77. DUA VERSI MARAH

394 36 16
                                        

Hari baru, status baru, suasana baru, masa baru, perasaan baru, senyum baru, kewajiban baru.






















"Tidurmu nyenyak tadi malam?" Tanya Iqbal yang sedang duduk hanya menggunakan celana longgar tanpa baju.

"Hem." Respon Salsha dengan mata masih sedikit terpejam, tubuhnya tertutup selimut putih tebal dengan hawa dingin mulai memasuki tubuh Salsha.

"Jam berapa sekarang?" Tanya Salsha dengan suara lirih melihat atap dengan serius.

"Sembilan limapuluh empat."

"Kalo masih capek, kamu bisa istirahat lagi. Aku akan minum kopi ke dua disiang hari." Sambung Iqbal yang meyakinkan Salsha untuk bersantai hari ini.

Salsha berusaha bangkit dan merubah posisinya menjadi duduk, merapikan rambutnya dengan mengambil jepitan rambut dinakas menjepit rambulnya asal.

"Capek banget rasanya tadi malem." Iqbal hanya tersenyum tipis, dia menatap Salsha dari jauh dan mengangguk.

"Ya. Aku dapet dua minggu cuti dari ayah." Keluh Iqbal yang dibalas putaran bola mata Salsha malas.

Ya, apa lagi yang bisa Iqbal keluhkan kecuali hari libur. Sudah Salsha bilang, Iqbal memang seharusnya lebih banyak hari sakit daripada libur.

"Apa ada sarapan hari ini?" Tanya Salsha yang keluar dari selimutnya dan merapikan tempat tidur, menata bantal dan pasangannya.

Menyapu agar rapi dan bersih. Iqbal yang memeluk Salsha dari belakang memejamkan matanya dengan menduselkam hidupnya pada perpotongan leher Salsha sangat dalam.

"Bagaimana tadi malam? Ap---"

"Aws." Ringisan Salsha dengar karena baru saja menyikut perut Iqbal dengan sikunya sangat keras.

Menyebalkan!

"Kenapa?" Tanya Iqbal dengan sedikit menahan tawanya, apa yang harusnya dipermaslaahkan.

Dan kenapa juga Salsha harus marah, kegiatan tadi malam kan hal yang wajar dilakukan oleh pasangan suami istri baru.

"Gak usah dibahas!" Seru kesal Salsha dengan berjalan ke luar kamar dengan menyembunyikan wajah merah karena sangat malu.

Yak! Kalau kalian baru saja menikah atau setidaknya sudah menikah, apa yang akan kalian lakukan.

Jelas ini memang membuatnya malu, dan mereka berdua benar benar masih baru.

Rumah Iqbal hari ini sangat kosong, setelah jam tiga pagi tadi. Acara pernikahan selesai, semua tamu undangan pergi, dan ayah bunda Iqbal juga pergi ke Brazil untuk melanjutkan pekerjaannya. Mama papa Salsha pergi pulang, dan Kak Arta Kak Katya juga pulang sekitar jam sebelas malam.

Rumah sepi saat jam tiga lebih tigapuluh tadi pagi, dan mereka melakukannya. So, Salsha sangat malu sekarang.

Apa salah?

"Aku gak masak, aku nunggu kamu buatin aku sarapan. Aku juga baru bangun jam sembilan lebih sebelas menit."

"Mau sarapan apa pagi ini?" Tanya Iqbal dengan memeluk Salsha dari belakang, tangannya melilit perut ramping Salsha mencium pipi sebelah kanan Salsha dan leher Salsha lalu dilepaskan.

"Aku bisa bantu." Sambung Iqbal lagi dengan membuka kulkas mengambil beberapa sayuran.

Salsha mengikuti dengan mengambil beberapa bahan lain untuk mempercepat memasak.

"Yang?" Panggil Salsha yang membuat Iqbal menghentikan aktifitasnya sedang mencuci sayuran.

"Apa?"

PLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang