Katanya, melupakan adalah yang paling sulit. Nyatanya, mempertahankan dan menjaga hubungan adalah masalah terbesar dalam satu hubungan..
.
.
.
.
."Kenapa?" Tanya Aldi yang tidak dijawab sama sekali, ini tentang Tania.
Yang berhasil membuat satu perempuan yang sering bersama dengan Aldi sedikit bicara dan lebih banyak diam.
Entahlah, mungkin karena perkataan Tania yang berhasil membuat Hana jadi semakin menarik diri dari keberadaan Aldi.
Padahal mereka satu kelas, akan tetapi sekarang Hana lebih sering sendiri dan pergi saat Aldi mulai mendekat.
Hana terdiam, dia tidak menjawab pertanyaan Aldi yang membuatnya sedikit tersadar.
Siapa saja yang selalu dekat, jika berhubungan dengan status pasti mereka akan tidak percaya diri.
Mau seberapa sering jalan berdua, kemana mana bareng, tapi status mereka hanya teman, salah satu dari mereka pasti mulai sedikit berharap.
Contohnya Hana, Aldi yang kelewatan cinta dengan Salsha dan kembali mengorbankan Hana yang tidak bersalah sama sekali.
Seseorang hanya ingin, jangan sakiti orang lain dan membuat musuhmu menjadi banyak.
Semakin banyak orang tersakiti, kau justru semakin banyak membuat musuhmu sendiri.
Jadi, pesan seseorang itu hanya, belajarlah melupakan, dan mulailah jalani apa yang ada.
"Sumpah demi tuhan, kamu itu kenapa Han. Aku pusing, satu dua minggu ini gara gara kamu ngehindari aku." Ucap Aldi mengeluarkan kekesalannya, Aldi menarik tangan kanan Hana sedikit kasar.
Hana akan beranjak pergi dari perpustakaan jika saja Aldi tidak menahannya, sebenarnya Aldi itu peka atau tidak si?
Hana itu cemburu, dan kesal juga.
"Maaf, tapi aku sekarang lagi gak mau deket deket kamu." Hana ingin melepas tangannya saat Aldi justru mengencangkannya.
"Tapi kenapa? Kasih tahu aku alasannya." Hana memutar bola matanya malas, dia ingin marah. Tapi tidak punya hak.
"Aldi, lepasin tangan aku dulu. Ini sakit, bisa kan gak kasar?" Ucapan Hana seperti bukan sekedar satu maksud, dia berbicara seperti bertanya namun menjelaskan.
Jika, Hana tidak suka laki laki yang kasar. Simple kan?
Bukannya melepas, Aldi hanya memperlonggar tautannya.
Sekarang keduanya sedang duduk berhadapan dengàn tangan yang saling bertautan. Itu Aldi yang mulai, dengan lembut sekarang.
"Maaf, bukan maksud aku kasar sama kamu." Ucap Aldi dengan air wajah yang sedikit menyesal.
Dia mengelus punggung tangan Hana dengan lembut dan pelan, seperti pada Salsha dalam status yang berbeda.
Hana mengangguk, dia hanya diam. Sentuhan Aldi benar benar membuat Hana menjadi semakin hangat, begitu nyaman berdekatan dengan Aldi, mungkin saja.
"Jadi, kenapa?" Hana terdiam, dia sedikit mengerucutkan bibirnya lucu.
Aldi tersenyum tipis, hatinya sedikit menghangat.
"Soal Tania yang sempet ketemu di Mall itu? Dia bener mantan gebetan kamu, yang kamu tinggalin pas dia lagi bener bener sayang sama kamu?" Aldi terdiam, dia mengelus lembut puncak kepala Hana untuk mendengarkan kelanjutan ceritanya.
"Bukanya status aku sekarang juga masih mantan gebetan ya, bisa aja aku sama kaya Tania. Kamu tinggalin aku pas aku udah mulai nyaman, dan kamu malah jadian atau balikan lagi sama mantan kamu?" Ucapan Hana benar benar berhasil menghasut Aldi.

KAMU SEDANG MEMBACA
PL
RandomPICK LOVE VERSI WATTPAD ON GOING "Kalo lo gak cinta sama Salsha, lo bisa lepasin dia. Biarin gue bahagiain dia." Ucap Iqbal berjalan mendekati Aldi yang sedang melamun. "Gue cinta sama dia." Jawab Aldi berusaha tersenyum dikursinya. Sudah kesekian k...