67. CAMPUR TANGAN SESEORANG

437 48 24
                                    

Jangan kembali pada masalalu jika tidak ingin tersakiti, bangun dan sadarlah! Kamu hidup dimasa sekarang, bukan untuk memperbaiki masalalu yang sudah kotor.









Katakan Aldi gila, tapi inilah yang dia butuhkan sekarang, menjadi egois untuk dirinya sendiri.

"Bagaimana Kuliahmu?"

"Aku baik baik saja." Jawab Aldi sekenanya, dia sedang meletakan ponselnya pada telinga kanannya untuk kembali berbicara pada pacarnya malam hari ini.

"Kamu sudah makan malam?"

Aldi berdeham, dia menatap langit langit kamarnya lalu kembali angkat suara.

"Bagaimana Skripsimu, apa sudah akan selesai?" Tanya Aldi lagi, ada kekehan sangat ringan yang Aldi yakini hanya tatapan kosong yang Hana perlihatkan jika mereka menggunakan sambungan Video Call.

Sayangnya, ini Panggilan Suara.

"Sudah, dua bulan lagi aku Wisuda. Apa kamu datang?"

Aldi menganggukan kepalanya mantap lalu kembali menjawabnya dengan tatapan sulit diartikan.

"Sebenarnya aku ingin, tapi. Jadwal sekolahku terlalu malam untuk pulang tidak ada hari libur untuk Mahasiswa baru. Apa kamu tidak apa apa, sayang?"

Hana tertawa konyol, lalu kembali memberi kalimat bualan untuk penenang bagi Aldi.

"Sudahku duga." Jawab Hana enteng.

"Semuanya seperti menyedihkan Aldi, kamu Wisuda kamu yang pergi entah kemana. Dan Wisuda kamu juga aku yang minta sore nya, dan malam harinya. Kamu tiba tiba bilang mau pergi lanjut Study, sedangkan aku ditinggal sendirian disini?"

Aldi terdiam, dia menatap langit langit kamarnya dengan diam hanya untuk mendengarkan.

"Memang, dan aku merasa bersalah sekarang." Jawab Aldi tiba tiba, Hana kembali berbicara dengan nada yang sulit diterima.

"Apa jika aku bisa lulus dan masuk Fakultas yang sama dengan kamu, kita akan kembali lebih dekat seperti biasanya?" Aldi berdeham mendengarnya, lalu sedikit tersenyum tipis.

"Iya, bukankah kita masih saling mencintai. Hubungan kita tidak berakhir sampai saat ini, tetaplah seperti biasa. Dan jangan kurangi dosis perhatianmu, sayang." Hana tiba tiba saja tertawa dengan ucapan Aldi.

"Apa dengan sekolah di London, membuatmu mendapat pelajaran tambahan tentang menggombal pacarmu, Aldi?" Aldi terkekeh tiba tiba saja, lalu dia mengambil duduk diranjangnya.

"Tidak juga, bukankah disana sudah sangat malam. Pergilah tidur." Perintah Aldi yang hanya dibalas deheman singkat dari Hana.

"Apa aku hanya bisa menunggu telfon darimu?" Tanya Hana tiba tiba saja, Aldi terdiam sesaat lalu menjawab dengan jawaban sangat mutlak. Entah saja.

"Kamu mungkin akan tertidur jika menunggu telfon dariku, tapi setidaknya hanya jam jam inilah kita bisa berbicara. Maka, cepat cepatlah lulus dan susul aku jika kamu menginginkan waktu lebih." Hana tertawa, tapi yang Aldi katakan memang benar.

Mereka sudah mempunyai jalan mereka sendiri sendiri, tanpa usaha. Semuanya akan sia sia, tapi apa boleh buat.

Hana memang akan mengikuti Aldi, untuk Kampus ke 2 nya. Jangan salahkan itu.

"Aldi jangan gila." Sangkal Hana dengan suara sedikit sumbang, lalu Hana kembali melanjutkan ucapannya.

"Apa tidak masuk akal jika Cinta juga membutuhkan Usaha yang sangat keras?" Sambungan mereka hampir saja terputus tiba tiba.

PLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang