7. SIAPA YANG PERTAMA

1.1K 72 9
                                    

Masang target boleh gak si?

Pasang aja lah, berhubung ceritanya baru targetnya dikit dulu.

15 vote dulu ya🤗

Oke langsung baca aja, happy endinggg wkwk




"Jadi pacar pura-pura gue."

°°°

"Gue pulang dulu." Pamit Aldi yang baru saja mengantarkan Tania tepat pukul sepuluh malam ke rumahnya.

"Al." Ucap Tania memcegah Aldi untuk kembali dengan secepat ini.

"Ya?"

Tania meremas jemairnya erat, dia merasa gugup. Lambat laun Tania sudah berdiri didepan Aldi lagi.

Tangan Tania memegang pergelangan yangan Aldi. "Gue serius soal yang tadi."

Aldi membuang wajahnya, dia masih bingung. Dia belum terlalu mengerti soal cinta dan perasaan.

Aldi melepaskan tautan tangan Tania yang berusaha mengeratkan tangannya.

"Nat, lepasim tangan gue. Gue gak tahu, gue gak bisa jawab sekarang." Begitu ucap Aldi yang berusaha melepaskan tangannya, namun Tania masih memwgangnya erat.

"Yang pasti gue nyaman sama lo, buat kita sama-sama. Gue masih belum bisa jawab, gue gak tahu hati ini mau sama siapa." Tania tersenyum tipis, dia menganggukkan kepalanya.

"Gue tahu kok, lo mungkin masih cinta sama dia. Gue rela kok nunggu sampe lo disakiti sama dia." Aldi menatap datar pada Natania.

Entah sejak kapan, Tania yang Aldi kenal berubah saat dia mengungkapkan perasaannya.

Yang awalnya aku berubah menjadi gue, dan kamu berubah menjadi lo.

Semua juga sudah jelas jika Tania hanya berpura-pura manis didepannya.

Aldi melepaskan tautan tangannya lembut, dan mengelap tangannya sebentar.

"Sory, gue ada urusan. Udah mulai malem, gue pulang dulu."

°°°

"Cie yang baru jalan sama pacar baru." Goda Iqbal seraya merangkul bahu Salsha dikoridor sekolah, Salsha hari ini tidak berangkat bersama dengan Iqbal.

Pasalnya, Rio. Yang menjemputnya tadi, dan mengajak berangkat bersama. Apa salahnya, toh yang penting geratis kok.

Salsha memutar bola matanya malas, dia membuang rangkulan tadi dan berjalan meninggalkan Iqbal yang selalu saja menjahilinya.

"Eh, tungguin anjir." Teriak Iqbal saat Salsha benar benar menaiki anak tangga menuju kelasnya.

Mereka berdua entah sejak kapan menjadi sangat dekat sekali, seperti tidak ada batas diantara mereka. Itupun karna mereka dipindah dudukan oleh guru, dan semuanya menjadi indah.

"Gak ada peka-pekanya lo anjir. Gue bawa bekal dua, bukanya lo bantuin bawa malah nyelonong aja." Gerutu Iqbal yang sudah berhasil mensejajari langkah Salsha.

Semua orang menatap Salsha seperti ini, dia sangat kesal. Bagaimana bisa cewek biasa seperti Salsha bisa sangat terkenal. Banyak yang suka, dan selalu cantik.

Aldi pernah sama Salsha, Iqbal juga, katanya kemaren pacaran sama Rio. Dan kenapa sekarang balik ke Iqbal lagi.

Apa setelah sama Iqbal, Salsha bakal balik lagi sama Aldi?

PLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang