salsha kesal, Iqbal datang ke rumahnya dengan baju yang terkesan rapi untuk mengajaknya makan diluar.

"Makanya lo nurut, gue ngajakin lo keluar karna lo bosen. Harusnya lo bersyukur punya temen peka kaya gua." Salsha meludah sembarangan.

"Jangan gila deh, baru juga kemaren gue nyetujuin temenan sama lo. Sekarang lo udah mulai lancang dateng ke rumah gue, ngajak jalan juga." Salsha memang tidak memiliki banyak teman di Indonesia.

Berbeda lagi jika di luar negeri, dia sering ikut Dady nya untuk mengikuti pertemuan. So, dia hanya berusaha terkesan biasa.

"Ngajak jalan temen cewek dibilang lancang? Gimana kalo gue cium lo sekarang di sini? Dibilang brengsek mungkin gue." Iqbal terkekeh saat Salsha menatapnya tajam.

"Sebenernya si gue gabut dirumah, kalo lo gak mau gue ajak jalan. Gue main dirumah lo aja gimana? Gue lagi males dirumah, ada sepupu gue soalnya." Salsha menatap Iqbal dari atas sampai bawah, meneliti ada niat busuk apa Iqbal padanya.

"Gak boleh."

"Kenapa?" Tanya Iqbal bingung, biasanya kalo cewek diapelintruh seneng. Lah ini malah nolangknya cepet banget.

"Dirumah gue gak ada laki laki."

°°°

"Ngapain?" Tanya Salsha saat melihat Aldi sudah berdiri didepan pintu rumahnya dengan senyum anehnya.

"Ayo berangkat bareng. Gue udah janji buat jemput kaya biasa kan?" Mata Salsha berbinar, dia kembali masuk ke rumahnya untuk mengambil sesuatu yang tertinggal.

"JANGAN LAMA, TANIA UDAH NUNGGU." Teriakan Aldi memberhentikan langkah Salsha.

Dia hanya menyawel tasnya dan berpamitan pada bibi, selaku teman dirumahnya.

"Berangkat dulu bi." Pamit Salsha mencium tangan sang bibi dengan ramah.

"Hati hati non." Salsha hanya mengangguk dan berjalan meninggalkan rumahnya.

Saat membuka kursi bagian depan, yang biasanya dia duduki Salsha terkejut saat sudah ada Tania duduk dengan manis.

"Lo belakang aja, Tania pusing kalo duduk di belakang." Keheningan itu terpecahkan karna ucapan Aldi yang membuat Salsha menutup pintu mobil agak keras milik Aldi.

Entah kenapa Salsha mengira jika Aldi mulai menghianatinya, bukan karna persahabatannya. Namun, dia mulai sedikit menjauh karna sudah ada Tania sebagai cewek ternyamannya.

Gue juga pusing kalo liat lo sama Tania didepan gue!

Salsha membuka kursi penumpang bagian belakang dan duduk dengan manis menatap jendela.

Akhir akhir ini Salsha memang sudah mengira jika Aldi mulai aneh, Salsha yang biasanya ceria dan berisik sekarang hanya diam.

Aldi yang biasanya humoris sekarang dia tampak romantis.

Apa gue bilang.

Gue udah ajak lo berangkat bareng, lo malah nolak.

Coba lo pikir pikir lagi saran gue waktu itu, biar lo gak sakit terlalu dalam.

Salsha kembali mengingat saat dia berbicara dengan Iqbal, kenapa akhir akhir ini Iqbal lah yang selalu ada disampingnya.

"Lo kenapa Sal, diem mulu. Aneh aja suasana mobil gue jadi canggung gini." Celetus Aldi menarik pembicaraan Salsha, jika dia berangkat bersama dengan mobil ataupun motor.

PLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang