21. KABAR BURUK..?

840 46 2
                                    


"Besok gue jemput lagi." Salsha mengangguk sebagai jawabannya.

"Hati hati dijalan." Aldi ikut mengangguk sebagai jawabannya.

"Gue masuk dulu." Pamit Salsha yang biasa saja, dia kembali berjalan memasuki rumahnya namun sempat Aldi cegat.

"Sorry soal ciuman tadi, gue gak sengaja." Salsha sedikit terdiam saat Aldi mengucapkan alasan itu.

"I-iya." Aldi menganggukan kepalanya, dan berjalan menjauh dari Salsha dan memasuki mobilnya berlalu begitu saja.

Salsha memegang bibirnya, firts kissnya dilakukan tanpa sengaja?

Menyedihkan.

Salsha berjalan memasuki rumahnya dengan kaki yang melas, bersama Aldi memang menyenangkan. Namun Salsha tidak bisa diam. Dia merasa saat tidak ada Aldi, Salsha membutuhkan Iqbal.

Dan baru pertama kalinya Iqbal fokus pada pelajarannya, dia banyak diam.

Antara Salsha yang didiamkan oleh Iqbal atau sekarang Iqbal yang menjaga jarak dengannya.

Salsha tidak sedikit memungkiri jika sebenarnya dia juga membutuhkan Iqbal. Namun semua respon hatinya menuju pada Aldi, dan suasana menginginkan Iqbal.

Katakan Salsha egois. Tapi inilah kenyataannya.

Salsha membutuhkan Iqbal saat tidak bersama dengan Aldi.

'Soal tadi gue dikelas diem aja, gue cuma mau fokus sama sekolah dulu. Gak papa kan?'

Mungkin seperti itu pesan dari Iqbal yang lima menit yang lalu yang terkirim pada Salsha.

Salsha sedikit membuang semua kecurigaannya dan berjalan masuk menuju rumahnya. Hari ini dia akan menbaca semua novel baru yang baru saja dua beli tadi bersama Aldi.

"Book is my life." Gumam Salsha yang tertawa renyah sendiri, dia berjalan cepat menuju kamarnya dan dengan segera membersihan dirinya sendiri.

°°°

"Sekarang?"

Tania tampak mengangguk dan mengikuti nalurinya untuk duduk disebelah Aldi.

Yang sedang Tania rasakan, Aldi kembali menjadi Aldi yang pertama dia kenal, ramah namun dingin.

Logisnya dingin dari pertama ia kenal, semenjak pertengkaran itu Aldi selalu memberi tameng besar pada Tania. Rasa rasanya, Aldi tidak ingin jatuh untuk kedua kalinya ditempat yang sama.

Begitu prinsipnya mulai sekarang, entah untuk kedepannya.

"Lo suka apa?" Tanya Aldi yang sedang menimang beberapa barang yang sedang berderet dengan nominal angka mahal.

Tania hanya diam dari tadi, Aldipun sama. Mereka berdua sedikit canggung untuk menunjukan apresiasi akan acara pergi malam hari berdua.

"Beruang, Panda, Bird, atau apa?"

"Kenapa emangnya?" Tanya Tania karna bingung pada respon Aldi, apa maksud terkuak dari Aldi tentang menanyakan barang kesukaannya.

"Bt21."

"Anak alay rupannya." Komentar Aldi yang sedang menimang nimang barang apa yang akan ia kirimkan ke rumahnya dihari ulang tahun Salsha.

"Terserah gue lah." Aldi mengangguk.

"Lo mau gue belin sesuatu?"

"Kaya mau beliin aja lo!" Aldi tersenyum, punya uang banyak kenapa tidak digunakan.

"Kalo lo mau, gue beliin. Itung itung balas budi karna lo mau nemenin gue beli kado buat Salsha, gue tahu lo cape dari tadi nemenin gue mulu."

"Mau beli apa buru, abis ini kita makan." Sambung Aldi yang berjalan begitu saja meninggalkan Tania mematung lagi.

PLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang