10. STOP SALAHIN GUE

1K 71 17
                                    

Minalaidzinwalfaidzin mohon maaf lahir dan batin ya temen-teman🙏

Sekiranya gue cerita gue, balasan komentar gue dikalian-kalian menyakiti perasaan kalian.

Target 23 vote ya, buat yang ngasih komen tadi. Thanks, itu membantu gue, dan rasa rasanya gue seneng saat kalian ngasih komentar sama gue.

Happy reading🙂🙂

"Mau yang mana?" Salsha memfokuskan matanya pada Iqbal yang sedang memegang boneka beruang, dan boneka babi yang berwarna pink.

"Pacar apa sahabat?" Tanya Iqbal yang membuat Salsha memelototkan matanya.

"Geblek." Umpat Salsha tertawa saat memperhatikan wajah Iqbal yang seperti orang idiot menawarkan boneka lucu padanya.

"Pilih beruang, jadi pacar gue. Pilih babi jadi sahabat gue." Salsha menonyor kepala Iqbal kesal.

"Gue gak suka boneka dua-duanya, gue lebih suka boneka panda." Iqbal tertawa saat mendengar jawaban konyol dari Salsha.

Jadi, Iqbal salah?

"Lo gak suka sama salah satu dari mereka?" Salsha menggeleng kepalanya keras, mengatakan jika dia tidak menyukainya.

"Gak."

"Percuma dong gue beli, dua-duanya kek gini. Mubazir duit gue buat beliin boneka gak berguna gini." Keluh Iqbal yang tampak menatap nanar kedua bonekanya itu, ya mau bagaimana lagi.

Sesuatu yang tidak dia suka kenyataannya memang tidak bisa dipaksa untuk disukainya.

"Salah sendiri beli boneka gak nanya-nanya dulu." Salsha meninggalkan Iqbal yang masih memegang kedua boneka tadi.

Sebenarnya ukuran boneka tadi tidak lah sekecil sepuluh centimeter. Bisa dibilang bisa sebesar Iqbal, dan itu dua karna ada dua boneka ditangan Iqbal.

"WOY, GAK ADA NIATAN BUAT BANTU GUE BAWA INI?" Teriak Iqbal kencang yang mengalihkan tatapan semua pengunjung padanya.

"Gak, mereka berat." Tolak Salsha mentah-mentah, yang membuat Iqbal harus menarik asal kedua boneka yang baru saja dia beli.

Banyak yang melirik Iqbal dengan tatapan sayang.

Sayang boneka semahal itu Iqbal seret asal.

°°°

"Kenapa diem? Baru sadar kalo sekarang lo punya perasaan baru sama orang baru?" Aldi menggelengkan kepalanya menyangkal.

"Gue gak suka sama Tania." Ucap Aldi lugas, Bastian yang menatap Aldi dengan wajah yang seperti bingung justru tertawa.

"Mulut lo bilang enggak sampe berbusa, semua orang juga akan lebih percaya dengan tindakan, right?"

Di menghela nafasnya pelan. "Gue sayang kok sama Salsha, gue cinta kok sama dia, gue masih semuanya. Mungkin, waktunya aja yang gak pas buat gue nyatain perasaan gue."

Bastian tertawa sumbang, dia mendekat pada Aldi.

"Berapa tahun gue pergi dari kehidupan kalian berdua?" Tanya Bastian yang membuat Aldi terdiam tak bersuara.

"Hampir empat tahun, dan lo bilang waktunya aja yang gak pas?"

"Otak lo dimana?" Bastian menonyor kepala Aldi dengan sangat kesal, bagaimana bisa Aldi memberi penilainya sendiri.

Aldi yang mendapat setiap perlakuan itu hanya diam, memang. Aldi memang salah, tapi dia memang bingung untuk memulai suatu hubungan.

PLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang